Chapter 2

536 60 7
                                    

Attention please : Walaupun aku suka banget kalau ada yg vote, tapi khusus crita yg ini, jangan vote yaks. Soale ini novel adaptasi yg bukan punya sendirii 🥺

.

.

.

.

.

Keesokan paginya, Eunwoo bangun seperti biasanya, terbengong di atas tempat tidurnya selama dua menit sebelum akhirnya bergerak.

Namun, ada sesuatu yang salah. Bagaimana ia bisa mencium bau asap?

Eunwoo tidak ada waktu mengenakan kacamatanya; ia membuka pintu kamarnya dengan buru-buru hanya untuk menemukan asap datang dari arah dapur. Eunwoo tiba-tiba merasa takut sehingga ia berlari cepat ke arah pintu masuk dapur, lalu ....

"Apa yang kamu lakukan?"

Eunwoo merasa energinya terkuras. Setidaknya ia mampu menahan mulutnya agar tidak memaki.

"Kamu sudah bangun?"

Lisa yang membakar sesuatu di dalam panci, sedang dalam perasaan yang bagus ketika ia menoleh ke Eunwoo dam mengucapkan salam.

"Apa yang kamu bakar?" ulang Eunwoo.

"Beberapa foto, tiket, sebuah diary," jelas Lisa, memegang sebuah foto di tangan satunya. "Ini diambil oleh mantanku."

"Kenapa kamu membakar barang di pagi-pagi hari begini?"

"Aku baru saja melihatnya di pagi ini saat aku bangun dan membuka koperku. Aku tidak bisa menahan kemarahanku. Jadi agar tidak merusak kehidupan harmonis antara suami dan istri baru, aku memutuskan untuk mengkremasi cintaku yang sudah mati."

Lisa mengatakannya dengan keyakinan dan kesungguhan.

"Lalu kenapa kamu membakarnya di dalam panci?"

Eunwoo bertanya sambil meneratkan giginya.

"Yah, aku tahu kalau akan menghasilkan banyak asap, lalu aku pikir ada penghisap asap di dapur. Saat aku tiba di dapur, aku menemukan panci ini, dan memutuskan untuk menggunakannya," kata Lisa lalu protes.

"Tapi penghisap asap ini tidak terlalu bagus, masih ada cukup banyak asap yang tidak terhisap. Apa ini masih dalam masa garansi? Jika tidak, kita harus menggantinya."

Apa yang sebenarnya universitas ajarkan sekarang? Cara pikir perempuan kecil ini berantakan.

"Apa kamu akan membuat sarapan? Aku hampir selesai membakar, dan kamu akan bisa menggunakannya setelah aku mencucinya."

Lisa merasa pintar.

"Jika kita menggunakan panci itu di masa mendatang, bukankah sisa abu dari cintamu yang mati juga akan tercampur di makanan?" Eunwoo tidak bisa untuk tetap diam.

"Kamu benar. Itu rasanya seperti ketidak beruntungan. Kita harus membuangnya."

Tetapi Lisa dengan cepat menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak. Panci ini terlihat mahal. Kenapa tidak menjualnya secara online saja? Ayo ambil fotonya dan upload cepat!"

Eunwoo merasa cara pandang hidupnya mendapatkan tantangan berat, dan ia hanya bisa pergi dan membasuh wajahnya untuk menenangkan diri.

Setelah membersihkan dapur, Lisa dengan cepat pergi ke ruang keluarga untuk menikmati foto pernikahan barunya. Meskipun fotonya diambil dengan terburu-buru, foto itu masih tampak bagus. Dua orang yang berdampingan tampak cocok satu sama lain.

RDCABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang