(Au Ra POV)
Jungkook menjatuhkan dirinya ke atas sofa ruangan PD nim nya. hilang sudah harapannya untuk mengajukan klarifikasi atas kebenaran hubungannya dengan Senja.
Padahal dia baru saja mendapat kabar baik dari Si Hyuk dan pihak dispatch kalau ada peluang untuk keduanya mengunggah klarifikasi tentang hubungan keduanya setelah meninjau kondisi terkini para fans.
Namun, itu terjadi lima belas menit sebelum Ji Won kembali ke ruang rapat dan mengabarkan keputusan final pihak Twilight Purple yang berbanding terbalik dengan rencana awalnya untuk mem-publish hubungannya dengan Senja.
Ia harus menelan pil pahit setelah mendengar seluruh penuturan Ji Won yang baru saja selesai menceritakan percakapannya dengan mama Senja.
" Dia selalu bergerak totalitas, dan kebenciannya terhadap para musisi sudah tidak bisa di bantah, Jungkook. Kau harus merelakannya."
Kata kata terakhir Ji Won terus terngiang di kepala Jungkook.
Pria itu seolah kehilangan separuh semangat hidupnya saat menerima semua kenyataan itu. Setelah sekian lama, kini dia harus kembali merasakan kehilangan.
" Tidak ada cara lagi?"
Orang orang di sekitarnya memandangnya prihatin, bahkan Jimin yang selalu repot menyembunyikan hubungannya saja merasa begitu sedih melihat keadaan Jungkook.
Tidak mau diam saja, Hoseok memutuskan untuk beranjak dan menghampiri bungsunya, ia merangkul bahu pria itu sambil tersenyum menguatkan,
" Ini untuk yang terbaik, Jungkook. Tapi akan kupastikan, jika dia memang ditakdirkan menjadi milikmu, dia pasti akan kembali padamu entah bagaimanapun caranya."
" Hoseok hyung benar, namun sebelum hari itu tiba, kau masih memiliki tanggung jawab dan kehidupan lain yang harus kau hadapi. Maka berusahalah sekuat mungkin hingga jika waktunya telah tiba, kau juga sudah meraih versi terbaikmu."
Tidak biasanya, Taehyung yang sering kebingungan mencari kata kata untuk menghibur orang lain kini lancar sekali bicaranya.
Membuat seisi ruangan menatapnya tidak percaya, bahkan Yoongi yang sedari tadi sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata pun berujar,
" Tumben kau pintar. Berdasarkan pengalaman, ya?"
" Ah, kau tahu saja hyung,"
Mereka refleks tertawa, Jungkook turut tersenyum kecil karenanya. Para member pun senang bisa menghibur bungsu mereka.
" Baiklah, kurasa kalian bisa pulang, aku sudah memastikan tidak akan ada pers yang akan mencegat kalian, aku akan minta salah satu staff menyetir malam ini. Kalian pasti lelah," Ucap Si Hyuk setelah beberapa percakapan lagi.
Menurut, ke tujuh orang itu beranjak dari tempat duduk masing masing. Jungkook menjadi yang paling terakhir keluar dari ruangan itu.
Sebuah tepukan ringan mendarat di bahu kirinya tepat ketika dia hendak melangkah ke lorong, ia pun refleks menghentikan langkah dan menoleh,
" Ada apa Ji Won nim?"
Ya, Ji Won, pria itulah yang baru saja menepuk bahunya.
" Aku sangat menyesal tidak bisa berbuat apa apa untuk dirimu." Pria itu berkata dengan raut bersalah.
Jungkook membungkuk menatap pria yang lebih pendek darinya, ia tersenyum, " Tidak Ji Won nim, aku yang harusnya berterima kasih karena kau sudah mau berjuang untukku."
" Aku tahu, tapi akhirnya kau tetap berpisah darinya,"
" Hm, itu bukan salah siapapun, juga bukan keputusan siapapun. Kau pasti tahu bahwa kita tidak bisa mengatur takdir sesuai kehendak kita saja. Mungkin semesta ingin memberiku sesuatu yang indah, makanya dia mempertemukanku dengan masalah dahulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
FanficAku menatap punggungnya dengan senyum yang terus terukir di bibirku. Hingga saat ini pun, aku masih belum percaya takdir mempertemukanku dengannya, dan hebatnya, semesta memilih dia untuk menyembuhkan lukaku. Dan yang bisa ku lakukan sekarang hany...