Chapter Seventeen

1.1K 169 50
                                    

Jisoo menghela nafasnya. Sudah hampir satu minggu ini Jennie sama sekali tidak mengangkat telponnya.
Terakhir mereka bertemu di Apartemen Jennie. Setelah itu tidak ada lagi pertemuan ataupun komunikasi dari mereka.

"Jisoo beberapa hari ini kau terus memandangi gedung didepan. Apa terjadi sesuatu? Apa kau akan debut juga? " Jika lupa itu adalah Minjoo teman bekerja Jisoo.

Jisoo menggeleng, "Tidak. Hanya merindukan seseorang "

"Woah kau punya kekasih di gedung itu " Minjoo menunjuk memakai dagunya.

Kekasih? Apa aku boleh berteriak pada semua orang bahwa Jennie kekasihku?

"Sebaiknya kembali bekerja. Lihat, Kita punya banyak pelanggan disini " Jisoo benar. Pelanggan mereka cukup ramai. Mungkin karna ini hari libur jadi mereka meningkat.

***

"Jennie pikirkan baik-baik. Jisoo bisa terluka disini" Bujuk Joy. Dia sudah tau jika ayah dari anak Jennie adalah Jisoo. Wanita yang Joy temui beberapa hari yang lalu dirumah Jennie.

"Joy. Jangan membuatku ragu dengan keputusanku saat ini "

Jennie tanda tangan persetujuan untuk bertemu dengan dokter yang sudah dia percaya.

"Setidaknya--Temui Jisoo dan bicarakan dengannya"

Mereka keluar dari rumah sakit dan akan bertemu lagi diminggu depan. Jadwal Jennie minggu depan nanti.

"Jika tidak punya hati untuk Jisoo. Setidaknya, Biarkan anaknya bertemu dengan ayahnya Jennie "

Badan Jennie bergetar. Rasa bersalah menghinggap lagi dihatinya. Jennie takut. Takut, Jika nanti mereka bertemu Jennie akan semakin merasa bersalah.

"Baiklah. Aku akan bertemu dengan Jisoo " Kata Jennie melanjutkan langkah kakinya.

Jennie ditemani Joy untuk bertemu Brand CK yang sudah lama menunggu keputusan Jennie, Mungkin sudah dari minggu lalu.

"Beri Jennie satu dua minggu lagi Sajangnim. Setelah itu kita langsung syuting " Joy mewakilkan.

CEO Ck mengangguk. Jika bukan karna Jennie sangat populer dia pasti sudah mengganti Jennie dengan artis lain karna membuatnya menunggu berminggu-minggu.

"Baik. Jika tidak, Kontrak kita batalkan " Joy lebih berharap kontrak itu dibatalkan.

Mereka semua bubar. Jennie dan Joy bernafas lelah, Tidak sepantasnya mereka mengundur kontrak Jennie. Tapi, Keadaan juga memaksa mereka melakukan hal itu.

"Aku akan pergi "

Joy melirik sahabatnya, "Kemana lagi? "

"Bertemu Jisoo. Dan mengakhiri semuanya "

Joy ingin memaki tapi sudah tidak sanggup, "Terserah Jen. Aku juga sudah lelah dengan kau "

Knok knok

Jennie dan Joy bersamaan melihat siapa yang akan muncul dari pintu.

"Oh Sajangnim " Mereka berdiri bersamaan.

"Unnie aku sudah bilang tidak usah berlebihan " Joy duduk bergabung bersama mereka.

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang