(Au Ra POV)
Rencana Jimin sederhana, buat seluruh penghuni mansion pergi di hari H hingga Jungkook kebingungan.Lalu, atur pertemuan Jungkook dengan 97’s line untuk merayakan ulang tahunnya di luar.
Di waktu itulah Jimin dan yang lain kembali ke dorm dan mulai mempersiapkan segalanya.
Selain mereka, kekasih Jimin, V, dan Jin juga akan ikut serta, sebenarnya Senja juga hendak ikut, tapi tiba tiba gadis itu mendapat kabar dari ye seol bahwa pesta Grand Opening hotel Purple Twilight Seoul di majukan hari ini.
Untung saja acaranya hanya sampai sore.
“ Begitu selesai aku akan langsung kesana.”
“ Arra, santai saja Seon Ja ssi.” Taehyung menenangkan gadis itu lewat telepon.
Setelah berpamitan, Senja memutus sambungan.
Ia meletakkan ponselnya ke atas nakas. Matanya mengarah ke jam dinding di kamarnya. Satu jam lagi Mr.Grover akan datang menjemput.
Senja menunduduk menatap jenjang kakinya yang hanya di bungkus oleh hotpant sebatas paha.
Otaknya sedang memikirkan cara terbaik untuk mengajak Joon Young berbicara.
Ya, seperti yang telah dia bilang pada Jungkook semalam, ia aakn bicara.
Lebih baik menghadapi kemarahan mamanya di awal daripada harus mengorbankan kehidupannya sendiri dengan selalu berpura pura jadi orang lain.
Dia harus berani, toh, setidaknya Senja tidak sedang melakukan kejahatan, dia hanya tengah mencoba mencari keadilan. Itu tidak salah. Tak peduli meski sudah terlambat.
Dua mobil dengan tipe berbeda berarakan memasuki komplek Hannam the Hills.
Porche 911 berwarna silver memimpin di depan sementara Alphard dengan tipe Vellfire ber cat hitam mengkilap mengikuti tepat dua meter di belakang.
Di depan apartemen Senja, keduanya menepi.
Dari mobil pertama, pintu pengemudi terbuka menampakkan seorang gadis berwajah Korea sepantara Senja.
Ia beranjak keluar menuju kursi penumpang.
Dengan langkah tegap ia menghampiri pintu penumpnang di belakang dan membukanya. Bersamaan dengan itu, dari mobil kedua, enam orang keluar lantas membentuk jajaran rapi di sekitar Porsche.
Seorang wanita dengan anggun keluar dari pintu yang di buka gadis yang menjabat sebagai sekretaris serta asisten pribadi wanita tadi.
Pandangannya beredar ke sekeliling.
Kemudian, mata sipit nan tajamnya berakhir ke orang orang dari mobil kedua yang terdiri atas empat pria dan dua wanita.
Mereka merupakan staff dan bodyguard milik wanita yang tak lain adalah Park Joon Young, pendiri serta pemimpin tunggal perusahaan Purple Twilight.
“ Kalian sudah siapkan semua?”
Dua wanita berseragam di sisi kiri Joon Young mengangguk, “ Sudah, Park sajangnim.”
(🐰: Sajangnim: Bos)
Setelah itu, Joon Young pun melangkah menuju gedung apartemen tempat putrinya tiggal.
Tiba di lobi, seorang satpam berusia lima puluh tahunan tergopoh gopoh menyambut rombongan mereka yang datang.
Joon Young berhenti dan menatap pria itu.
“ Siapa dia?” Tanyanya pada sekretarisnya, Lee Ye Seol.
“ Penjaga apartemen.”
Joon Young mendengus, “ Beri dia cek, suruh dia pulang. Aku butuh orang yang lebih meyakinkan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
FanfictionAku menatap punggungnya dengan senyum yang terus terukir di bibirku. Hingga saat ini pun, aku masih belum percaya takdir mempertemukanku dengannya, dan hebatnya, semesta memilih dia untuk menyembuhkan lukaku. Dan yang bisa ku lakukan sekarang hany...