30. Scandal

9 5 0
                                    

(Senja POV)

Salju pertama turun tepat di atas hidungku, kemudian menyusul jutaan butir lainnya yang segera di sambut meriah oleh orang orang di sekelilingku.

Aku hanya mendongak sebentar lantas melanjutkan langkah kakiku yang hendak menuju ke parkiran mobil.

Tepat lima hari sebelum Natal, semester kelima ku telah selesai, itu artinya, tinggal satu semester lagi dan aku telah resmi menyelesaikan studi S3 ku.

Di fakultas bisnis, kami telah berencana melakukan kegiatan bakti sosial berupa membagikan makanan dan pakaian pada beberapa panti asuhan yang ada di Seoul dan Hannam.

Dalam kegiatan itu, aku dan dua temanku bertugas untuk menyadur dana pemasukan serta menerima donasi dari orang orang.

Untuk itu, kami berdua sudah membuat janji untuk menggarapnya hari ini juga.

Di antara kedua orang yang bertugas denganku, aku hanya dekat dengan Joon Seo, dia adalah satu satunya mahasiswa satu angkatan yang bisa di bilang dekat denganku.

Sementara yang satunya seorang gadis, kalau tidak salah namanya Choi Hyun Ji. Entah kenapa sedari awal bertemu dia selalu melayangkan tatapan tidak menyenangkan padaku.

Tapi masa bodoh, itu bukan urusanku.

Asalkan dia bekerja dengan baik dan tidak banyak mengusikku, tidak ada alasan bagiku untuk mempermasalahkannya, toh, aku tidak bisa memaksa orang orang utnuk menyukaiku.

Awalnya, Joon Seo mengusulkan agar kami mengerjakan tugas kami di caffe kampus. Namun karena malas keluar, akhirnya aku mengundang kedua teman sefakultas ku itu untuk mengerjakan tugas di apartemenku.

Joon Seo sih iya iya saja, sedangkan Hyun Ji tampak keberatan, namun dia diam saja. Maka ku anggap tidak masalah.

🌼🌼🌼

" Hm, sudah banyak donatur yang mengirim dana, haruskah aku mengirimkan sertifikat penerimaan pada mereka sekarang juga?"

Aku menurunkan kaca mata bacaku, memandang sejenak pria di sebelahku, baby face nya sekilas tampak menggemaskan ketika dia menunggu jawabanku.

" Lakukan, jangan sampai kau menukar namanya."

Dia tertawa renyah menangagapi ejekanku,
" Aku tidak sebodoh itu, nona."

" Siapa tahu.." Sahutku.

Kemudian kami kembali sibuk pada tablet dan laptop masing masing.

Sementara pria bernama Min Joon Seo ini mengirimkan sertifikat tanda penerimaan secara daring ke para donatur, aku membuat tabel yang mencatat pemasukan uang lalu membandingkannya dengan modal yang di butuhkan. Hyun Ji sendiri membuat daftar keperluan yang nantinya dia kirimkan kepadaku.

" Kau jarang terlihat di perpustakaan sekarang, Seon Ja." Tiba tiba Joon Seo menceletuk di tengah wajahnya yang hampir menempel dengan tablet.

Aku hanya meliriknya sejenak sebelum kembali fokus ke pekerjaanku,

" Kau saja yang tidak memperhatikanku."

" Tidak mungkin, kau dulu selalu merengek padaku agar memintaku mencarikan buku referensi."

Aku menggaruk tengkuku, sebenarnya Joon Seo tidak sepenuhnya salah, akhir akhir ini aku terlalu sibuk dengan hotel hingga ajarang ke perpustakaan.

" Aku sibuk."

Joon Seo meletakkan tabletnya, ia meregangkan tubuh sejenak, " Oh, Hyun Ji,kenapa kau diam saja dari tadi?"

Gadis berkacamata bulat itu menjawab tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptopnya.

 EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang