Seru banget ngebacain komentar di chapter kemaren wkwkwkk. Makasi komen2-nya *
.
.
.
.
.
Mungkin jika dibandingkan dengan di kehidupan Lisa yang dulu, polusi belum se-ekstrim itu. Itu mungkin yang menyebabkan di musim yang seharusnya beriklim dingin, cuaca justru hangat. Tidak seperti tahun ini. Di malam Natal, Shanghai bahkan mulai turun salju sedikit.Lisa mengenakan rok berwarna pink dipadu dengan jaket bulu putih dengan sepasang sepatu boots.
Wajahnya terlihat sangat cantik hari ini, karena ia mengenakan make up yang secara khusus menonjolkan mata bulatnya dan bibir pink-nya. Para lelaki yang melihatnya sampai tidak bisa mengalihkan wajah mereka darinya.
Lisa melihat jam tangannya lagi. Pesawat Eunwoo seharusnya sudah tiba sekarang, kenapa ia belum keluar juga?
Setelah menunggu dengan gugup selama lima menit, Lisa akhirnya melihat sosok yang familiar.
"Eunwoo!" Lisa melompat sambil melambaikan tangannya dengan senang.
Eunwoo yang mengenakan overcoat hitam berhenti saat ia melihat orang yang meneriakinya. Ketika ia menyadari kalau itu adalah Lisa, ia membalas lambaiannya, lalu menoleh ke rekan-rekannya untuk mengucapkan selamat tinggal, baru kemudian berjalan menghampiri Lisa.
Lisa sangat senang melihat Eunwoo, membuatnya tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun selain senyuman lebar.
Eunwoo sebaliknya malah memperhatikan Lisa dan tiba-tiba memarahinya. "Prakiraan cuaca mengatakan kalau hari ini akan turun salju, kenapa kamu mengenakan baju sependek itu?"
Lisa mengerjap sebelum cemberut sebal.
"Kamu kenapa?" tanya Eunwoo yang melihat bagaimana sikap Lisa berubah dengan cepat.
"Aku secara khusus berpakaian seperti ini untukmu dan kamu berkomentar seperti itu?" Lisa merasa ia tidak pada tempatnya disalahkan.
Ketika mendengar penjelasan Lisa, Eunwoo tersenyum. Lisa bukan hanya lebih muda enam tahun darinya, ditambah dengan penampilannya yang seperti sekarang, membuatnya merasa tua.
"Sangat cantik. Tapi jika aku berdiri di sebelahmu, aku jadi tampak tua. Berasanya seperti seorang paman," ujar Eunwoo yang kemudian menyadari kalau leher Lisa tidak tertutup apapun sehingga ia membuka scarf-nya dan melilitkannya ke leher Lisa.
Sebenarnya, di dalam bandara sama sekali tidak dingin, tapi Lisa menyukai sikap Eunwoo yang memberikan scarf padanya.
"Jangan khawatir, aku tidak keberatan," sahut Lisa bergurau.
"Aku berterima kasih padamu!" ujar Eunwoo sambil tersenyum sabar.
"Kalau begitu, ayo pulang!" Lisa menarik koper Eunwoo.
"Baiklah!" Bagaimana mungkin Eunwoo membiarkan Lisa menarik kopernya, jadi ia mengambil alih kopernya dari tangan Lisa lalu dengan tangan lainnya, ia menggenggam tangan Lisa yang kini sudah tidak lagi memegang apapun.
Lisa melihat tangannya, terkejut. Kemudian ia menatap Eunwoo yang tersenyum sambil sedikit mengangguk.
[Begitu aku kembali, aku ingin kita mencoba dan melihat seberapa jauh hubungan kita bisa berlanjut.]
Apa ini permulaannya?
Lisa tersipu tapi juga bersemangat. Ia menundukkan kepalanya dan dengan perlahan, ia menautkan jemarinya ke dalam jemari Eunwoo yang sebelumnya sudah menggengaamnya.
Eunwoo merasakan pergerakan tangannya. Kehangatan tangannya, jemarinya yang ramping dan lembut, pergerakan yang pelan sampai telapak mereka bersentuhan, semua rasa yang ia alami dari belaian Lisa, merambat sampai ke lengannya hingga akhirnya mencapai jantungnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RDCAB
Storie d'amoreSerial adaptasi By author Grumpy Cat Tentang Lisa yang regresi ke sepuluh tahun sebelumnya, tepat sesudah ia dicampakkan oleh mantan kekasihnya di depan kantor catatan sipil. Bertemu dengan Eunwoo yang juga baru saja dicampakkan di tempat yang sama...