Chapter Twelve

1.4K 162 8
                                    

Mobil sedan putih memasuki pekarangan rumah keluarga Kim, Rose yang diantar oleh Lisa setelah menginap di Apartemen mereka.
Drama yang terjadi antara mereka tadi malam membuat sedikit ruang iba dihati Lisa untuk Rose yang secara terang-terangan menceritakan semuanya.

Rose turun dari mobil Lisa dan Lisa yang juga ikut menyusul turun.

"Makasih atas tumpangannya Lisa "

"Sama-sama. Kau tidak usah pikirkan tentang Jisoo Unnie aku yakin dia baik-baik saja " Peringat Lisa. Sedari tadi memang Rose tampak khawatir mengingat Jisoo yang pergi dan belum pulang bahkan sampai hari sudah berganti Jisoo belum menampakkan wajahnya.

"Boleh aku minta nomor Jisoo Unnie? "

Lisa mengangguk. Dia ambil ponselnya yang ada dikantong jaket lalu menuliskan diponsel Rose.

"Ini nomor Jisoo Unnie dan nomorku. Jika butuh apa-apa tolong hubungi aku " Lisa kembalikan ponsel Rose.

Rose melangkah memeluk Lisa untuk berterimakasih lagi, "Sekali lagi terimakasih Lisa. Sampai jumpa lagi "

Rose akhirnya pergi dan menghilang dari balik pintu besar itu.

"Aku senang akhirnya Jisoo Unnie akan bertemu dengan keluarganya, Tapi aku juga sedih jika Jisoo Unnie pergi meninggalkanku sendiri " Guman Lisa. Sebelum masuk ke mobil dan meninggalkan pekarangan rumah mewah keluarga Kim.

Rose masuk kedalam rumahnya yang sangat besar, Ada beberapa pelayan yang sedang berkerja. Tapi, Yang bikin Rose heran dia tidak melihat keberadaan Eommanya. Rose melirik jam ditangannya ini masih pukul 10 pagi dan Eomma Kim tidak mungkin keluar jam begini.

Seorang pelayan datang mendekati Rose yang sibuk mencari Eomma Kim, "Pagi Nona. Nona ditunggu diruang keluarga "

Tidak biasanya Rose ditunggu diruang keluarga. Sedari Rose kecil ruang keluarga adalah ruang sakral yang Rose takuti karna jika dia dipanggil untuk keruang keluarga berarti sebuah masalah tengah terjadi dan melibatkannya.

Jika diingat-ingat lagi Rose tidak punya masalah dan urusan di Agensi juga tidak sedang kacau, Tapi kenapa dia dipanggil diruang keluarga?.

Rose melangkah masuk keruang keluarga, Dengan perasaan gugup Rose membuka pintu besar itu, Disana sudah ada Eomma Kim yang tampak seperti sedang menangis.

Apa ini? Kenapa Eomma menangis?

Dan yang lebih membuat Rose takut adalah Appanya juga ada disana!! Berdiri membelakangi Rose sambil memegang kertas yang Rose tidak tau apa itu.

Tunggu.. Jangan bilang kertas itu..

"Appa Eomma "

Eomma Kim melihat anaknya dan semakin menangis, Rose yang khawatir dengan Eommanya mendekat dan duduk disampingnya sambil memeluk menenangkan Eomma Kim. Sedangkan Appanya juga sudah duduk didepan mereka.

Appa Kim menyimpan kertas yang dibaca tadi pagi. Benar, Itu adalah kertas yang Rose tunggu beberapa hari ini. Itu kertas dari rumah sakit untuk hasil tes DNA yang Rose diam-diam lakukan.
Kertas itu datang sebelum Appa Kim pergi ke kantor, Yang kebetulan hari ini Appa Kim masih dirumah saat kertas itu datang.

Awalnya mereka heran saat orang dari pihak rumah sakit datang langsung untuk membawa kertas itu dirumah, Rumah sakit itu adalah rumah sakit Irene. Tapi, Irene sedang sibuk akhirnya mengutus anak magangnya untuk pergi ke Rumah besar keluarga Kim, Irene sudah bilang jika jangan memberi kertas itu jika bukan Rose yang ambil sendiri, Namun karna sudah takdir kertas itu berakhir langsung ke Appa Kim sendiri.

"Appa tidak mau bertele-tele. Jelaskan, Apa maksudnya ini Kim Chaeyoung! "Seumur-umur Rose tidak pernah mendengar namanya disebut lengkap dengan nada sedikit tinggi dari Appanya, "Siapa Kim Jisoo yang namanya ada disini " Appa Kim tentu saja berharap Kim Jisoo yang namanya ada dikertas ini adalah Kim Jisoo anaknya yang selama ini menghilang.

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang