Chapter 6

412 49 4
                                    

Sudah jam 8.00 lewat ketika Eunwoo tiba dirumah. Walaupun siang hari di musim panas lebih panjang, hari sudah gelap ketika ia jalan pulang. Saat Eunwoo mengendarai mobilnya menuju tempat parkir bawah tanah, ia menyempatkan melirik ke arah balkonnya dan menyadari kalau lampu di rumahnya sudah menyala.

Entah sudah berapa banyak malam-malam lembur yang ia lewati hanya untuk mengharapkan pemandangan seperti sekarang? Walaupun orang yang ia harapkan bukanlah yang melakukannya.

"Aku pulang." Ketika ia membuka pintu depan dan berteriak seperti itu, ia merasa lelahnya hilang.

Lisa yang sedang memakan sepotong semangka sambil membaca naskah, menoleh dan melambai padanya dari arah sofa. "Kamu sudah pulang? Aku membeli semangka, apa kau mau?"

"Tidak," sahut Eunwoo yang menoleh ke arah datangnya suara dan tiba-tiba wajahnya terlihat kaku. "Apa yang kamu kenakan?"

Lisa melihat ke dirinya sendiri. Ia memakai baju putih Eunwoo yang panjangnya hampir tidak menutupi bokongnya dan mengumbar pahanya yang putih.

Lisa dengan tenang meletakkan kulit semanga dan mengambil lap lalu berkata, "Bajuku semuanya sedang dicuci dan aku tidak punya piyama. Jadi aku mengambil kausmu di lemari. Lagipula kamu kan punya banyak kaus yang sama seperti ini."

"Kamu ... kamu tidak seharusnya mengenakannya." Mata Eunwoo tampak berkeliaran ke manapun kecuali ke arah Lisa.

"Memangnya apa yang salah dengan ini?" tanya Lisa tidak mengerti.

Lisa menoleh dan menatap Eunwoo yang tampak jelas sedang malu. Ia terlihat seperti tidak tahu menempatkan pandangannya kemana.

Tiba-tiba, sebuah pikiran iseng muncul.

Lisa tiba-tiba bergerak memeragakan pose seksi di atas sofa. Ia menggunakan kemampuan voice over-nya di universitas selama empat tahun dan merubah suaranya menjadi suara seksi. Dan setelah menjilat bibir bawahnya, ia berkata, "Suamiku, aku ingin memakai ini untukmu."

Eunwoo tiba-tiba merasa tubuh bagian bawahnya mengeras, dan dengan wajah merona ia kabur ke kamar tidurnya.

Lisa menjatuhkan kepalanya ke sofa dan tertawa terbahak-bahak.

Mendengar suara tawanya, Eunwoo yang digoda oleh seorang gadis kecil merasa dicurangi. Dengan harga dirinya yang masih tersisa, Eunwoo membuka pintu kamarnya lalu berjalan ke arah Lisa yang masih cekikikan di atas sofa.

"Uh ...." Lisa terkejut dengan kembalinya Eunwoo yang tiba-tiba dan tawanya langsung berhenti.

"Kau akan membayar ini semua," ujar Eunwoo dengan ekspresi suram.

Lisa mengerjap, dan ketika Eunwoo baru akan beranjak, ia tiba-tiba memeluk lehernya lalu mendekat ke arah telinganya, "Lakukanlah!" bisiknya tepat di telinganya.

Tubuh Eunwoo berjengit dan sekali lagi ia melarikan diri.

Lisa kembali tertawa semakin kencang dan hampir terjatuh dari sofa karenanya.

Ia berani mengatakan itu karena ia tahu kalau Eunwoo itu pemalu. Dan juga, karena ia pernah regresi, ia jadi sudah terlalu lapar selama bertahun-tahun. Dan sekarang setelah ia memiliki sertifikat pernikahan yang legal, ia sangat menantikannya.

Tapi tidak peduli betapa kerasnya Lisa tertawa, Eunwoo tidak lagi keluar dari kamarnya.

Setelah tertawa cukup lama, Lisa merasa lapar. Sejak ia pulang, ia terus membaca naskahnya, jadi ia belum mempunyai kesempatan untuk makan malam. Ia kemudian memikirkan si lelaki yang bersembunyi di kamarnya lalu berteriak, "Apa kamu sudah makan malam? Jika belum, ayo makan bareng."

RDCABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang