Saat daun di pohon terakhir diterbangkan angin musim gugur, dengan cepat musim panas berlalu. Rok-rok cantik digantikan dengan jaket tebal sementara sendal digantikan dengan sepatu boosts.
Reputasi studio Jisoo juga semakin berkembang sejak voice over film garapan Steven dirilis. Dibarengi dengan kekuatan koneksi Jisoo, hampir semua aktor voice over terkenal yang berasal dari universitas mereka meminta bagian peran padanya.
Dengan begini, Hollywood juga mulai memperhatikan Studio Jisoo, terlebih karena Steven bermaksud untuk bekerja sama dengan mereka untuk film-nya yang berikut.
"Lisa, apa kamu sudah sampai?" tanya Jisoo ketika ia sedang mengemudi.
"Aku baru saja tiba. Kenapa terburu-buru?" Kaki jenjang Lisa yang memakai high heels melangkah masuk ke dalam gedung yang akrab baginya.
"Kapan kamu bilang SIM-mu jadi?" keluh Jisoo. "Terakhir kali kamu pergi, kamu naik kereta bawah tanah untuk menghadiri pertemuan pembahasan kontrak penting. Apa kamu benar-benar sudah tiba? Rapatnya akan berlangsung sebentar lagi."
"Aku sudah dapat SIM-ku. Apa kamu mau memberikanku mobil?" tanya Lisa sambil memutar matanya.
"Bukannya mobil suamimu nganggur di garasi?" tanya Jisoo.
"Baiklah, nanti lagi ya. Aku mau naik lift sekarang," ujar Lisa sebelum kembali memarahi Jisoo. "Dan jangan menghubungiku terus saat aku sedang menyetir!"
"Lantai berapa?" Seorang lelaki tiba-tiba bertanya.
"Tolong lantai 20, Terima kasih!" Lisa melihat ke si lelaki untuk berterima kasih padanya dan menemukan kalau ia ternyata mengenali wajah itu. "Kamu?!"
Weilong menaikkan alisnya dan tersenyum. "Kamu mengingatku?"
"Tidak mudah untuk melupakan seseorang yang memiliki label 'teman si sampah'," ujar Lisa.
"Oh ...." Alan tidak menyangkal. Sebaliknya ia malah melirik ke bundel kertas di tangan Lisa. "Kamu ke sini untuk membahas kontrak?"
"Iya!" angguk Lisa.
"Untuk OM Entertainment?"
OM Entertainment menempati lantai 18 sampai 22, kenapa kamu mesti menanyakan lagi hal yang sudah pasti? Dengus Lisa dalam hati meskipun tampak luar ia mengangguk mengiakan dengan santai.
"Aku General Manager OM Entertainment," ujar Weilong tiba-tiba.
Lisa tampak sedikit terkejut mendengarnya. Melihat lelaki yang belum pernah dilihatnya itu tersenyum padanya, membuatnya mengingat-ingat. Ia pernah bekerja di gedung ini selama lima tahun di masa lalunya dan pernah melihat General Manager dari OM Entertainment beberapa kali. Dan mereka tidak tampak seperti orang yang sama.
Bodo amatlah, Lisa kembali menatap ke depan.
"Kamu tidak ingin mengambil kesempatan ini untuk bicara padaku?" tanya Weilong terkejut.
"Tidak, aku tidak perlu bicara padamu untuk mendapatkan kerja sama dengan OM Entertainment," ujar Lisa tanpa memandang ke arahnya.
Tepat ketika Lisa selesai bicara, lift yang ditumpanginya tiba di lantai yang dituju. Jadi Lisa tidak bicara apa-apa lagi dan langsung melangkah keluar.
Ini pertama kalinya Weilong bertemu gadis seperti Lisa. Ia tertawa dan menggelengkan kepalanya setelah pintu lift kembali tertutup dan membawanya menuju lantai 22.
Di lantai dua puluh, Lisa mendiskusikan naskah dengan sutradara seperti yang sebelumnya ketika ia berbicara dengan sutradara Steven. Setelah berbincang sederhana, dengan lancar ia mendapatkan tanda tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RDCAB
Roman d'amourSerial adaptasi By author Grumpy Cat Tentang Lisa yang regresi ke sepuluh tahun sebelumnya, tepat sesudah ia dicampakkan oleh mantan kekasihnya di depan kantor catatan sipil. Bertemu dengan Eunwoo yang juga baru saja dicampakkan di tempat yang sama...