MD 17
Kini Net sedang memasak dua mangkuk mie untuknya dan juga James, lalu juga satu piring nasi goreng untuk Yim. Net melirik kearah meja makan yang menampakan dua lelaki yang duduk berseberangan, dengan Yim yang sibuk dengan laptopnya dan James yang terus menunduk seraya memainkan ponselnya.
"Saya tahu ini akan sulit bagi kamu James, tapi saya harap kamu tidak selemah itu untuk mendapatkan hati Yim." Batin Net.
Sekitar sepuluh menit akhirnya Net selesai memasak mie dan juga nasi goreng, Net membawa nampan berisikan dua mangkuk mie dan juga satu piring nasi goreng. Net berjalan mendekat ke arah James dan juga Yim.
"Kita makan di ruang keluarga aja yu, sambil nonton." Ucap Net seraya berjalan kearah ruang keluarga seraya membawa nampan berisi mie dan nasi goreng tersebut.
James dan Yim mengikuti langkah Net dari belakang. Yim duduk dihadapan Net dan juga James yang duduk bersampingan, mereka bertiga menyantap makanan dengan tenang. Yim melirik kearah Net dan James yang tengah makan seraya menonton film, Yim diam diam membuka kameranya kemudian memotret dua orang yang tengah fokus menonton itu, kemudian Yim mengunggah foto tersebut di akun Twitter miliknya, setelah selesai mengunggah nya Yim kembali melanjutkan makannya.
...
Kini waktu menunjukkan pukul enam sore, malam ini adalah malam terakhir James melajang, karena besok pagi dia sudah menjadi milik seseorang. James kini tengah berkumpul dengan keluarga besarnya termasuk ada ayah nya juga. Kini keluarga besar dari ayah dan juga ibunya James tengah berkumpul di ruang keluarga.
"Gimana perasaanmu James?." Tanya ayahnya.
"Gugup sama takut yah." Jawab James.
"Gak perlu gugup James, omah lihat calon suami kamu baik banget kok." Ucap omahnya.
"Ya Net nya sih emang baik omah, tapi kan gak tahu sama keluarganya, selama James pacaran Net gak pernah ajak James ketemu keluarganya." Jelas James.
"Ya pokoknya kamu yang tenang, semuanya bakal baik baik saja, yakin sama ayah." Ucap ayahnya menenangkan James.
"Iya yah."
"Kamu gimana Nu, sudah dapat yang cocok belom?." Tanya ayahnya kepada Nunew.
"Lho, bukannya Nu pacarnya David? " Tanya istri ayahnya bingung.
"Tante bercanda aja nih, nggak dong. Kita cuma temenan kok, iya kan Vid." Ucap Nunew seraya menyenggol kaki David.
"Iya tante cuma temen kok, lagian David sudah ada niatan mau nikahin seseorang juga kok." Ucap David seraya tersenyum.
Nunew terkejut dengan apa yang dikatakan David, Nunew menoleh ke arah David dan mengisyaratkan meminta penjelasan tentang perkataan yang dia katakan tadi, namun bukannya memberikan jawaban David malah mengalihkan pandangannya kearah lain.
"Gua butuh penjelasan." Bisik Nunew kepada David.
"Ouh, sudah punya calon ternyata, maaf ya tante gak tahu." Ucapnya.
"Iya tante gak apa apa kok, lagian Nu punya kriteria pasangan yang sempurna banget dan itu gak ada di david." Jelas David.
"Aduh, padahal ibu suka banget sama David." Ucap ibunya Nunew.
"Yah, gimana dong bu. Anak ibu gak mau sama David." Ucao David dengan nada memelas.
"Kalo kata gua sih lu beruntung gak jadian sama dia Vid, Nu orangnya rese." Ejek James.
"James!." Kesal Nunew.
Baru saja James akan kembali menggoda Nunew, namun suara pesan masuk kedalam ponselnya membuatnya mengurungkan untuk menggoda Nunew, James membuka ponselnya kemudian melihat Net lah yang mengirimkannya pesan dan dengan cepat James membalas pesan tersebut.
"Lihat lah pemirsa, besok sudah mau menikah juga tetap saja saling kirim pesan." Ucap Nunew dengan lantang kepada semua orang.
"Sirik aja, mangkanya cari pacar." Ucap James.
"Bodo." Kesal Nunew.
James bangkit dari duduknya, dia memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya dan melanjutkan bertukar pesan dengan Net. James menghempaskan ponselnya ke bantal yang berada disampingnya, dia sangat kesal kepada Net, lebih tepatnya kesal kepada respon yang Net berikan kepadanya.
"Gua udah repot repot selfie yang cakep, mana makeup dulu lagi tadi dikit, giliran nge pap bukannya bilang cakep kek apa kek, eh malah bilang banyak banget, emang ya dasar tua bangka sialan!." Omel James dengan kesal.
Ting...
Ting...
Ting...Suara notifikasi pesan masuk kedalam ponsel James.
"Bodo amat gak akan gua baca gak akan gua bales!." Kesal James, namun belum saja lidahnya kering dia sudah kembali mengambil ponselnya itu.
"Kepo." Gumam nya cengengesan seraya membuka ponselnya.
"Dih, kok gitu doang si bangsat!." Ucap James, dia kembali kesal karena Net sama sekali tidak membujuknya.
"Awas aja lu, malam pertama gak akan gua kasih jatah, biarin aja." Kesal James kemudian melemparkan kembali ponselnya.
Malam seperti sangat cepat berlalu, kini waktu kini menujukan pukul tujuh pagi, James sedang bersiap siap untuk memakai setelan jas dan wajah James juga sekarang tengah di rias agar tidak terlihat pucat. Disela sela James yang tengah dirias dia mendapatkan pesan masuk dari Net, awalnya dia tidak ingin membalasnya karena masih dalam keadaan suasana hati tidak baik yang lebih tepatnya dia masih marah kepada Net, namun Net mengirimkan foto dan dia sangat penasaran foto apa yang dikirimkan oleh Net, jadi dia memutuskan untuk membuang ego dan gengsi nya terlebih dahulu dan setelah melihat isi pesan tersebut James tanpa sadar tersenyum dan membalas pesan dari Net.
Kini waktu menunjukkan pukul dua belas siang, yang artinya acara sudah mulai dan juga resepsi yang sudah selesai, Net dan James saat ini tengah melakukan sesi pemotretan dan itu berlangsung lumayan cukup lama, setelah selesai pemotretan Net dan James diperbolehkan untuk beristirahat terlebih dahulu, jadi Net dan James memutuskan untuk ke kamar terlebih dahulu untuk beristirahat.
Setelah masuk kedalam kamar James langsung menjatuhkan badannya diatas kasur yang sangat empuk, James merasa sangat nyaman karena punggung nya sudah sangat keram karena menyalami tamu undangan dan juga dia melakukan pemotretan yang lumayan lama.
James memejamkan matanya untuk menikmati betapa nyamannya kasur empuk yang sedang dia tiduri saat ini, namun detik berikutnya james merasakan sesak lalu diam membuka matanya dan melihat Net tengah menindihnya.
"Awas ish, berat." Ucap James seraya mendorong Net kesamping.
Bukannya turun Net malah makin mempererat pelukannya, Net menciumi ceruk leher James yang terasa sangat segar baginya. Net menarik wajahnya dan menatap wajah James yang tengah terpejam karena ulahnya, Net mengambil kesempatan itu dengan langsung mencium bibir James. James terkejut dan membuka matanya ketika merasakan Net melumat bibirnya, James awalnya berusaha untuk menarik wajahnya agar ciuman mereka terlepas, namun James merasa hanyut dalam suasana dan menikmati lumatan demi lumatan yang Net lakukan.
Net terus mencium James tanpa jeda, tangan Net sudah mulai berjalan kebawah dan dia berhasil membuka kancing celana James, Net memasukan tangannya kedalam celana James."Jangan sekarang." Ucap James seraya menahan tangan Net.
"Satu ronde aja, bentar kok." Bisik Net.
"Nggak Net, nanti aja." Tolak James.
Net menarik kembali tangannya kemudian dia kembali mengancingkan celana James, Net bangkit dari tidurnya kemudian merapihkan kembali penampilannya yang sudah sempat acak acakan. Net keluar dari kamar tanpa mengucapkan sepatah katapun. James yang melihat Net keluar tanpa berbicara apapun kepadanya hanya bisa menghela nafansnya berat.
"Gak sabaran banget jadi aki aki." Gumam James.
Ver POV nya sudah up ya di tiktok aku @craabbbcute_ silahkan sibaca babe💚
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DUDA [END]
RomanceJames seorang office boy disalah satu kantor besar, dan James jatuh hati kepada pemilik perusahaan tersebut yang status nya adalah duda dengan anak dua. Namun kisah cinta James tidak semulus itu, walaupun James dan pemilik perusahaan saling mencinta...