Flashback
Jennie terduduk lemas setelah mendapat jawaban dari Jisoo, Dia bingung apa yang terjadi antara mereka. Tadi mereka baik-baik saja tapi Jisoo berkata ingin pulang tanpa mendengar menjelasan lain dari mulutnya seketika membuatnya bertanya-tanya.
Niat hati ingin berbicara dan mengungkapkan segalanya tentang perasaannya pada Jisoo dan meminta maaf dengan apa yang terjadi pada mereka belakangan ini dan yang paling penting adalah tentang kejujuran Jennie pada Jisoo. Semua Jennie akan ungkapkan malam ini dengan Jisoo begitu Jisoo akan tetap berada disisinya merawat anak mereka bersama.
Tapi, Setelah mendapat telpon dari Jisoo Jennie seperti kehilangan arah pikirannya kemana mana dan hatinya menjadi gundah seolah akan ada hal besar yang terjadi. Jennie hanya terus mengelus perutnya mencari kekuatan dari kedua anaknya.
Tingg...
Ting...Saat Jennie mendengar suara bell rumahnya dia tersenyum senang berharap orang yang datang adalah Jisoo, Padahal Jennie jelas-jelas tau itu bukan Jisoo. Tapi, Sekali lagi Jennie berharap takdir memihak dirinya.
Jennie berlari dengan perut besarnya tidak sengaja tersandung oleh kakinya sendiri. Terjatuh duduk didekat pintu saat akan meraih knop pintu.
Ting...
"Jennie Unnie.. Ini aku Lisa "
Keram diperut Jennie tidak tertahankan. Sakit yang teramat sakit belum pernah dia rasakan sebelumnya. Rasanya tubuhnya akan terbelah menjadi dua bagian. Dalam doa, Jennie hanya terus berkata.
Ya tuhan selamatkan anakku.
"Jennie Unnie.. " Teriak Lisa, Dari luar.
Jennie merasa basah dicelananya, Dia mengecek dan benar saja air ketubannya pecah, "Jisoo..."
Jennie ingin menghubungi Jisoo tapi ponselnya di Sofa.
Satu-satunya yang bisa menolong dirinya adalah Lisa yang sedang berdiri didepan pintu.
Jennie menyeret badannya, Air ketubannya semakin banyak yang keluar, Tapi Jennie tidak peduli. Ini demi keselamatan kedua anaknya dia akan berjuang demi mereka.Jengan tubuh yang masih dilantai Jennie berusaha meraih ganggang pintunya untuk membuka Lisa, Berharap Lisa masih disana menunggu.
Clek..
"Jen- Ya tuhan Jennie Unnie!! " Cake pesanan Jennie pun sudah mencium lantai karena Lisa melepasnya begitu saja.
Lisa kaget melihat keadaan Jennie yang terduduk lemas tidak bisa berbuat apa-apa. Lisa dengan cepat menghubungi nomor darurat agar Jennie segera ditolong.
Tangannya bahkan masih gemetar saat akan menghubungi Jisoo, Jika Lisa tidak datang entah apa yang akan terjadi pada Jennie dan si kembar.Lisa pikir saat melihat Jennie tadi akan menjadi trauma terbesarnya.
"Ya tuhan. Ya tuhan!! Bertahanlah Unnie."
Flashback off
Jennie segera ditangani oleh dokter Song, Dokter Song membawa Jennie keruang bersalin. Menyiapkan segala persiapan dan tindakan apa yang akan mereka ambil.
Dari kejadian Jennie mungkin saja Jennie akan melahirkan secara sesar mengingat ketuban Jennie pecah sebelum waktunya. Dan yang paling mengkhawatirkan Jennie terjatuh tadi dokter Song takut terjadi apa-apa pada si kembar.
Dokter song keluar dari ruang bersalin, Bertanya pada Lisa, "Dimana Jisoo? "
Lisa juga bingung Unnie nya tidak mengangkat ponselnya, "Jisoo Unnie- "
"Saya! Saya disini " Jisoo datang tepat waktu wajahnya seratus kali lebih panik dari dulu ketika Jisoo mengejar Jennie yang akan aborsi.
"Ikut saya, Kau akan ganti baju " Jisoo mengangguk mengikuti dokter Song dan mereka masuk kembali keruang bersalin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me
Storie d'amore"Please trust me..."-Jennie "Last chance Jennie..."-Jisoo