(Au Ra POV)Jungkook mengelap bibirnya menggunakan punggung tangan, ia melirik Senja yang duduk tak jauh darinya.
Tidak dapat di pungkiri kalau sebenarnya jantungnya sudah jumpalitan sejak dia melihat bahwa ternyata anjingnya menghampiri Senja, dan fakta bahwa sekarang pria dengan kaus pendek hitam serta celana jeans panjang itu tengah duduk manis di sofa apartemen Senja sambil menikmati muffin lezat buatan tangan gadis cantik itu.
Lengkap sudah kebahagiaan minggu paginya. Membayangkan hal ini terjadi sebelumnya saja otaknya tidak sampai, tapi semesta justru berbaik hati mendudukannya di sini bersama gadis yang ia sukai, juga anjing kesayangannya yang terus menempel pada gadis itu.
Tapi ketika dia tengah melahap muffin ke enam, tiba tiba sesuatu terlintas di kepalanya,
" Senja ssi.."
" Nee?"
Ia memperbaiki duduknya, " Mm, begini.. aku ingin memastikan sesuatu."
Senja mengangkat alis, tatapan penasarannya tertuju pada Jungkook, " Okay..?"
" Beberapa waktu lalu Jimin dan Hoseok pergi ke Hansung untuk menonton kompetisi musik tahunan.",
Sekilas pria itu dapat menangkap kilatan terkejut dari mata Senja, tapi gadis itu tetap diam menyimak.
" Mereka kesana untuk menyaksikan Hwang Min Ji, teman kampus adik Jimin. Dia ada di kategori piano."
Tubuh Senja secara berkala mulai menegang,
" Jimin kira gadis itu akan menduduki peringkat pertama, tapi-"
" Aku tidak mengerti arah pembicaraanmu, Jungkook ssi." Potong Senja, ia sepertinya dapat menebak maksud kalimat Jungkook. Dan dia tidak siap untuk menjawabnya.
" Ehm, maafkan aku." Tukas Jungkook pada akhirnya.
Kedua insan itu sama sama terdiam, tidak tahu harus apa. Percakapan barusan membuat suasana jadi agak tidak nyaman.
Senja sesekali melirik ke arah Jungkook yang hanya diam menunduk.
Hatinya jadi tidak enak melihat wajah bersalah pria itu. Memuntir kaus pendeknya sejenak akhirnya Senja menghembuskan nafas, perlahan ia menoleh menghadap Jungkook.
" Jungkook ssi.." panggil gadis itu, pelan.
" Nee?"
Senja menarik nafas, sepertinya tidak ada salahnya dia sedikit berbagi dengan pria itu, lagi pula sebelumnya dia pernah melakukan hal yang lebih konyol lagi didepan Jungkook, menangis di bahu pria itu.
Dan, Senja juga yakin Jungkook bisa di ajak bercerita, mengingat dulu dia juga pernah tidak sengaja mencurahkan kegundahan hatinya pada pria tersebut.
" Kau pasti melihatku di sana bukan?"
Jungkook mengangkat alis, ia mengangguk ragu, ekspresi gadis di sebelahnya tidak tertebak.
" Dan kau mendengar nama Lee Ye Seol?"
Sekali lagi Jungkook menganguk.
" Kau ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi?"
Jungkook tampak berfikir sejenak, lalu ia menatap Senja,
" Entahlah, Senja ssi, tapi yang terpenting jika itu menyinggungmu aku tidak akan membahasnya lagi."
Mendengar itu Senja tersenyum kecil dan menggeleng,
" Ani, gwaenchana.. jika kau ingin mendengarnya aku akan menjelaskannya padamu."
Mata Jungkook berbinar, ia mengangguk. Perasaan senang segera menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
FanfictionAku menatap punggungnya dengan senyum yang terus terukir di bibirku. Hingga saat ini pun, aku masih belum percaya takdir mempertemukanku dengannya, dan hebatnya, semesta memilih dia untuk menyembuhkan lukaku. Dan yang bisa ku lakukan sekarang hany...