Chapter 15

398 47 9
                                    

Setelah terbang selama lebih dari sepuluh jam, Eunwoo dan rekan-rekannya akhirnya tiba dan menunggu kedatangan koper mereka.

Mereka semua langsung menghidupkan ponsel mereka saat menunggu.

Eunwoo juga menghidupkan ponselnya dan berpikir sebentar. Seharusnya sekarang sekitar pukul 10.00 malam di China, dan Lisa pasti sedang bersiap untuk berangkat kerja.

"Halo?" Ia mendengar suara Lisa di ujung sambungan. "Kamu sudah mendarat?"

Eunwoo tidak tahu, apakah memang hanya pikiran dia atau tidak, tapi entah mengapa suara Lisa di speaker ponselnya terdengar begitu indah. Tanpa sadar, Eunwoo membalas pertanyaannya, "Apa kamu lagi bersiap berangkat kerja?"

"Hampir!" Lisa saat ini sedang berdiri di balkon, sosok rampingnya terlihat begitu kesepian. Ia sedang menatap ke kejauhan, mengingatkannya pada malam-malam hari di kehidupan lalunya.

Suasana saat ini terasa sama dengan saat itu. Ketika keramaian dan kesibukan kota di malam hari mulai menghilang dan hanya menyisakan lampu-lampu kekuningan hangat di rumah-rumah.

"Kenapa?" tanya Eunwoo yang merasa kalau suara Lisa sedikit lemah.

"Tidak ada." Lisa mendongak, menatap bintang-bintang. Sepuluh tahun lalu juga ada beberapa bintang yang menyinari Shanghai.

"Hanya saja rumah malam ini terasa lebih besar dari biasanya. Suasananya terasa tidak sesuai!" ujar Lisa.

Eunwoo mengernyit. Rumahnya terasa besar? Apakah karena aku tidak ada di sana? Lisa apakah kamu ... merindukanku?

"Kamu pasti lelah setelah perjalanan panjang. Tidurlah lebih cepat, aku perlu berangkat sekarang!" ujar Lisa.

"Baiklah. Jangan lupa kirimkan pesan padaku setelah kamu selesai bekerja." Eunwoo mengingatkan.

"Baiklah!"

Lisa menutup panggilan dan mematung. Apakah ini perbedaan antara orang tinggal sendirian dan dua orang tinggal bersama? Akan ada seseorang yang memikirkannya dan menunggu pesannya.

"Laporan pada pacarmu?" tanya Jung Jaehyun, salah satu rekannya.

"Ah?" Eunwoo sedikit bengong, lalu kemudian tersenyum dan mengangguk.

"Aku juga baru selesai bicara pada pacarku. Tapi ia tidak peduli padaku sama sekali. Ia hanya mengatakan padaku untuk pergi ke duty-free shop dan membelikannya beberapa barang," keluh Jung Jaehyun.

Eunwoo tidak mengatakan apapun dan hanya membalasnya dengan senyuman.

"Apa kamu mau membeli barang untuk pacarmu juga? Mau melihat-lihat duty-free shop bersama?" tanya Jung Jaehyun ceria.

"Kenapa beli dari sekarang? Bukankah kita bisa membelinya saat akan kembali nanti?" tanya Eunwoo.

"Tidak mungkin! Pacarku bilang facial mask-nya sudah habis jadi ia menungguku membelikannya di sini dan mengirimkannya ke Shanghai," ujar Jung Jaehyun lelah. "Padahal ia bisa membelinya di China dan mengirimnya memakai jasa online."

Setelah mendengar temannya, Eunwoo berpikir, ia akan berada di sini selama tiga bulan, apakah Lisa bisa menunggu?

"Kalau begitu, ayo kita pergi bersama!" ajak Eunwoo.

Jadi, mereka menitipkan koper mereka pada ketiga rekan mereka yang lain dan pergi ke duty-free shop bersama.

Jung Jaehyun dengan lihai mengambil barang-barang pesanan pacarnya sesuai daftar dan memasukkannya ke keranjang lalu pergi ke kasir.

Eunwoo melihatnya dan tersenyum, sepertinya pacar-pacar rekannya sudah mempersiapkan daftar oleh-oleh untuk para rekannya.

Membuka dompetnya, ia mengambil daftar yang ditulis Lisa. Saat ia membuka lipatannya, kalimat pertama yang terbaca adalah, Bisakah kamu membelikan barang-barang yang ada di daftar ini sehari sekali, jadi kamu akan terus memikirkanku setiap hari!

RDCABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang