RDCAB

Chapter 3

Attention please : Walaupun aku suka banget kalau ada yg vote, tapi khusus crita yg ini, jangan vote yaks. Soale ini novel adaptasi yg bukan punya sendirii 🥺

.

.

.

.

.

Setelah Lisa menyelesaikan jemurannya, ia masih memikirkannya. Sekarang setelah ia menikah, haruskah ia membeli pakaian dalam seksi?

Eunwoo tidak tahu apa yang ada dalam otak Lisa dan hanya merasakan malu. Walaupun pihak kedua itu adalah istrinya, mereka baru hanya mengenal satu sama lain selama dua hari. Mereka bisa dikatakan orang asing, tapi si perempuan bersikap akrab kepadanya, memperlihatkan pakaian dalamnya tanpa malu, ia benar-benar berbeda dari gadis kebanyakan!

Eunwoo pergi untuk mengganti pakaian yang lebih nyaman, dan ketika ia kembali ke ruang keluarga, ia melihat Lisa yang sedang melihat-lihat barang yang ia beli.

"Scarf, jam tangan." Lisa mengorek-ngorek tas belanjaan. "Ada juga obat suplemen, apakah ini yang akan dibawa besok?"

Melihat bagaimana Lisa mengambil inisiatif untuk membahas masalah ini, Eunwoo tidak merasa perlu untuk bicara dan hanya mengangguk.

"Scarf sutranya lumayan, tapi lihatlah kualitasnya. Lalu jam tangan ini setidaknya sekitar 40.000 sampai 50.000 Yuan. Bagaimana bisa seorang lulusan baru yang miskin membeli ini?" Lisa mengeluarkan kotak jam tangannyanya dan mengatakan, "Ketika ibumu melihat ini, ia akan berpikir 'Betapa tidak tahu malunya gadis ini menghabiskan uang anakku untuk membelikannya hadiah'?"

"...." Eunwoo menghela napas dan mengatakan, "Ibuku tidak akan mengatakan itu."

"Kamu tidak mengerti wanita!" Lisa, yang adalah wanita dan memiliki pola pikir wanita melihatnya dengan ekspresi seakan mengatakan, kamu tidak mengerti apa-apa!

"Tapi kamu bilang, apa yang menjadi milikku adalah milikmu? Kamu sangat yakin dengan itu." Eunwoo, tiba-tiba mengingat pembicaraan mereka pagi ini.

"Walaupun aku sangat puas kamu mengakuinya," Lisa mengatakan dengan ekspresi menantang di wajahnya, "Ini dan itu adalah dua hal yang berbeda. Sangat penting untuk memperhatikan etika, terutama jika menyangkut mertua. Dan setidaknya harus mempunyai kesan kalau masing-masing mau menghabiskan uangnya untuk pasangan."

"Bagaimana seorang lulusan baru mengetahui hal-hal aneh seperti ini?" Eunwoo tidak bisa berkata-kata.

"Itu tidak aneh. Hanya sesuatu yang biasa dan sangat umum. Dasar kamu orang teknik ...." Lisa menggelengkan kepalanya dan mengatakan, "Kalian semua memiliki IQ yang tinggi tapi EQ yang rendah. Ku yakin kamu masih tidak tahu mengapa Nana meninggalmu."

"Kamu mengenal Nana?" Tiba-tiba mendengar nama mantannya, Eunwoo terkejut.

"Bukankah kamu tanpa sengaja menyebutkannya pagi ini?"

Eunwoo benar-benar tidak ingin bicara mengenai mantannya dengan Lisa, jadi ia berhenti bicara.

"Kamu masih memikirkannya? Jika kamu ingin membicarakannya, aku akan menolongmu untuk menganalisanya." Lisa duduk di atas sofa dan berkoar, "Tidak ada banyak istri sepertiku yang mau membicarakan soal mantan suaminya."