Saat Lisa bangun, Eunwoo sudah pergi ke rumah sakit. Saat-saat seperti inilah yang membuatnya menghela napas panjang dan berpikir, kenapa ada orang yang bisa tidur hanya sebentar setiap hari, tapi masih bisa terus bekerja dengnbaik sepanjang hari. Sangat tidak masuk akal.
Karena ia hanya ingin mengunjungi studio rekaman milik Jisoo, Lisa tidak merasa harus memakai make up saat ia bersiap-siap. Dalam perjalanannya ke stasiun bawah tanah, ia membeli beberapa roti untuk sarapan sekaligus makan siangnya karena jam yang tanggung.
Begitu mereka menyelesaikan voice over sebuah drama TV, studio rekaman terdengar sangat sepi. Padahal seharusnya Jisoo masih ada di sana.
Lisa tampak kebingungan ketika ia tidak menemukan siapa pun di meja depan dan ruangan penerima tamu.
"Jisoo?" teriak Lisa.
"Ada dimana sih?" Lisa mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Jisoo ketika ia mendengar dering yang akrab datang dari ruangan konferensi / ruang rapat.
Begitu ia membuka pintu, Lisa melihat Jisoo meringkuk di atas meja ruang konferensi dan wajahnya tampak sangat kesakitan.
"Jisoo! Kenapa?" lisa berlari mendekatinya dengan panik.
"Sa-sakit!" lirih Jisoo lemah.
"Dimana yang sakit?"
"Perut bawah!" Lisa hampir tidak bisa mendengar jawaban lemah Jisoo.
"Aku akan membawamu ke rumah sakit!" Lisa memanggil taksi dan pergi bersama Jisoo ke rumah sakit.
Ketika tiba di rumah sakit, Lisa tercengang. Memang tidak ada hari libur di rumah sakit, tapi apakah harus sepenuh itu?
Lisa menatap wajah pucat Jisoo dan sangat khawatir dengan temannya. Membuatnya putus asa dan memutuskan untuk menghubungi Eunwoo.
"Kamu mengenal seseorang yang bekerja di rumah sakit?!" Jisoo tampak penasaran setelah mendengar pembicaraan Lisa dengan seseorang di teleponnya.
"Kamu sedang kesakitan tapi yang ada dipikiranmu hanya tentang apakah ada seseorang yang aku kenal di rumah sakit?" tanya Lisa tidak percaya dengan apa yang baru ditanyakan temannya.
"Eh! Aku rasa aku hanya menderita usus buntu," ujar Jisoo sambil mencengkeram tangan Lisa. "Jika aku harus operasi, tolong ingat untuk mengatakan pada dokternya agar tidak meninggalkan bekas sedikit pun!"
"Diamlah!" kesal Lisa.
"Lili, kamu tidak peduli padaku sama sekali," keluh Jisoo yang merasa disalahkan.
"Kamu ...."
Lisa baru akan membalas Jisoo ketika ia melihat Eunwoo datang.
"Lisa!" panggilnya ketika sudah melihat Lisa.
"Eunwoo!" Lisa melambai ke arahnya.
Eunwoo berlari menghampirinya dan melihat wanita cantik dengan ekspresi kesakitan yang ada di sebelah Lisa. "Merasakan sakit dimana?" tanya Eunwoo peduli.
"Di sini!" Tunjuk Jisoo ke arah perutnya.
Eunwoo menekan perut Jisoo dan bertanya, "Bagaimana kalau di sini? Apa di sini juga sakit?"
"Tidak!" Jisoo menggeleng. "Saat pergi ke rumah sakit, rasanya sangat sakit, tapi entah kenapa, sekarang sudah tidak sakit."
Eunwoo berdiri lalu menatap Lisa. "Jangan khawatir, ia hanya mengalami usus buntu akut.
"Lelaki tampan, apakah aku perlu dioperasi?" tanya Jisoo yang masih memikirkan kemungkinan mendapatkan bekas luka.
"Diamlah! Yang mana yang lebih penting, hidupmu atau bekas luka?" tanya Lisa yang masih tercengang.

KAMU SEDANG MEMBACA
RDCAB
RomanceSerial adaptasi By author Grumpy Cat Tentang Lisa yang regresi ke sepuluh tahun sebelumnya, tepat sesudah ia dicampakkan oleh mantan kekasihnya di depan kantor catatan sipil. Bertemu dengan Eunwoo yang juga baru saja dicampakkan di tempat yang sama...