(54) part 2

23 19 1
                                    

•••
"Fi tumben banget lu berangkat siang."ujar Larisa. "nih ambil deh buat lu,keknya lu kurang tidur ya?"ujar Larisa lagi membawakan dua kaleng minuman.
"Iya gue gak tidur semaleman tadi."ujar Fifi
"bagus deh kalo lu belajar,ga salah kalo lu dapet gelar siswi berprestasi nomer one di sekolah ini."ujar Larisa.
"Apa sih lu sok tau sa."ujar Fifi
"Terus apalagi?bukan ya lu obses banget kalo udah belajar."ujar Larisa bingung
"Semalem gue dibonceng sama tu cowo aneh."ujar Fifi
"Cowo aneh yang lu maksud bukan Geral kan?iya kan?!"ujar Larisa
"Sayang banget sa,gue tadi malem dibonceng sama dia."ujar Fifi membuat Larisa membelalakan tatapannya.
"Apa lu bilang!!!please fi lu jangan deket2 dia."ujar Larisa.
"Ya Gue juga maunya gitu sa,cuman tu orang suka nongol terus dihadapan gue."ujar Fifi
"Dia tuh serem banget gue liat2 lebih serem dari Arka,makanya gue nyaranin lu jangan deket2 dia.Walaupun lu gak suka."Ujar Larisa
"Jujur ya sa,gue hampir suka dia pas dia itu nolongin gue dari Penyihir Gisel.Tapi pas dia bilang gue cewe aneh,gue mulai gaksuka deh."ujar Fifi
"Pokoknya lu jangan sampe deket2 atau ketemu dia."ujar Larisa
"Kan kita satu sekolah,pasti sewaktu2 bakal ketemu juga lah."ujar Fifi
"Kalo ketemu lu hindarin dia,pokoknya jangan sampai ketemu."ujar Larisa membuat Fifi mengangguk akan perkataanya tadi.

•••
Larisa menemui Arka yang sedang di warung pak kumis dan semua teman2 Venix melihat ke arah Larisa dan membuat Arka mengerutkan keningnya tanda bahwa dirinya cemburu.
"Lu pada jaga mata."ujar Ridho."Ini permaisuri di Venix."ujar cowo itu lagi.
"Udah kaya drama kerajaan aja."ujar Dito membuat semuanya tertawa
"Nih buat kamu,aku cari kemana2 gak ada kamu tadi di sekolahan.Jadi aku kesini deh."ujar Larisa memberikan bekal ke tangan Arka,yang hanya diam saja.
"Biasa lah sa,mulut dia boleh diem tapi dia gak bisa berhenti kemana2 kalo udah di sekolah.Gakbetahan."ujar Gibran.
"Kalian itu harusnya belajar buat try out nanti,tinggal seminggu lagi loh."ujar Larisa
"oke sa,tenang saja backingan kita siswa ter pintar di sekolah ini."ujar Dito membuat mereka tertawa lagi.
"Makasih udah bawain ini."ujar Arka."Aku anter."Ujar cowo itu lagi
"Gakpapa aku bisa sendiri."ujar Larisa
"Eh eh ehhh gak papa lah sa,diluar sana rawan kejahatan.Bareng aja sama dia."ujar Dito membuat Larisa pun mengiyakan ajakan Arka.
"Yaudah aku pamit ya semua!!"ujar Larisa kemudian ia ikut dengan Arka lalu pulang.

•••
Sampailah mereka dirumah Larisa,cowo itu melepaskan ikatan helm yang digunakan Larisa.
"Makasih ya."ujar Larisa tersenyum
"Aduh dada aku sakit."ujar Arka membuat Larisa panik dengan ucapan cowo itu
"Arka kamu kenapa?Kita ke RS Ya?"ujar Larisa dan Arka tiba2 tertawa dengan reaksi itu
"Kok kamu ketawa?"ujar Larisa bingung
"Dada aku sakit karena gak bisa banget liat kamu senyum manis gitu,bawaanya jantung ini berdebar sekencang2nya."ujar Arka lalu Larisa mencubit kuping cowo itu
"Iyaa Iyaa sayang ampun ya!ampun deh!"ujar Arka lagi
"Aku itu panik banget tadi aku kira kenapa."ujar Larisa membuat Arka tersenyum jail
"Yaudah ya cantik,aku pamit pergi dulu,bye!"ujar Arka berpamitan dengan Larisa
"Bye juga!!"ujar Larisa menatap Arka yang sudah jauh dengan cepat melaju.

LOW AND HIGH | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang