Kini waktu menunjukkan pukul tujuh pagi, James masih sarapan bersama Nunew dan juga ibunya. James hari ini lumayan santai karena Net mengatakan jika dia akan menjemputnya, jadi James tidak perlu terburu-buru seperti biasanya.
"Lu posting foto sama Net, emangnya gak takut apa?." Tanya Nunew seraya mengunyah makanannya.
"Takut kenapa, kan gak keliatan mukanya juga." Jawab James.
"Idih, dikata orang orang yang liat pada goblok kali ya." Ketus Nunew.
"Emang kenapa si Nu, lu aja jadi simpenan om om gua ga komen apa apa." Kesal James.
"Bukan gitu James, tapi Net itu pemilik perusahaan, kalo orang orang tahu lu pacaran sama dia bisa bisa lu di gosipin, dan reputasi Net juga hancur." Jelas Nunew.
"Lah, kenapa kaya gitu?."
"Kan lu cuma OB doang James."
"Nu!." Tegur ibunya yang mendengar Nunew mengatakan hal yang bisa saja melukai hati James.
"Tapikan bener bu, kita gak tahu gimana pemikiran orang orang."
"Iya ibu tahu, tapi kamu gak seharusnya bilang kaya gitu ke kakak kamu Nu." Jelas ibunya lembut.
"Minta maaf sekarang juga ke kakak kamu." Ucap ibunya.
"Maafin gua ka." Ucap Nunew dengan memegang tangan James.
"Gak perlu minta maaf, orang bener kok gua OB dan juga juga gak pantes buat dia." Ucap James.
"Aku udah beres bu, makasi sarapannya. James berangkat." Ucap James kemudian bangkit dari duduknya dan keluar.
James yang awalnya akan berangkat bersama Net dia memutuskan untuk naik ojek online saja. Setelah Nunew mengatakan jika dirinya sangat berbeda dengan Net, James semakin memikirkan hal itu dan James akui jika ucapan Nunew memang benar, dirinya sangat berbeda dengan Net.
James merogoh sakunya dan membuka ponselnya, dia mencari line Net dan mengirimkan pesan kepada Net untuk tidak perlu menjemputnya. Tak membutuhkan waktu yang lama bagi James untuk mendapatkan balasan dari Net.
James terkekeh ketika mendapatkan jawaban dari Net, James menggelengkan kepalanya ketika melihat Net mengatakan jika dia cemburu kepada ojek yang mengantarkan James saat ini. James menghela nafasnya berat. James tidak menyangka, seseorang yang baru saja dia temui kini menjadi kekasihnya, walaupun hanya untuk sementara.
James telah sampai di perusahaan dan dia langsung masuk kemudian dia langsung memasuki lift dan menekan tombol sepuluh, karena James memutuskan untuk langsung keruangan Net, karena memang dia sudah di perintahkan Net untuk menunggunya disana.
Seraya menunggu Net, James memutuskan untuk sekalian membersihkan ruangan Net, agar setelah Net datang dia tidak perlu repot repot lagi diceramahi karena ruangannya masi belum beres. Sekitar sepuluh menit James akhirnya selesai membersihkan ruangan tersebut dan dibarengi dengan Net yang sudah datang.
James melirik kearah pintu yang terbuka, James melihat Net berjalan mendekatinya. Net menarik James untuk duduk disampingnya.
"Jelasin ke saya kenapa kamu tiba tiba banget bilang mau berangkat sendiri." Tanya Net dengan serius.
"Lho, gak ada alesan Net, aku tahu kamu itu sibuk jadi aku gak mau repotin kamu." Jelas James
"Lagian kamu juga kan harus anterin Yim juga." Lanjut James.
Net menghela nafasnya berat kemudian dia meraih kedua tangan James, Net menatap lekat mata James. James yang di tatap seperti itu oleh Net dia menjadi sangat malu dan dia memalingkan wajahnya, karena dia tahu jika saat ini wajahnya sudah sangat memerah.
"James." Panggil Net.
"Hm?."
"Menikahlah dengan saya."
James terbelalak ketika mendengar apa yang Net ucapan barusan, ini semua terjadi terlalu cepat. Bahkan saat ini saja James seperti bermimpi jika dia mengingat status nya saat ini adalah pacar nya Net yang merupakan boss nya.
"Net, ini terlalu cepat. Bahkan status kita saat ini saja hanya pacar sementara."
"Saya tidak perduli James, mau status kita itu pacar sementara, pacar bohongan atau apapun itu saya tidak perduli, yang intinya saya serius dengan kamu dan saya ingin cepat menikahi kamu."
"Cukup Net, ini terlalu jauh. Aku bersedia menjadi pacar sementara kamu saja dan tidak untuk menjadi istrimu, itu terlalu jauh." Ucap James kemudian dia melepaskan tangannya dari genggaman Net dan dia langsung keluar dari ruangan Net.
Net menghela nafasnya kasar ketika James meninggalkannya begitu saja. Bukan tanpa alasan Net ingin cepat menikahi James, dia melakukan itu karena suatu alasan yang tidak bisa dijelaskan.
Disisi lain James kini tengah duduk melamun dengan pikirannya yang terus menerus memikirkan ucapan Net beberapa menit yang lalu. James bukan ingin menolak ajakan nikah dari Net, namun dia masih terus memikirkan apa yang Nunew katakan kepadanya tadi pagi.
"Jadi sekarang ini gua harus kaya gimana?." Gumam James.
James terlalu bingung untuk mengambil keputusan, dia memang sudah benar benar mencintai Net, namun disisi lain dia juga takut untuk melangkah lebih jauh, karena dia ingat seperti apa posisinya sekarang ini.
Lamunan James terbuyarkan ketika mendapatkan pesan masuk, James membuka ponselnya dan melihat Net yang mengirimkannya pesan. James awalnya tidak ingin membalasnya, namun James segera membalas pesan Net ketika dia membaca pesan terakhir yang dikirimkan oleh Net.
James benar benar dibuat frustasi saat ini, dan sekarang suasana hatinya menjadi buruk ketika Net tidak membalas pesannya melainkan Net hanya membacanya saja. James menghentak hentakan kakinya saat dia akan kembali bekerja, dia benar benar kesal saat ini.
Disisi lain Net terkekeh melihat James yang terlihat kesal, Net memang memantau James sedari tadi dia mengirimkan pesan kepada James. Net sengaja datang menemui James secara diam diam, karena dia memang ingin melihat seperti apa ekspresi James ketika dia membahas soal pernikahan dan tanpa Net sangka James sangat menggemaskan ketika menunjukkan wajah serius saat membalas setiap pesan yang Net kirimkan.
Net kembali masuk kedalam ruangannya dan melanjutkan kembali pekerjaannya. Namun Net teringat sesuatu dan dia mengambil ponselnya lalu mencari nomor seseorang kemudian dia menghubungi nomor tersebut.
"Tolong keruangan saya sekarang." Ucap Net dingin.
"Baik pak." Jawab seseorang dari sebrang sana.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk seseorang yang Net telpon itu datang, kini seseorang yang Net panggilan sudah berada di ruangannya dengan setelan jas yang rapih dan juga wangi.
"Saya bakal angkat James menjadi sekretaris pribadi saya, jadi tolong ajari dia apa saja yang harus dia lakukan, namun jangan membuat itu menjadi beban bagi dia!." Tegas Net.
"Baik pak." Jawab sekretaris Net tersebut.
"Saya belum bilang kepadanya jika dia akan saya jadikan sebagai sekretaris pribadi saya, jadi Tolo kamu sampaikan kepadanya." Ucap Net dan di angguki oleh sekretarisnya itu.
"Sorry babe, tapi saya tidak akan mengikuti apa keinginanmu untuk kali ini." Gumam Net.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DUDA [END]
RomanceJames seorang office boy disalah satu kantor besar, dan James jatuh hati kepada pemilik perusahaan tersebut yang status nya adalah duda dengan anak dua. Namun kisah cinta James tidak semulus itu, walaupun James dan pemilik perusahaan saling mencinta...