Chapter Thirty Six

1.1K 214 71
                                    

Apa hal yang paling menakutkan dalam hidup kalian?

Apa separah yang Jennie rasakan sekarang?

Jennie bahkan tidak bisa berpijak dengan kedua kakinya. Lututnya lemas seperti tidak punya tenaga sedikitpun.

Saat mendapat kabar itu pikiran Jennie seketika kosong, Semua hal buruk yang dia pikirkan nyatanya terjadi sekarang. Jisoonya saat ini sedang kritis, Apapun bisa terjadi.

Saat menuju rumah sakit hanya doa yang bisa Jennie panjatkan, Berdoa agar Jisoo selamat dari segala hal yang Jennie tidak inginkan.

Jennie Rose Appa dan Eomma Kim lah yang menyusul dimana Lisa mengirimkan Alamat, Sedangkan Si Kembar Joy yang menjaga. Joy mengatakan bahwa biarkan Si Kembar bersamanya takut jika mereka yang tidak tau apapun tentang Jisoo yang kritis, Joy hanya berharap Jisoo bisa melewati cobaan ini.

Saat sampai dirumah sakit ada mobil yang Jennie tandai adalah mobil Kai, Dan disamping mobil Kai ada mobil Jisoo yang setengah rusak dan sedang diperiksa oleh pihak kepolisian.

Hati Jennie semakin menangis pilu bagaimana mobil Jisoo yang separah itu apa lagi Jisoo sendiri.

Tidak menunggu lama Appa Kim segera menuju resepsionis.

"Atas nama Kim Jisoo " Katanya tanpa basa-basi.

Setelah mendapat informasi mereka langsung menuju dimana Jisoo berada.

Miss Kim sedang di oprasi beberapa menit yang lalu.

Tampa pikir panjang Appa Eomma Rose dan Jennie langsung menuju kesana, Jennie berlari lebih dulu untuk melihat keadaan belahan jiwanya. Ada Paman Lee yang sedang duduk dan Lisa yang sedang berdiri sambil bersandar ditembok dengan kepala tertunduk.

"Lisa.. " Panggil Rose dengan suara gemetar.

Lisa menoleh dan langsung menghamburkan pelukan pada kekasihnya.

"Maaf...maafkan aku " Lisa menangis. Cukup sudah dia menahan rasa takutnya.

"Lisa-ya. Dimana Jisooku? " Gemetar Jennie. Suaranya hampir saat tubuhnya benar-benar sampai ditempat itu.

Lisa melepas pelukannya pada Rose dan beralih pada Jennie, "Unnie. " Panggilnya, "Kita harus berdoa a-agar Jisoo U-nnie bisa melewati ini " Hapus air mata Lisa yang berjatuhan.

Tulang-tulang Jennie seakan lemas, Tenaganya habis pikirannya kacau membayangkan hidupnya tanpa Jisoonya benar-benar menakutkan.

Bunyi pintu ruang oprasi dibuka, Mereka yang berada disana langsung berdiri saat melihat Dokter keluar dengan satu orang perawat.

"Apa ada keluarga pasien disini? " Tanya Dokter itu.

"Saya Appa-nya" Sahut Appa Kim cepat.

"Pasien membutuhkan donor darah. Apa ada yang darahnya sama dengan milik pasien? " Jelas Dokter.

Rose langsung maju, "Saya. Saya adiknya, dan golongan darah kami sama "

Dokter langsung menyuruh parawat itu membawa Rose untuk mengambil darahnya.

"Dok-- Bagaimana keadaan Jisoo.." Tanya Jennie yang sedari tadi banyak diam.

Dokter itu menarik nafasnya, "Bukan hak saya untuk menjelaskan karena saya hanya asisten dokter " Jelasnya, "Dokter Joohyun yang bertanggung jawab atas operasi yang pasien lakukan "

Untungnya saat Jisoo dibawah oleh Paman Lee dan Lisa, Irene lah yang sedang bertugas di rumah sakit dan langsung meminta untuk menyiapkan ruang operasi saat keadaan Jisoo tadi yang semakin parah.

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang