Chapter Twenty Four

1.5K 209 30
                                    

Rose membawa Si Kembar masuk kedalam meninggalkan Jennie yang masih berdiri kaku tidak bergerak. Ruru dan Ruby terus berjalan saling menggenggam tapi Ruby masih terus melihat kebelakang.

Genggaman tangannya pada Ruru terlepas, Ruby berlari ke arah Jennie, Tepat didepan Jennie. Jennie berjongkok menyamakan tinggi mereka.

"Telimakaci, Onty " Ruru memeluk sebentar lalu kembali berlari ke arah Ruru yang sama memperhatikan mereka.

Desiran aneh Jennie rasakan. Seperti rasa yang selama ini hilang telah muncul kembali. Jennie bertanya-tanya, Siapa kedua anak manis itu.

"Kajja, Dada sudah menunggu kita " Ruru Ruby dan Rose kemudian berjalan lagi sampai Jennie sudah tidak melihat mereka lagi.

Siapa sangka Jisoo melihat semuanya?

Jisoo melihat dengan jelas anak kembarnya berbicara dengan Jennie, Yang selama ini mereka tidak tau siapa yang tengah mereka ajak bicara, Bahkan Ruby yang jelas-jelas memeluk Jennie.

Saat datang tadi Jisoo diberi tau oleh Lisa bahwa si kembar menghilang dan Jisoo langsung ikut mencari si kembar. Nyatanya langkah kaki Jisoo terhenti saat melihat kedua anaknya sedang bersama dengan Jennie.

"Dada. Dada " Si Kembar berlari dengan cepat kaki mungil mereka saling berlomba siapa yang akan menang lebih dulu.

Jisoo sudah berjongkok bersiap dengan kedatangan anaknya, membuka lebar tangannya agar si kembar langsung memeluk dirinya.

"Lulu menang! Dada, Lulu menang " Ruru bersorak gembira.

Sedangkan anaknya yang satu terlihat murung.

"Kenapa, Princess? " Tanyanya pada Ruby.

Ruby menggeleng.

Jisoo tau Ruby sedang merajuk karena kalah dari Ruru. Tapi mau bagaimana lagi lari Ruby tidak sekencang lari Ruru.

Ruru yang melihat adiknya bersedih langsung meminta maaf, "Maaptan Lulu. Lain tali Luby akan menang "

Oh anaknya begitu manis.

Ruby mendongkak melihat Ruru. Mereka sama-sama tersenyum sangat lucu.

Jisoo berdiri, Memegang tangan Ruby dan Ruru disebelah kiri dan kanannya. Mereka berjalan pada Rose dan Lisa. Lisa yang sedang dimarahi habis-habisan. Seketika tersenyum manis pada manusia paling menggemaskan yang pernah lahir.

"Katakan selamat tinggal pada Mama Ocie dan Onty Lisa "

"Celamat tinggal, Mama Ocie " Ucap mereka bergantian memeluk Rose, "Celamat tinggal, Onty Lica " Gantian memeluk Lisa.

"Kalian berhentilah bertengkar. Ini ditempat umum, Ruru dan Ruby bisa dengar " Rose dan Lisa mengangguk. "Jangan pulang terlalu larut " Jisoo mencium pipi Rose sebelum pergi bersama Si Kembar.

Jisoo bukakan pintu untuk Si Kembar, Mereka duduk di kursi samping Jisoo. Mereka tidak ingin tinggal dikursi belakang, Dan Jisoo juga tidak mempermasalahkan itu. Selagi anaknya nyaman Jisoo akan selalu mengikuti keinginan mereka.

"Dada. " Panggil Ruru.

Jisoo menoleh sekilas, "Iya. Captain? "

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang