Chapter Thirty One

2K 258 73
                                    

Pagi itu cukup indah untuk Jennie. Dimana dia bangun dengan senyum indah di wajahnya, Jika waktu di Italia dia bangun dengan Ruru dan Ruby sekarang Jennie bangun dengan Jisoo disamping-nya.

Kenapa?

Karena tadi malam mereka menghabiskan banyak waktu untuk meluruskan banyak hal, Jennie yang menjelaskan jika apa yang terlihat bukan seperti itu kebenaran-nya. Jennie juga meminta Jisoo agar menceritakan perkembangan tentang Ruru dan Ruby yang selama ini Jennie tidak tidak tau.

Walaupun Jisoo sudah mulai terbuka dengan Jennie, Jisoo masih harus mengobati luka dihati-nya tidak semudah itu Jisoo bisa menghilangkan trauma dihati-nya. Tapi, Jisoo juga tidak melarang Jennie untuk bisa menggobati hati-nya seperti yang Jennie katakan.

Lalu dimana Jisoo?

Saat Jennie bangun Jisoo sudah tidak ada disamping-nya, Ingat! Mereka hanya tidur tidak lebih.

Jennie turun dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan wajah-nya. Jennie ingin mandi tapi pakaian-nya tidak ada disini. Setelah mencuci wajah-nya Jennie turun mencari dimana orang-orang rumah, Apalagi Jennie dengan semangat mencari kedua anak kembar-nya.

Jennie berada di tangga terakhir. Menoleh cepat saat Si Kembar berteriak, "Mommy!! " Ruru berlari dengan kaki kecil-nya. Sambil berteriak.

Mommy..

Jennie bersumpah dia bisa merelakan segala hal hanya untuk dipanggil Mommy oleh Si Kembar.

"Jangan lari-lari Baby " Jennie berjongkok menyamakan tinggi badan mereka.

"Celamat pagi, Mommy.. " Ruru memeluk Jennie, Dan Jennie memeluk Ruru kembali.

"Beri Mommy ciuman selamat pagi " Pinta-nya pada Ruru yang disambut baik oleh-nya. "Baby. " Panggil Jennie, "Dimana Princess? " Tanya-nya.

Yaa, Jennie hanya melihat satu anak-nya dan dimana satu lagi?

"Baby, Tunggu. Dada bisa jelaskan " Ruby muncul dengan kesal, Dibelakang-nya sudah ada Jisoo yang penuh dengan tepung ditangan sampai ada yang mengenai muka-nya.

"No. No, Dada! "

Jennie berdiri memegang tangan Ruru, "Kenapa Baby? " Melangkah mendekati Ruby.

Ruby yang melihat Jennie langsung berlari untuk mengadu, "Mommy.. " Ucap-nya imut, "Dada bitin macalah " Jennie menatap Jisoo sebentar, "Cemua belantakan Mommy.. "

"Apa? Tidak! " Jisoo membantah.

Ruby menoleh kebelakang tidak mau kalah, "Ne, Dada calah "

"Ada apa? " Kini Jennie berbicara dengan Jisoo dan Ruby yang sedang mengadu pada Jennie.

"Bukan masalah Jen " Jisoo menjelaskan. Jennie tau bahwa memang ada masalah.

"Dada bitin macalah Mommy.. " Ruby tarik tangan Jennie untuk kedapur, Meninggalkan Jisoo dan Ruru yang tertinggal dibelakang.

"Mommy Look! " Tunjuk Ruby pada pusat masalah yang terjadi, "Dada bitin belantakan "

Yup, Semua berantakan. Tepung dimana-mana hampir mengotori semua peralatan yang ada disana. Pecahan telur ada dilantai yang menambah kotor dapur mereka.

Jennie lihat Jisoo yang akan berbicara untuk membela diri.

Jika Jisoo tidak berinisiatif untuk membuat Cake yang sama sekali Jisoo tidak tau caranya mungkin tidak akan seperti ini. Dan jika Jisoo tidak mengiyakan ajakan Ruby untuk ikut mungkin juga tidak akan seberantakan ini. Jisoo tidak tau cara bikin kue dan Jisoo punya asisten yang selalu menolak perkataan Jisoo. Jisoo dan Ruby membuat masalah.

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang