Di luar kota
Setelah memarkir mobilnya, Lisa yang sedang berbicara dengan Eunwoo melalui ponselnya, berjalan menuju sebuah gedung.
"Kamu sudah sampai?"
"Baru saja!" Eunwoo melihat jam tangannya. "Kamu pasti tidak sarapan lagi. Makan dulu sana."
"Aku sarapan hari ini," sahut Lisa tersenyum. "Aku sekarang sedang pergi menemui kru film untuk membicarakan soal beberapa hal."
"Oh? Ini yang di studio TV dan film di pinggiran kota itu?" tanya Eunwoo.
"Iya."
"Kalau begitu, kamu bangun pagi hari ini?" Eunwoo khawatir. "Jika tidurmu tidak cukup, kamu bisa tidak fokus dan linglung. Seharusnya kamu jangan membawa mobil."
"Tidak sampai seperti itu. Kalaupun aku linglung saat bangun, setelah mencuci wajahmu dengan air dingin, kamu akan langsung segar," bantah Lisa. "Aku itu kepala negosiasi di perusahaan. Kamu menceramahiku seakan aku itu anak kecil yang sering mengantuk."
"Baiklah. Kamu memang yang terbaik!" Eunwoo hanya bisa tertawa.
"Kenapa kok kedengarannya seperti kamu sedang meledekku sih?" gerutu Lisa.
"Aku tidak mengatakan apa-apa kok. Oh, direkturnya sudah datang."
"Baiklah kalau begitu. Pergilah."
"Bye-bye."
Mood Lisa yang baik setelah ia menutup panggilan teleponnya, membawa langkahnya menjadi ringan saat berjalan menuju ke kru Sutradara Liu yang sudah familiar baginya.
"Halo Manager Kim," sapa Asisten Sutradara Wang Xin.
"Asisten Sutradara Wang, apa Sutradara Liu ada? Aku membawa contoh suara yang ia minta." Permintaan Sutradara Liu untuk voice over dramanya sangat tinggi, karena itu, bahkan setelah kontrak sudah ditanda tangani, Sutradara Liu bersikeras untuk terus mengawasi sulih suaranya. Itulah mengapa, Lisa bepergian hari ini untuk menyerahkan contoh suaranya.
"Sutradara Liu sedang mengunjungi kru di sebelah," jawab Asisten Sutradara Wang.
"Kalau begitu aku tunggu di sini saja," sahut Lisa.
"Sutradara Liu mungkin akan lama." Asisten Sutradara Wang tertawa sambil menggeleng. "Di sebelah adalah kru Sutradara Zhao. Biasanya mereka bisa mengobrol berjam-jam baru selesai."
"Begitukah?" tanya Lisa. "Kalau begitu, apa aku bisa menghampirinya sendiri?"
"Iya. Jika kamu ingin, aku bisa memandumu ke sana setelah aku selesai."
Lisa melihat bagaimana sibuknya kru disana, menggeleng menolak. "Tidak. Tidak perlu menyusahkanmu. Aku bisa pergi sendiri kok."
"Oh, baiklah kalau begitu. Hati-hati!" Asisten Sutradara Wang memperingatinya.
"Eh?" Lisa bingung. Memangnya ia harus berhati-hati dari apa?
"Sutradara Zhao saat ini sedang syuting film suspense. Kalau tidak salah soal kebangkitan pembunuh sadis. Jadi disana akan banyak terdapat adegan mengerikan yang sedang diambil. Beberapa asisten perempuan bahkan sampai benar-benar ketakutan," jelas Asisten Sutradara Wang.
"Oh, begitu. Baiklah. Aku akan hati-hati, terima kasih," balas Lisa.
Walaupun studio rekamannya kedua sutradara itu bersebelahan, jaraknya lumayan jauh. Jadi Lisa harus berjalan kurang lebih sepuluh menit untuk tiba di sana.
Saat ia tiba di pintu masuk, ia melihat beberapa perempuan berdiri berdekatan satu sama lain di sebelah tong sampah dengan wajah pucat.
"Permisi, apakah Sutradara Liu ada di sini?" Lisa bertanya pada salah satu staf yang sedang berdiri di dekatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RDCAB
RomansSerial adaptasi By author Grumpy Cat Tentang Lisa yang regresi ke sepuluh tahun sebelumnya, tepat sesudah ia dicampakkan oleh mantan kekasihnya di depan kantor catatan sipil. Bertemu dengan Eunwoo yang juga baru saja dicampakkan di tempat yang sama...