17. Secret Planning

16 11 0
                                    

(Au Ra POV)

Para member -kecuali Jungkook- memandang tak percaya pada Jimin. Pasalnya, namja dari Busan itu baru saja mengutarakan sebuah ide yang menurut mereka bisa di katakan terlalu nekat dan gila.

Bagaimana tidak? Jimin memberi usul pada ke lima member utnuk merayakan ulang tahun bungsu bangtan yang akan terjadi tidak lama lagi dengan mengikut sertakan Park Seon Ja untuk memberi kejutan pada pria itu.

Namja ini tidak waras, pikir Taehyung.

Pria bernama panggung V tersebut berfikir akan lebih mudah membelikan dongsaeng nya sebuah vila di Seongbuk dong daripada melibatkan orang lain yang belum jelas statusnya.

Lain hal nya jika gadis itu merupakan kekasih Jungkook, mereka tentu dengan senang hati menerima masukan ini.

Namun, alih alih kekasih, bahkan Jungkook sendiri saja tidak yakin bagaimana perasaan Senja padanya. Ini pun baru poin pertama.

Kedua, baik Taehyung maupun yang lain, pasti sama sama tahu sulitnya mengajak orang lain, apa lagi seorang perempuan.

Dan dalam kasus ini mereka juga di hadapkan dengan fakta bahwa Senja bukan orang biasa, ke tenaran yang di miliki keluarga gadis itu. Semua ini merumitkan rencana Jimin.

Karena jika hal ini sedikit saja terendus oleh media, bukan hanya mereka, Senja dan keluarganya pun pasti terkena imbasnya.

" Ini bukan hanya gila, tapi mustahil Jimin ah." Komentar Seok Jin, dia bukannya tidak mau, namun mengambil resiko untuk Jungkook.. ah, lebih baik dia menggelar konser besar untuk merayakan ulang tahun maknae nya.

" Arrayo, hyung.. tapi bukankah ini sepadan? Jungkook selalu memberi kita kejutan besar di hari ulang tahun kita. Mungkin dengan menghadirkan Park Seon Ja dapat membayar rasa terima kasih kita padanya."

Kelima orang di sekelilingnya terdiam sejenak memikirkan kalimat Jimin.

Benar juga, Jin tidak mungkin lupa kebahagiaannya ketika Jungkook mengumpulkan seluruh ARMY Korea Selatan di stadion dan mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.

Jimin mengusulkan hal ini juga karena ia selalu mengingat bagaimana perjuangan Jungkook mengajak seluruh keluarga Jimin dan memberi kejutan di hari jadinya.

Jimin sudah banyak mengetahui betapa Jungkook menyukai Senja, namja itu sendiri sering memergoki Jungkook yang tidak pernah absen berdiri di balkon utama lantai dua yang menghadap ke jalan setiap mereka luang tiap pukul empat sore di hari senin, selasa, dan jum'at, juga di tempat yang sama pukul setengah tujuh malam di hari rabu dan sabtu.

Kegiatan itu semata mata hanya agar dia bisa mengucapkan 'hai' dari jauh untuk Senja yang berjalan kaki dari parking park ke apartemen.

Gila bukan? Jimin sampai frustrasi menyuruh Jungkook masuk. Dan hal itu lebih dari cukup untuk membuat Jimin menyuarakan ide ini.

Namjoon melirik jam dinding ruang santai dengan was was. Untungnya, masih sekitar satu jam lagi Jungkook pulang. Anak itu tadi pamit hendak hang out bersama teman temannya dari grup 97's line.

" Hm, tapi Jimin ah, kalau pun kita semua setuju, apa PD nim juga demikian?" Jimin segera mengangguk, mantap menjawab pertanyaan Namjoon.

" Aku sudah meminta izin pada Bang Si Hyuk nim lebih dulu sebelum membicarakannya pada kalian. "

" Beliau bilang tidak masalah asal hanya ada kita dan di langsungkan secara tertutup."

Namjoon menghembuskan nafas, besar sekali usaha Jimin untuk golden maknae.

Sepertinya Jimin benar benar sudah mempersiapkan semua.

Dia sebenarnya setuju saja dengan ide ini, toh, pasti Jungkook akan sangat senang, namun yang mengganjal hatinya sekarang bukanlah semua itu.

 EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang