Chapter 19

370 57 16
                                    

New York

Di Pasar Swalayan!

Eunwoo sedang melihat-lihat lipstick untuk oleh-oleh Lisa di bagian kosmetik. Si karyawan sudah merekomendasikan banyak warna, tapi Eunwoo tidak tahu yang mana yang harus ia beli jadi ia berhenti dan berpikir keras dan memutuskan untuk menghubungi Lisa.

Lisa saat ini sedang berada di bis untuk pergi kerja. Saat ia melihat nomor yang menghubunginya, ia terkejut. "Eunwoo?"

"Aku ingin membelikanmu lipstick, tapi di sini ada banyak sekali warna. Warna apa yang biasanya kamu pakai?" tanya Eunwoo.

Lipstick? "Lipstick apa?"

"Item nomor 55 di daftar oleh-olehmu," sahut Eunwoo.

"Oh!" Baru setelah Eunwoo mengatakannya, Lisa akhirnya ingat. Tapi kemudian setelah memahami apa yang terjadi ia malah terkejut. "Kamu tidak benar-benar ... apakah kamu benar-benar membelikanku satu item setiap hari?"

"Tidak juga. Aku langsung membelikan semua maskermu dalam satu waktu. Jika aku membelikan satu per hari, aku takut karyawan yang menjaga akan memarahiku," jawab Eunwoo.

"Hah!" Lisa tidak bisa menahan senyumnya. "Kamu benar-benar membeli semuanya yang ada dalam daftar?"

"Aku sudah hampir membeli semuanya."

"Kamu cukup patuh juga," ujar Lisa menaikkanalisnya.

"Bukannya kamu yang memintaku untuk membelinya?" tanya Eunwoo yang mendengar nada terkejut dan tidak percaya pada suara Lisa. "Kamu tidak menulis daftar ini hanya untuk iseng, bukan?"

Kalau dipikir-pikir lagi, ada banyak barang di daftar yang tidak dicantumkan nama brand, harga, atau warnanya. Kebanyakan dari barang yang diminta justru malah hanya ditambahkan kalimat, 'Yang terlihat bagus.'

"Tentu saja tidak." Lisa mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan dengan hati bersalah. "Kamu sedang berada di counter mana sekarang?"

Eunwoo melihat nama yang tertera di counter kemudian menjawab. "Chanel."

Eunwoo mengambil beberapa warna yang direkomendasikan oleh karyawan yang menjaga. "Yang jaga bilang kalau warna satu, dua, dan sebelas adalah warna yang paling populer tahun ini."

Lisa mengerjapkan matanya lalu bertanya, "Hari ini tanggal berapa?"

"Ha?" Eunwoo terkesiap. "Enam November."

"Kalau begitu sebelas dan enam," ujar Lisa tidak ingin ribet.

"Baiklah." Eunwoo kemudian memilih kedua warna itu dan memberikannya pada si penjaga untuk dibungkus.

"Kamu tidak bertanya kenapa aku meminta dua warna?" tanya Lisa.

"Memangnya kenapa?" tanyanya tanpa berpikir panjang karena tangannya sedang sibuk mengeluarkan uang dari dompetnya untuk membayar belanjaannya.

"Karena hari ini tanggal enam November."

"Memangnya ada apa dengan tanggal hari ini?" tanya Eunwoo tidak mengerti.

"Idiot!" omel Lisa yang tidak bisa menahan kekesalannya.

Eunwoo yang tahu-tahu diomeli, bukannya berpikir malah terus bertanya apa sebabnya sehingga membuat Lisa menutup sambungan teleponnya.

Setelah si penjaga counter menyerahkan kantong belanjaan Eunwoo, ia langsung bersiap pergi. Namun langkahnya terhenti ketika seseorang menyerukan namanya.

"Eunwoo!" Nana tidak menyangka kalau ia akan melihat Eunwoo di pasar swalayan, sehingga ia tidak bisa menyembunyikan ekspresi keterkejutannya.

Eunwoo melihat Nana berjalan ke arahnya bersama seorang gadis Asia lain, sehingga membuatnya berhenti berjalan dan menunggu kedatangan perempuan itu. Setelah mengangguk ke mereka, ia berkata, "Benar-benar sebuah kebetulan!"

RDCABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang