(Senja POV)
" Bagaimana?"
Aku mengerutkan dahi, ragu dengan tawaran pria di hadapanku.
Tiba tiba saja dia mendatangiku ketika aku tengah sibuk mengulas materi di teras apartemen sore ini, dan mengajakku untuk memberi surprise Jungkook di hari ulang tahunnya.
" Kenapa harus aku? Kau.. yakin?"
Masih belum bisa di percaya. Dari sekian banyak orang kenapa mereka memilihku untuk menjalankan rencana konyol ini? Aku yang notaben resminya hanya tetangga mereka tentu saja bingung, mereka terkenal, pasti punya banyak teman.
" tentu, why not? .. Seon Ja ssi, Jungkook pasti senang jika kau yang memberi kejutan."
" Bagaimana bisa kau yakin?"
Taehyung memperbaiki posisi, " Bisa.."
" Wae?", samar aku mendapatinya agak gelagapan.
" Yeah.. ngg.. karena.."
" Karena apa Taehyung ssi?" Kejarku, sejenak aku merasa sedang menguji calon pekerja.
" Begini Seon Ja ssi, tidak bermaksud lancang, tapi akhir akhir ini ku perhatikan kau dan Jungkook dekat. Jadi aku merasa kalau kalian itu.. "
Aku mengangkat alis menunggu kelanjutan kalimatnya,
" Kalian itu, berteman.. ya, kurasa kalian sudah jadi teman baik. Bahkan mungkin kau satu satunya perempuan yang tidak membuatnya terusik dalam waktu lama."
Aku meringkan kepala tidak faham,
" Maksudmu?"Pria dengan boxy smile itu menatapku melas,
" Ah.. jadi begini, izinan aku menjelaskan sedikit mengenai hal tadi. Kami para idol cenderung agak membatasi hubungan sosial dengan orang lain tertama pada lawan jenis, karena mudah sekali menimbulkan skandal. Itu poin pertama."
" Kedua, ini sebenarnya masalah yang sedikit pribadi, tapi.. biarlah—, aku, Jungkook maupun yang lain sudah bertemu dengan banyak macam perempuan di luar sana. Dan selama ini Jungkook bilang belum pernah menemukan orang sepertimu.
"Di semua cerita Jungkook yang ku dengar, hanya kau perempuan yang bisa di ajak bicara santai mengenai hal kesukaannya tanpa khawatir terlihat membosankan, kau juga perempuan pertama -menurut Jungkook-yang bereaksi datar meski tahu siapa dia.
"Dan, dia juga pernah bilang padaku bahwa kau perempuan yang menyenangkan untuk di ajak bicara serius maupun ringan. Kami bahkan sering mendapatinya meluangkan waktu untuk mengirim pesan pada 'teman' nya yang ternyata adalah kau.
"Jujur, selama aku mengenal anak itu, baru kali ini aku melihat dia begitu perhatian pada lawan jenis. Karena sepanjang yang ku tahu, selain jarang, Jungkook termasuk orang yang malas berdekatan dengan teman gadis kami untuk waktu yang lama.
" Selain di depan layar dan motif pekerjaan, Jungkook agak merasa risih dengan kebanyakan perempuan yang selalu mengedepankan material dan visual yang ia punya. Maka dari itu, ia senang bisa mengenal dan berteman denganmu yang katanya jauh dari semua itu."
Aku mau tak mau tertegun mendengar penjelasan Taehyung.
Jadi itu alasan Jungkook dekat denganku selama ini? Hm, aku akui agak mengecewakan.
Tapi, di sisi lain aku agak senang mengetahui bahwa aku adalah satu satunya orang yang dapat melakukan hal itu.
Oh, astaga Senja, sampai mana kau?
Aku menatap pria itu tajam , —tak apa, iseng saja, terus terang aku suka melihat wajah gugupnya yang konyol.
" Jadi, karena semua alasan itu, kau memintaku untuk melakukan semua yang kau dan teman temanmu minta?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
ФанфикAku menatap punggungnya dengan senyum yang terus terukir di bibirku. Hingga saat ini pun, aku masih belum percaya takdir mempertemukanku dengannya, dan hebatnya, semesta memilih dia untuk menyembuhkan lukaku. Dan yang bisa ku lakukan sekarang hany...