Makan malam mereka sudah selesai, Jisoo berdiri untuk membantu Eomma Kim membersihkan meja makan mereka, Setidaknya biarkan dia mencuci piring sebagai tanda terima kasih. Pikir Jisoo.
"Tak apa nak, Biar Ahjumma saja yang bersihkan. Kau pergilah bersama Chaeyoung kekamarnya "
Eomma Kim tidak punya niat mengusir Jisoo dia bahkan senang Jisoo berdiri didekatnya, Tapi. Yang mengganggu itu adalah seseorang disamping Jisoo yang terus memeluk lengan Jisoo manja.
"Unnie. Eomma benar, Kita kekamarku saja aku punya sesuatu untuk dipamerkan pada Unnie " Dengan begitu Rose langsung menyeret Jisoo untuk masuk kekamarnya.
"Unnie lihat waktu di Aussie aku punya anjing yang namanya Hank " Rose dengan semangat memamerkan fotonya bersama Hank, "Unnie harus lihat ini-- Ini juga Unnie "
Begitulah celotehan Rose yang tidak pernah berhenti berbicara bahkan saat awal Jisoo masuk kerumah mereka.
"Chaengie. Foto siapa ini "
Itu adalah bingkai kecil yang berada disamping tempat tidur Rose, Foto dimana seorang wanita tengah hamil dan pria bersama anak kecil usia sekitar 2 tahun sedang berada dipantai.
"Itu foto Eomma Appa dan Unnie " Rose ambil foto itu, "Lihat Eomma masih mengandung. Dan didalam kandungan itu adalah aku " Tunjuk Rose pada dirinya sendiri.
"Terus dimana Unniemu sekarang? "
Entah apa Rose pura-pura tidak dengar atau memang dia tidak mau menjawab pertanyaan Jisoo.
"Unnie boleh aku bertanya? "
Jisoo melupakan pertanyaannya dan mengangguk atas pertanyaan Rose.
"Kalung Unnie terlihat indah, Dimana Unnie mendapatkan itu? " Tunjuk kalung yang terselip diantara baju Jisoo, Rose tau kalung mereka sama tapi dia ingin Jisoo menjelaskannya.
Jisoo pegang kalungnya, "Kalung ini adalah kalung satu-satunya yang aku punya. Eomma Appa dan Adikku ada disini "
Rose ikut memegang kalung itu, "Apa sebegitu berharganya kalung ini Unnie? "
Jisoo mengangguk.
"Aku tidak memiliki mereka secara nyata, Aku tidak tau apa mereka masih hidup atau tidak, Tapi selagi kalung ini masih ditanganku artinya mereka masih bersamaku "
"Kenapa Unnie tidak mencoba mencari mereka? " Dengan suara bergetarnya Rose mulai bertanya lagi.
"Aku selalu berfikir apakah masih pantas aku mencari mereka, Menginggat 22 tahun aku berpisah dari mereka dan tiba-tiba setelah menemukan mereka dan berkata, Ini aku Jisoo anak kalian. Tolong peluk aku. Aku pikir itu tidak perlu Chaeng. Masih ada adikku dia mungkin sebesar kau dan aku yakin dia sudah tumbuh dengan baik dan bisa menjaga orangtuaku "
Rose tiba-tiba berdiri dari duduknya.
"Unnie aku akan ke kamar mandi, Jika Unnie bosan Unnie bisa keruang keluarga lebih dulu. E-eomma membuat kue untuk kita "
Rose berlari sebelum air matanya jatuh dan dilihat oleh Jisoo.
Jisoo yang bingung dengan Rose pun keluar dari kamarnya, Seperti yang Rose bilang dia disuruh tunggu diruang keluarga.
Jisoo duduk dengan tenang sambil melihat lihat foto yang dari tadi mengganggunya.Tunggu b-bukankah kalung itu mirip dengan kalungku.
"Itu adalah foto Eomma Appa dan Unnie. Aku masih didalam kandungan "
Adikku mungkin seumuran denganmu.
Kilasan ingatan yang tiba-tiba muncul dibenak Jisoo seketika membuat kepalanya hampir pecah. Jisoo menyenderkan punggungnya di Sofa ntah perasaan apa yang tiba-tiba menyerangnya.