(Au Ra POV)
"Apa aku ini orang yang jahat.." Gumam Senja pada diri sendiri di sela sela tangis.
Jungkook hanya diam saja sambil terus mengelus kepala gadis itu, tentu saja dia
bingung setengah mati atas apa yang terjadi dengan tetangga barunya itu.Tapi bertanya kenapa adalah pilihan yang buruk, maka yang mampu dia lakukan saat ini hanya berusaha untuk menenangkan Senja.
Setidaknya hal itu bisa membuatnya
tidak diam saja seperti orang bodoh.Beberapa menit dalam keadaan yang sulit untuk di jabarkan, Senja perlahan menarik diri.
Jungkook tahu diri untuk tidak mempertahankan posisi mereka. Namun tangan kanannya masih merangkul bahu Senja, jaga jaga jika tiba tiba gadis itu luruh lagi.
" Sudah baikan?" Tanya Jungkook, lembut, setelah melihat Senja tidak lagi mengeluarkan air mata meski nafasnya masih sesenggukan.
" Josonghamnida, Jungkook ssi.." Lirih Senja, hampir tak terdengar.
Jungkook memerhatikan tiap inci wajah gadis yang tertunduk di sebelahnya,
" Untuk apa?"
" Tiba tiba saja aku menangis seperti ini.. jelas kau terkejut."
Senja mendongak, berusah tersenyum, kini gadis bersurai coklat itu mengusap pipinya dengan punggung tangan, menyingkirkan bulir air mata yang tersisa, kemudian ia beralih menatap Jungkook.
Jungkook yang ketahuan mengamatinya segera mengalihkan pandangan ke depan.
" Aniyo.." Pria itu menggaruk tengkunya, entah kenapa dia sendiri jadi salah tingkah. Ia buru buru menurunkan tangannya, takut gadis itu salah paham.
" Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, maaf tadi mengejutkanmu juga dengan tiba tiba memelukmu tanpa izin. Aku tahu aku tidak sopan.. tapi, aku tidak tahan melihat seorang gadis menangis." Jelasnya.
Senja mengangguk pelan, " Hm, arraseo.."
" Gamsahamnida."
Jungkook sontak langsung menoleh ke arah Senja,
" Mwo?"
Senja tersenyum, meski masih terlihat jelas bekas tangisan di wajahnya, ia tetap nampak cantik. Hal itu pun tidak luput dari netra seorang Jeon Jungkook.
" Gamsahamnida telah berusaha menenangkanku.. aku tidak tahu apa yang terjadi denganku."
Senja menghela nafas, ia menunduk memandang kedua kakinya yang terbungkus sandal slop.
" akhir akhir ini aku merasa tertekan. Dan selama ini, aku seolah selalu berusaha menjadi seseorang yang bukan diriku.
" Aku terus mencoba mencapai tujuan yang bahkan belum pernah aku cita citakan sama sekali. Itu cukup menyiksaku hingga aku menjadi tempramen seperti sekarang. "
Jungkook menatap penuh tanda tanya pada Senja,
" Untuk apa kau melakukan semua itu? aku yakin kau memiliki alasan di baliknya."
Senja terdiam, jeda beberapa waktu sebelum akhirnya gadis itu menjawab,
" Nee, memang. Ada alasannya. Dan alasan itulah yang membuatku tidak pernah bisa memenuhi impianku sendiri.
"Hanya demi untuk membahagiakan seseorang, aku kira hal itu mudah, namun aku keliru sepenuhnya. Dan sekarang aku hanya bisa menyesal atas keputusanku sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
FanficAku menatap punggungnya dengan senyum yang terus terukir di bibirku. Hingga saat ini pun, aku masih belum percaya takdir mempertemukanku dengannya, dan hebatnya, semesta memilih dia untuk menyembuhkan lukaku. Dan yang bisa ku lakukan sekarang hany...