MD 46
Hari demi hari telah berlalu, James dan Net kini disibukkan dengan mempersiapkan acara Yim dan juga Tutor yang akan menikah beberapa hari lagi. Seperti saat ini, Yim dan Tutor tampak saling bertukar pandang ketika melihat Net dan juga James sedang sibuk mencari dan mencoba berbagai model jas.
"Kayanya yang mau nikah mereka deh sayang, bukan kita." Bisik Tutor kepada Yim.
Yim menganggukkan kepalanya, "Mereka lebih bersemangat dari kita." Jawab Yim dan di angguki oleh Tutor.
Sekitar hampir satu jam lebih Yim dan Tutor menunggu seraya melihat Net dan James memilih jas dan kini mereka berdua menghampiri Yim dan Tutor yang berada di sofa. "Papa sama daddy sepakat pakai yang ini." Ucap James seraya menunjukkan sepasang jas berwarna putih dengan model yang tidak seperti jas pada umumnya.
"Iya pa, itu cantik banget. Cocok buat papa." Ucap Yim dan di angguki oleh Tutor dan juga Net.
"Kalian gak sekalian nyobain baju kalian?." Tanya Net.
"Sudah, kalian berdua terlalu asik sendiri sampai gak lihat kalau kami berdua sudah membereskan masalah baju." Ketus Yim dan respon James dan Net hanya terkekeh.
Setelah selesai memilih dan mencoba jas yang akan di kenakan nanti di pernikahan Yim, James dan Net pergi ke rumah kedua orang tua Net untuk berkunjung dan menjenguk mamah nya Net.
James masuk kedalam mobil begitupun juga Net. "Langsung kerumah mamah?." Tanya Net kepada James seraya memakaikan sabuk pengaman untuk James. "Mampir ke supermarket dulu ya." Jawab James dan di angguki oleh Net.
Sekitar lima belas menit Net mengendarai mobil, Net menghentikan mobilnya di depan supermarket. "Aku sendirian aja deh masuknya sayang." Ucap James seraya membuka sabuk pengamannya.
Net berdecak ketika mendengar ucapan James, "So berani banget lu." Ketus Net.
James terkekeh ketika mendengar jawaban Net yang tampak kesal, "Lu uda tua, gak pantes marah marah kaya gitu." Gurau James.
"Lagian ngapain coba mau masuk sendirian, cari kesempatan buat cari suami baru?." Ucap Net yang terbawa suasana menjadi kesal.
James hanya tertawa melihat suaminya yang semakin hari semakin posesif. Sebenarnya bukan tanpa alasan Net menjadi posesif seperti sekarang ini, dia menjadi posesif ketika beberapa hari yang lalu Net mengetahui jika James sering sekali mendapatkan pesan masuk dari mantan kekasihnya, bahkan James juga hampir setiap hari mendapatkan kiriman bunga mawar putih dari sang mantan dan itu berhasil membuat Net marah juga cembudi waktu yang bersamaan. Tetapi James berusaha meyakinkan Net jika dia sama sekali tidak membalas pesan tersebut sekalipun dan Net yang sudah menaruh kepercayaannya kepada James, dia percaya jika James tidak akan pernah melakukan hal yang membuat hubungan mereka hancur.
Kini Net dan James masuk kedalam supermarket untuk membeli beberpa jenis buah buahan dan juga beberapa makanan, karena tidak mungkin James datang mengunjungi mertuanya dengan tangan kosong.
Kini James berjalan di depan Net seraya memilih beberapa buah buangan yang bagus dan masih segar, sedangkan Net dia terus berjalan di belakang James dengan kedua tangannya yang terus mendorong troli belanjaan mereka, "Sayang yang ini bagus gak?." Tanya Net seraya menyodorkan buah mangga kepada James.
James meraih buah mangga yang berada di tangan Net, "Lihat aja, yang kaya gini kamu bilang bagus?." Ucap James seraya menunjuk bagian buah mangga yang sudah terlihat sedikit bonyok.
Net tersenyum malu ketika mendengar jawaban dari James, intonasi James yang terdengar sedikit mengeras dan ketua membuat Net malu karena disana ada beberapa orang juga yang sedang memilih buah buahan. "Jangan kaya gitu dong sayang jawabnya, malu dilihat orang." Bisik Net kepada James.
James melihat sekeliling ketika Net membisikkan seperti itu dan memang benar ada beberapa orang disana dan memang ada beberapa juga yang masih melihat mereka berdua, "Kenapa gak bilang, kan aku juga jadi ikut malu." Bisik James balik dan Net hanya terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DUDA [END]
RomanceJames seorang office boy disalah satu kantor besar, dan James jatuh hati kepada pemilik perusahaan tersebut yang status nya adalah duda dengan anak dua. Namun kisah cinta James tidak semulus itu, walaupun James dan pemilik perusahaan saling mencinta...