12. Heart's Scream

21 15 1
                                    

(Au Ra POV)

Hari yang di tunggu akhirnya tiba, setelah berminggu minggu menghabiskan waktu untuk merenung tanpa latihan, Senja berdiri menatap lamat lamat susasana hiruk pikuk backstage.

Hari ini, kompetisi musik hansung resmi di mulai, hanya ada satu babak, tanpa ada penyaringan terlebih dahulu.

Tapi meski begitu, orang orang cukup tahu diri untuk berpikir matang matang sebelum mengikuti ajang kompetisi musik yang lumayan bergengsi di sini.

Hanya terdapat deretan orang orang pemusik handal yang biodatanya tercantum dalam berkas daftar peserta, yang lain hanya penonton saja.

Senja menatap pantulan dirinya di cermin ruang ganti yang sudah di sediakan untuk peserta.

Ia merasa raga di dalam cermin itu bukanlah dirinya, dengan balutan dress panjang yang di khususkan untuk peserta perlombaan, Senja seperti melihat orang lain.

Dia seperti melihat.. ibunya, Park Joon Young.

Ya, meski mereka memang tidak terlalu mirip dari segi fisik, tapi aura yang dia pantulkan, entah kenapa sama persis dengan ibunya.

Walau benci mengaku, Senja tidak akan menolak kenyataan itu.

Di sisi lain, dua orang namja sibuk mengedarkan pandangan ke sekililing melihat area kampus yang ramai.

Pamflet, poster, serta banner terpasang di mana mana bertuliskan ‘Hansung Music’s Competition 2022’.

Dua orang dengan pakaian tertutup berupa sweter, celana panjang, topi, serta masker itu berjalan santai sambil mengomentari keramaian di sekitar mereka.

“ Aku dengar Hwang Min Ji menjadi salah satu peserta cabang piano tahun ini.” Tukas salah satunya.

“ Siapa Hwang Min Ji?”

“ Dia adalah teman sekampus adikku, dia pernah bilang bahwa Min Ji sempat menjuarai kompetisi piano se Asia Tenggara, hebat sekali bukan, hyung?”

Temannya mengangguk setuju, “ Jika sudah begitu kemungkinan besar baginya untuk menang.”

Dua orang itu, yang tak lain adalah Park Jimin dan Jung Hoseok, member grup boy Bangtan Sonyeondan, mereka memang diam diam gemar menghadiri acara-acara musik seperti ini, tahun lalu mereka juga menyelinap kemari untuk menyaksikankompetisi.

Setelah mendapat kabar dari adik Jimin yang saat ini tengah mengenyam pendidikan di Korean University bahwa ada temannya yang mengikuti lomba di hansung, Jimin dengan bersemangat mengajak Hoseok untuk menonton kompetisi ini.

Dengan bekal dua lembar tiket yang sebelumnya sudah mereka pesan terlebih dahulu lewat bantuan staff, keduanya berjalan menuju auditorium utama Hansung, tempat kompetisi tahunan mereka di langsungkan.

🐰🐰🐰

Suara tepuk tangan menggema di seluruh auditorium, sudah empat peserta yang tampil, dan kini giliran Senja. Gadis itu menarik nafas mencoba relax.

Staf memanggil namanya lewat mikrofon, sekali lagi gadis itu menatap dirinya dari bayangan cermin.

“ Huft.. just be yourself, Senja..” Gumamnya pada diri sendiri.

Seketika seluruh auditorium di penuhi tepuk tangan saat peserta ke lima yang tak lain adalah Senja, naik ke atas panggung.

Sambil mengikuti rangkaian angka yang menentukan arah langkah di atas panggung, wajah Senja menatap para penonton dengan tatapan kosong, sama sekali tidak memperlihatkan senyum yang selalu di tunjukkan para kontestan sebelum dia.

 EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang