Jisoo terus menghubungi nomor Jennie berulang kali tapi sama sekali tidak ada jawaban ataupun tanggapan dari ponselnya, Melacak lewat smart watch Si Kembar pun Jisoo tidak mendapat jawaban.
"Halo Chaeng kau dimana? " Akhirnya ponsel Rose kini tersambung.
"Aku sedang dalam perjalanan bersama Lisa, Unnie. Ada apa? "
"Baiklah Chaeng, Sampai ketemu lagi "
Jisoo langsung matikan panggilannya, Dia tidak ingin membuat adiknya ikut khawatir. Untuk sekarang biarkan dia mengejar waktu agar lebih cepat sampai di rumah mereka.
Bantingan pintu terdengar nyaring, Jisoo lari dengan tergesah-gesah agar sampai pada lantai teratas Penthouse nya, Dalam pikirannya dia berusaha berdoa agar Jennie dan anak-anaknya baik-baik saja.
"Jennie!! " Teriakan Jisoo menggema. Tapi rumahnya tampak sunyi.
"Jennie!!! " Jisoo berada pintu kamarnya, "Sayang!! Kau dimana!! " Teriaknya sekali lagi sambil melangkah ke kamar si kembar.
"Ruru!! Ruby! "
Kepala Jisoo hampir pecah, dia tidak menemukan Jennie dan anaknya dimanapun.
Disana. Jisoo melihat ponsel Jennie berada di sofa, Keadaan itu semakin membuat Jisoo panik, Tidak biasanya Jennie melupakan ponselnya.
"Unnie ada apa!! "
Lisa dan Rose sudah sampai dirumah Jisoo, Melihat Jisoo dengan keadaan kacaunya.
"Jennie dan anakku menghilang " Jawabnya panik.
Lisa mendekat memegang bahu Jisoo, "Unnie tenang! Bicara dengan perlahan "
"Seseorang berniat berbuat jahat padaku " Jelas Jisoo, "Kau ingat dengan kejadian 26 tahun lalu? Dimana aku diculik oleh orang yang tidak dikenal? "
Kini Rose yang terlihat ketakutan.
"Mereka masih berkeliaran Chaeng! Dan sekarang incaran mereka adalah Jennie dan anak-anakku! " Demi tuhan air mata Jisoo jatuh. "Aku tidak ingin terjadi apa-apa pada mereka.. "
Rose memeluk Jisoo dengan erat. Ketakutan yang Jisoo rasakan terasa juga pada dirinya.
"Unnie tenang. Kita akan menemukan mereka " Lisa sekuat tenaga menguatkan, Jika bukan dia siapa lagi yang akan memberi kekuatan pada Kim bersaudara.
Semua panik. Jisoo panik, Rose menenangkan Jisoo yang panik dan Lisa ikut terus mencoba agar mereka tetap dalam keadaan tenang dan pikiran yang jernih. Saat semua panik tiba-tiba pintu rumah Jisoo didorong oleh seseorang, Lisa yang cukup peka menoleh kearah pintu sedangkan Rose dan Jisoo masih terduduk lemas disofa. Anehnya suara langkah kaki ini terdengar banyak dan juga ringan, Lisa berdiri mendekat kearah pintu meninggalkan Jisoo dan Rose yang masih menangis diatas sofa.
"Onty Lica!!! "
Harapan Lisa berkabul.
Lisa langsung memeluk erat Si Kembar saat pintu itu menampakkan tubuh Si Kembar dan Jennie, Lisa berjongkok memeluk si kembar dengan perasaan lega. Jennie yang melihat itu heran.
Pelukan mereka terlepas, "Dimana Dada, Onty? "
Lisa melihat dikembar sebentar lagu berdiri menatap Jennie.
Sedangkan si kembar sudah lari masuk menemui Daddy-nya.
"Unnie " Panggilnya, "Kalian dari mana saja " Pelan tapi air mata Lisa hampir jatuh, Bertahan untuk tidak terlihat sedih didepan Jisoo dan Rose sangat melelahkan.
"Kami baru saja belanja bulanan, Ada apa Lisa, Kenapa kau terlihat panik? "
Lisa menggeleng. Bukan hak Lisa untuk menjelaskan apa yang terjadi.