MD 49

332 31 4
                                    

Hari yang cerah dan juga panas kini telah berganti dengan gelapnya langit dan terangnya bulan yang membuat langit yang gelap itu nampak menjadi sangat indah dengan desiran angin malam yang begitu sejuk.

Saat ini James tengah berada di balkon kamarnya, dia duduk di kursi dengan mata yang memandang kearah jalanan yang masih terlihat ramai.

"Sebentar lagi hanya gua dan Net yang berada di rumah sebesar ini dan pasti akan terasa sangat sepi, walaupun Yim bisa dibilang jarang sekali terlihat tetapi jika dia tidak ada akan terasa sangat sepi." Gumam James.

"Mangkannya ayo kita buat baby baru agar kamu tidak kesepian." Ucap Net yang tiba tiba datang dan langsung memeluk James dari belakang.

"Net berhenti mengatakan itu, kamu sudah tahu jika aku tidak bisa hamil ataupun melahirkan. Tapi kamu selalu mengatakan hal yang sama berulang kali!." Bentak James.

Net terkejut dengan respon yang diberikan oleh James, dia tidak menyangka jika James akan sangat marah dengan perkataannya, karena sebelum sebelum nnya dia sama sekali tidak sensitif dengan gurauannya itu.

"Sayang, maaf. Aku gak bermaksud untuk menyinggung kamu." Ucap Net dengan khawatir dan juga merasa bersalah.

"Terus tujuan kamu bilang kaya gitu apa?." Tanya James dengan ketus.

"Aku hanya ingin menggoda kamu." Jawab Net.

"Hal seperti itu gak pantas jadi sebuah lelucon Net. Kamu sudah tua bahkan kamu sudah punya anak yang sebentar lagi akan menikah. Masa hal sekecil itu saja kamu gak tahu." Ucap James cukup menaikan nada bicaranya karena dia masih sangat kesal.

"Iya sayang aku paham, maaf ya. Lagian kamu gak perlu bersedih. Aku, Tutor dan Yim sudah membicarakannya. Mereka sudah setuju jika mereka akan tinggal dirumah kita ini, bersama kita berdua." Jelas Net.

James meghela napasnya, dia tahu jika Net akan memaksa Tutor untuk tinggal bersama mereka, karena James juga tahu jika Net benar benar belum bisa melepaskan Yim untuk pergi jauh dari kehidupannya.

"Kamu jangan memaksa mereka untuk tinggal bersama kita, biarkan mereka yang memillih akan tinggal dimana. Kita tidak berhak mencampuri urusan mereka apalagi sampai memaksa mereka untuk tinggal bersama kita. Mereka sudah menikah, jadi mereka punya hak untuk memilih." Jelas James.

"Kamu tenang saja sayang, aku sama sekali gak maksa mereka, bahkan Tutor membujuk Yim agar mau tinggal bersama dengan kita." Jelas Net.

James mengehla napasnya, dia tidak tahu mana yang benar, hanya saja ada rasa lega ketika dia tahu jika Tutor dan Yim setuju untuk tinggal dirumah yang sama dan yang artinya mereka akan tetap tinggal bersama.

Hari demi hari telah berlalu dan kini adalah hari dimana pernikahan Yim dan Tutor dilaksanakan.

Di sebuah gedung yang sangat luas dengan dekorasi yang begitu mewah dan juga elegan. Para tamu undangan yang memakai jas dan gaun dengan warna yang sudah di tentukan.

Kini lantunan musik yang merdu yang terdengar sangat romantis terdengar menggema memenuhi ruangan gedung yang luas itu.

Di sela sela ramai dan meriahnya tamu undangan, di sisi lain ada James dan Net yang berada di salah satu ruangan. Mereka berdua mondar mandir di dalam ruangan seraya mendengarkan pembawa acara yang membacakan runtutan acara hari ini.

Yim melihat James, Net dan juga keluarga nya yang lain sangatlah tegang dan hal itu membuat dirinya menjadi ikut merasa gugup setengah mati.

"Dad, tolong berhenti berjalan kesana kemari. Dengan kalian bersikap seperti itu membuat aku semakin gugup." Keluh Yim.

MAS DUDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang