(Au Ra POV)
“ Kami benar benar khawatir, kau tahu?!”
“ Kukira kau tertinggal di stadion atau dimana, siang bolong pergi tanpa pesan, baru kembali setelah dua hari dengan wajah kusut seperti ini..”
Namjoon memijat pangkal hidungnya mendengar omelan Seokjin, ia juga sama pusingnya dengan member tertua BTS menghadapi Golden Maknae mereka.
Tapi pria itu tetap bergeming dan membiarkan Jin yang mengomel.
Sedangkan Jungkook, ia hanya menyeringai imut tanpa menunjukkan ekspresi bersalah sedikitpun. Malah justru pria itu tampak menikmati omelan hyung nya.
Seluruh grup Bangtan Sonyeondan kini tengah berkumpul di ruang tamu kamar president suite tempat mereka bermalam di Las Vegas selama konser disana.
Mereka berenam duduk di atas sofa setengah ingkaran dengan pandangan sangsi ke arah si bungsu yang duduk bersila di atas karpet di bawah mereka.
Bukan tanpa alasan mereka melakukan sidang dadakan ini. Tapi bayangkan saja, satu anggota grup tiba tiba raib begitu saja tanpa jejak, meninggalkan pekerjaan selama dua hari penuh, tak ada kata pamit, bahkan tidak ada yang tahu.
Kemudian ia muncul diam diam, seenak jidat ikut menimbrung di ruang tamu dengan penampilan kusut seperti pakaian belum di setrika.
Siapa yang tidak kesal?
Untung saja kepergian Jungkook tepat setelah konser di negara itu selesai, coba jika dia hilang di hari kedua atau ketiga, dapat di pastikan, bukan hanya BTS, tapi juga Big Hit dan HYBE terkena imbas dari perbuatan kelinci tengil itu.
“ Aku ada urusan mendadak,” Jawab Jungkook begitu ringan.
“ Urusan apa? Bam melahirkan?” Tanya Jimin, meski semua orang tahu kalau Doberman itu laki laki, dia hanya kesal pada maknae nya.
“ Hyung, yang penting aku sudah disini, bukan?”
“ Mudah saja kau bilang, kau tidak tahu semua orang disini bingung mencarimu. Aku dan Suga sampai ribut dengan staff di kantor Big Hit karena kau juga tidak ada disana.” Seokjin bersungut sungut, ia bahkan rela menelepon staff satu per satu, tak luput pula para member grup junior mereka, siapa tahu anak itu bosan dan memutuskan untuk pulang lalu keluyuran, bermain dengan Niki dan Taehyun? Atau salah satu dari member Newjeans yang dia akui sebagai adik adik kelincinya? Tidak ada yang bisa memprediksinya.
“ Maafkan aku hyung..” Jungkook mengeluarkan puppy eyes nya, dia tahu dia salah, tapi member BTS menurutnya terlalu berlebihan hingga mengkhawatirkan dirinya seperti ini.
Toh, dia sudah besar, jika Jimin yang hobi nya pergi tepat setelah rehearsal saja tidak di permasalahkan, kenapa dia yang pergi sejenak setelah konser usai harus di sudutkan begini? Ini tidak adil, pikirnya.
“ Baiklah, kami akan memaafkanmu, asal kau beri tahu kami kau pergi kemana? Aku tahu kau pulang ke Korea, paspor mu tidak bisa berbohong,”
Kini raut Jungkook yang mulanya santai berubah menegang, sedikit lagi dan dia akan ketahuan.
Tidak mungkin dia bilang dia rela kabur ke Korea di tengah pekerjaannya untuk menemui Senja. Bisa bisa salah satu dari mereka yang sudah benar benar kesal mengadu pada PD nim dan berakhir harus memisahkannya dari kekasihnya. Oh, tidak mungkin.
“ Sudahlah hyung, apa itu penting sekarang?” Jungkook masih berusaha mengelak.
Tapi bukan Bangtan Sonyeondan namanya jika menyerah pada salah satu member yang menyembunyikan sesuatu dari satu sama lain. Terutama Jungkook, bahkan aib terkecilnya saja tidak ada yang tidak tahu di antara mereka, apalagi hal besar seperti ini.
“ Tentu saja penting! Setidaknya kami punya alasan untuk memaklumi tindakan cerobohmu ini.” Sahut Jimin, dia sudah sangat gemas dengan dongsaeng nya.
Jungkook menggaruk tengkunya, memutar otang mencari alasan. Tapi bagaimana pun, anak ini tidak desain sedemikian rupa untuk pandai berbohong, sejak dulu dia selalu dengan mudah ketahuan setiap mengatakan hal yang dia buat buat pada hyung nya.
“ Ayo katakan apa susahnya? Jangan bilang kau pulang hanya karena merindukan kekasihmu? Ayo mengaku!”
Pria berambut blonde itu makin mendesaknya, yang lain juga mendukung dengan mengarahkan tatapan mengintimidasi mereka pada Jungkook.
Tapi, hanya menilik pada gerak gerik Jungkook yang mulai gelisah pun, Jimin dan yang lain sudah dapat menebak kalau apa yang Jimin katakan benar.
Namun Jungkook masih berusaha membantah meski ekspresi khawatirnya sudah terlihat jelas sekali.
“ Jangan coba coba berbohong!” Tegas Jin ketika Jungkook mengggeleng pelan, Jungkook pun akhirnya menunduk dan menganggguk lesu,
"Maafkan aku, hyung, aku sangat mencemaskannya.”
Jimin menepuk jidat.
Para member yang tidak terlalu mengerti keadaan Senja tentu saja sangat heran dengan kelakuan Jungkook yang terbilang begitu nekat ini.
“ Astaga, aku tahu kau baru berpacaran lagi untuk pertama kalinya setelah sekian lama, tapi Seon Ja sudah besar, Jungkook! Kau harus bisa membedakan antara masalah pribadi dan pekerjaan.”
Dan mereka memang tidak salah, sebab bagaimanapun, Jungkook pergi begitu saja saat mereka tengah mengadakan World’s Tour, dan kejadian itu sama sekali tidak bisa di benarkan.
Katakanlah Senja tengah sakit pun, Jungkook tetap harus memprioritaskan tugasnya sebagai idol.
Atau paling tidak, setidaknya dia berpamitan terlebih dahulu pada para member dan staff, dengan demikian mungkin mereka tidak akan semarah ini.
Tapi, inilah Jeon Jungkook yang selalu bertindak sebelum berpikir dan yang nekat melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan akibatnya, juga orang yang sulit sekali di jinakkan.
Apa mereka harus mengikat leher anak ini agar tidak berbuat seenaknya?
Selanjutnya, Jungkook hanya diam mendengarkan ceramah dari satu per satu hyung nya yang jika di tulis mungkin bisa jadi satu buku novel.
Tak apa, ini sebanding dengan waktu singkat yang sudah dia habiskan bersama Senja kemarin.
🐰🐰🐰
Keesokan harinya, bandara terbesar milik Las Vegas sudah di padati oleh A.R.M.Y yang hendak ikut melepas kepergian grup BTS.
Ketujuh namja berjalan beriringan sambil sesekali melambai ramah ke fans mereka dari balik tubuh kekar para bodyguard yang memagari mereka.
Keramaian baru mereda ketika mereka tiba di garbatar pesawat.
“ Akhirnya tinggal satu negara lagi.. Lalu..”
“ Seoul..!”Keenam member berseru menyebutkan negara terakhir World’s Tour mereka, menyambung Namjoon.
Begitu tiba di kabin VIP, mereka langsung ambruk begitu saja saking lelahnya.Jungkook yang duduk di sebelah Taehyung pun segera jatuh terlelap dengan memeluk hyung termudanya.
🐰🐰🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
FanfictionAku menatap punggungnya dengan senyum yang terus terukir di bibirku. Hingga saat ini pun, aku masih belum percaya takdir mempertemukanku dengannya, dan hebatnya, semesta memilih dia untuk menyembuhkan lukaku. Dan yang bisa ku lakukan sekarang hany...