Setelah Jennie Eomma dan Appa Kim banyak berbincang tentang semua yang terjadi Jisoo akhir-nya muncul dari ruangan sebelah dengan baju yang sudah kusut, Rambut yang berantakan. Bisa di tebak Si Kembar menyiksa Jisoo.
"Jennie. " Jisoo mendekat dengan langkah lelah, "Ayo kita pulang "
Ayo kita pulang. Benar Chu ayo kita pulang bersama.
"Kenapa tidak bermalam saja? Ruangan ini terlalu besar untuk Appa dan Eomma "
Jisoo menggeleng, "Appa. Besok aku harus mengecek pekerjaan di kantor Appa "
Yaa. Akhirnya Jennie tau jika Jisoo terlahir dari pengusaha terkenal di Korea.
"Tapi Eomma masih ingin berbincang dengan Jennie " Genggaman tangan Jennie dan Eomma Kim tidak pernah terlepas.
"Eomma~Lihat Jennie juga lelah " Rengek Jisoo, "Ruru dan Ruby juga sudah mengantuk " Padahal Jennie jika harus bermalampun tidak masalah.
Jennie tersenyum pada Eomma Kim, "Eomma. Jennie janji besok akan kembali kesini "
"Benarkah? "
Jennie anggukan kepala-nya cepat, "Nee, Eomma. Setelah pekerjaanku selesai aku akan langsung kesini "
Akhirnya Eomma Kim setuju dengan ucapan Jennie. Jisoo langsung bersiap dan memanggil Ruru dan Ruby untuk pulang tidak lupa juga mereka berpamitan pada Appa dan Eomma Kim.
Jensoo dan Si Kembar menuju tempat parkir. Ruru dipegang Jennie dan Ruby digendong oleh Jisoo, Sedangkan boneka Ruby berada ditangan Jennie.
Biasanya Si Kembar akan duduk bersama di kursi samping Jisoo, Tapi, Jisoo menurunkan Si Kembar dikursi belakang dan membiarkan Jennie duduk disampingnya. Tapi, Sekali lagi masalah ada, Ruru dan Ruby tidak mau jika Jennie berada didepan meninggalkan mereka dibelakang.
"Baby.. Dada tidak ada teman didepan "
Ruby menolak, Tetap memeluk Jennie dengan erat. "Dada becal "
"Nee Dada! Tidak ada hantu, Dada " Ruru membela.
Hantu apa? Jisoo tidak takut hantu tapi dia tidak ingin sendirian didepan sedangkan mereka semua dibelakang.
Jisoo cemburu, Dia merasa terabaikan. Dan yang pasti dia seperti supir yang akan mengantar mereka ketujuan.
"Baby tidak Sayang Dada lagi " Bisik Jisoo sedih.
"Go go, Dada!! "
Mobil perlahan berjalan. Jisoo fokus menyetir sedangkan Jennie dan Si Kembar sedang bercanda dibelakang.
"Benarkah? " Jennie antusias. "Lalu apa yang terjadi Baby? "
"Belu jatuh dan Luby menangis " Jelas Ruru, Ruby langsung memperlihatkan bekas luka yang dia dapat 1 minggu lalu saat sedang bermain ditaman.
Jennie mengelus bekas luka Ruby. Sambil bertanya apa dia baik-baik saja padahal kejadian itu sudah lama berlalu.
"Dada, Lulu pelgi kelumah Jian malah-malah "
"Dada bawa pitol Air "
Jennie bisa membayangkan bagaimana keadaan seorang Kim Jisoo yang terkenal dingin berubah menjadi Jisoo yang tantrum dengan keadaan anak-nya.
"Dada marah Princess, Dia mendorong Princess Dada sampai terluka. " Ucap Jisoo
melirik dari kaca spion.Gelak tawa Jennie menggema, Ruru dan Ruby juga ikut tertawa sedangkan Jisoo tersenyum senang melihat Si Kembar dan Jennie tertawa lepas.
Jisoo bersyukur dengan apa yang dia lihat.
"Tapi Dada.. " Ruru mulai bicara lagi, Jennie melihat dari samping sedangkan Jisoo dari spion depan. "Kenapa Jian punya Dada dan Mommy? Lulu Luby tidak? "