Perut Rose semakin besar setiap harinya. Membuat Jisoo dan Lisa merasa ragu membiarkannya membantu pekerjaan di studio. Meskipun Rose tetap ikut datang ke studio.
Berbeda dengan Rose, Jisoo dan Lisa terpaksa tinggal di studio lebih lama dari biasanya karena pekerjaan drama sejarah Sutradara Liu. Untuk mengejar pekerjaan itu, mereka sering kali bekerja lembur. Lisa menjadi cameo hampir di setiap adegan yang dayang istana, terkadang ia juga mengisi suara kasim bahkan pembantu.
Menyadari kalau jam sudah menunjukkan pukul 10.00, Rose memanggil temannya untuk makan malam.
Saat makan, Lisa menoleh ke Jisoo, "Kamu harus mengantar Rose pulang dulu. Aku akan kembali ke studio setelah siaran untuk menyelesaikan sisanya."
"Tidak perlu begitu, di sini juga ada tempat tidur, aku bisa tidur di sini." Rose melihat kalau teman-temannya bekerja sangat keras, jadi ia berpikir sejenak lalu bicara, "Atau aku bisa membantu menyulih suara, itu kan bukan pekerjaan fisik."
"Meskipun itu bukan pekerjaan fisik, tetap saja membuat tubuh lelah," tolak Lisa.
"Aku bisa mengisi suara pemeran pembantu yang tersisa. Aku sudah membaca naskahnya, dan tidak ada adegan yang membutuhkan emosi. Aku hanya perlu mengubah nada suaranya sedikit jadi kamu tidak perlu kembali ke studio," ujar Rose.
"Ia benar!" Jisoo yang sibuk menyeruput makanannya, ikut angkat bicara. "Kamu selesai bekerja jam 2.00 pagi. Jika kamu kembali ke studio setelah itu, kamu tidak punya waktu tidur."
"Lagipula, bukankah Eunwoo kembali dari Kunshan hari ini? Memangnya ia tidak akan khawatir kalau kamu pulang telat?" tanya Rose.
"Kamu benar-benar tidak lelah?" tanya Lisa sambil melirik ke perut Rose. Lisa masih khawatir dengan keadaannya.
"Orang-orang di desa bahkan masih pergi kerja saat mereka sedang hamil. Kamu berkata seakan aku terbuat dari kaca."
"Perempuan desa biasanya memiliki fisik yang lebih kuat. Mereka bisa menyembelih ayam dan domba tanpa berkedip. Apa kamu bisa mengatakan hal yang sama pada dirimu sendiri?" debat Jisoo.
"Aku juga dari desa, tapi aku tidak pernah menyembelih ayam atau domba tuh!" ujar Lisa, menatap Jisoo aneh.
"Oh! Aku benar-benar lupa kalau kamu juga datang dari desa. Sikap eleganmu terlalu menipu!" sahut Jisoo membesar-besarkan.
"Pergi sana!" balas Lisa tertawa.
Membuat Jisoo dan Rose ikut tertawa bersama.
"Saat kita meyelesaikan pekerjaan ini, tahun baru tiba," ujar Jisoo. "Dan aku harus memberikan kalian amplop merah!"
"Berapa banyak yang akan kamu taruh di dalam amplop merah kami, bos besar?" tanya Lisa sambil menaik turunkan alisnya.
Rose juga mentap Jisoo dengan senyuman lebar.
"Bagaimana mungkin aku memperlakukan kalian dengan tidak baik?" Jisoo kemudian mengangkat dua jarinya. "Setiap amplop akan kumasukkan 20.000 Yuan!"
(T/N : Sekitar 43 juta!! Angkat aku jadi teman juggaaaa ^^)
"Apa kamu Huang Shiren? Memperoleh banyak uang tapi hanya memberikan 20.000 Yuan!" Lisa berpura-pura marah.
(T/N : Huang Shiren adalah karakter pelit di opera China yang berjudul The White Haired Girl.)
"Amplop merah. Itu hanya amplop merah." Jisoo kira, Lisa salah memahami ucapannya dan dengan tergesa menjelaskan. "Deviden kalian akan berbeda lagi. Aku akan membayarnya setelah tahun ini. 20% masing-masing."
"Bukankah 20% itu terlalu banyak?" tanya Rose yang merasa kalau ia tidak membantu terlalu banyak, jadi ia merasa bersalah saat mendengar ini.
"Tidak juga. Mendapatkan kontrak itu pada dasarnya adalah karena kemampuanku, sebagian besar sulih suara dilakukan olehmu, dan Jisoo hanyalah seseorang yang mendaftarkan namanya sebagai pemilik studio," jelas Lisa, memberikan alasan yang masuk akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
RDCAB
RomanceSerial adaptasi By author Grumpy Cat Tentang Lisa yang regresi ke sepuluh tahun sebelumnya, tepat sesudah ia dicampakkan oleh mantan kekasihnya di depan kantor catatan sipil. Bertemu dengan Eunwoo yang juga baru saja dicampakkan di tempat yang sama...