MD 02

2K 107 1
                                    

James dan Nunew sedang membantu ibunya membuat pesanan kue untuk di antar besok pagi, namun keduanya bukannya membantu ibu nya dengan benar alih alih mereka selalu ribut dan saling menjahili satu sama lain.

"Kalian mending keluar aja deh, kerjaan ibu ga akan kelar kelar kalo kalian kaya gini terus." Kesal ibunya.

"Hehe maaf bu, abisan tuh James nya iseng." Adu Nunew.

"Apaan sih, orang lu yang duluan." Ucap James membela dirinya.

"Udah udah ga usah ribuk lagi, James mending kamu istirahat aja sana." Ucap mamanya.

"Dan kamu Nu, kamu juga pergi sana ke kamar istirahat juga. Udah gausa ada yang gangguin ibu lagi." Lanjut ibunya.

James dan Nunew tidak ada yang membantah perintah ibunya, mereka langsung masuk ke kamar masing masing.
James merebahkan kembali badannya dan memejamkan matanya, hari ini walaupun kerjaannya berjalan dengan mulus namun James merasa sangat lelah sekali. Baru saja James akan terlelap dalam tidurnya, namun dia kembali membuka matanya ketika ada pesan masuk kedalam ponselnya.
James langsung membuka pesan tersebut yang tidak tahu dari siapa.

James tidak tahu siapa yang mengirimkannya pesan, sontak James langsung kaget dan merasa takut ketika melihat isi pesan tersebut. Yang membuat James takut bukanlah apa apa, dia takut hidupnya semakin sengsara.

Ya, James tidak tahu siapa yang mengirimkannya pesan teror tersebut, hal itu membuat James takut dan bingung diwaktu yang bersamaan, pasalnya james sedang tidak dekat dengan siapa siapa, namun mengapa teror tersebut mengatakan jika dirinya harus menjauhi daddynya.

Disisi lain Net baru saja pulang dari kantor dan saat ini dia tengah duduk di ruang keluarga bersama anaknya. Pikiran Net terasa kacau setelah pagi ini dia bertemu dengan James, itu pertama kalinya Net bertemu dengan James, karena memang sejauh ini ketika dia masuk kedalam ruangan, ruangan itu sudah bersi dan rapi.

Ada sesuatu yang mengganjal dihati dan juga pikiran Net. Net merasa dia ingin jauh lebih mengetahui lebih jelas tentang James, Net merogoh saku celananya dan membuka ponselnya, dia mencari salah satu kontak dan menelponnya.

"Kirimkan saya nomor orang yang selalu membersihkan ruangan saya." Ucap Net kepada seseorang diseberang sana.

"Sekarang juga!." Tekan Net kemudian memutuskan panggilannya.

"Tumben segitunya banget." Ucap anaknya setelah Net mengakhiri panggilannya.

"Bukan apa apa."

"Cwe apa cwo?." Tanyanya.

"Cwo."

Net mendengar anaknya menghela nafas, Net tahu jika anaknya sangat menentang jika daddy nya itu berhubungan atau menjalin hubungan dengan orang baru, karena memang anaknya sangat tidak menginginkan posisi mommy nya tergantikan oleh siapapun, sehingga setiap kali Net dekat dengan seseorang anaknya akan terus mengganggu seseorang yang dekat dengan Net.

"Daddy tahu kamu ga suka daddy menjalin dengan orang baru Yim, tapi gamungkin daddy selamanya merasa kesepian terus." Jelas Net.

"Daddy punya aku, kenapa harus kesepian?."

"Yim, kamu uda dewasa. Daddy harap kamu ngerti."

"Daddy pengen ngejar OB di kantor?." Tanya Yim dengan nada merendahkan.

"Yim jaga nada bicara kamu!." Tegas Net.

"Apa daddy ga mikirin reputasi daddy sebagai pemilik perusahaan!."

"Daddy apa ga malu mengejar cwo yang rendahan!." Bentak Yim.

"YIM!." Bentak Net.

Yim menatap Net dengan tatapan yang sulit diartikan, ini pertama kalinya Net benar benar meninggikan suaranya kepada Yim, ini adalah pertama kalinya Net membentak Yim dengan suara yang benar benar keras, dan itu berhasil melukai hati Yim.

"Daddy ga pernah ya Yim ajarin kamu bermulut kotor kaya gitu!. Mau serendah apapun pekerjaan seseorang, kalau hatinya baik, itu jauh lebih kaya daripada harta asal kamu tahu itu!. Jelas Net dengan penuh penegasan.

"Sekali lagi daddy dengar kamu mengatakan hal kotor seperti itu, daddy ga segan segan cabut semua fasilitas yang daddy kasi ke kamu, biar kamu mengerti rasanya susah itu seperti apa!." Tegas Net kemudian dia berjalan meninggalkan Yim.

Sepeninggalan Net Yim mengepalkan tangannya penuh emosi, dia benar benar marah dan Kecewa dengan Net kali ini. Bahkan dengan terang terangan Net membela James didepan anaknya sendiri, dan itu berhasil membuat Yim sangat marah.

Yim masuk kedalam kamarnya dan membuka ponselnya, Yim mencari salah satu kontak yang bisa dia hubungi saat ini kemudian Yim menelpon seseorang itu.

"Kirimin gua kontak seseorang yang selalu bersihin ruangan bokap gua!. Sekarang juga!." Pinta Yim dengan tegas kemudian memutuskan panggilannya.

"Lu coba coba masuk kedalam kehidupan keluarga gua ya, gua jamin hidup lu ga akan damai." Gumam Yim.

Kini waktu menunjukkan pukul dua belas malam, James masi terjaga dan setia menonton series kesukaannya, padahal dia tahu jika besok pagi dia harus berangkat kerja dan jangan sampai telat lagi, namun rasa penasarannya untuk menonton jauh lebih besar daripada rasa takut terlambat bekerja.

James masi fokus menonton sampai sampai dia tidak sadar jika Nunew sudah berbaring disampingnya. Nunew ikut menonton series yang diputar oleh James, bedanya Nunew masi fokus akan sekitar, buktinya adalah saat ini Nunew bisa merasakan dan mendengar jika ada notifikasi pesan masuk kedalam ponsel James.
Nunew melirik ponsel James dan membacanya didalam hati, dan betapa terkejutnya Nunew saat membaca isi pesan tersebut.

"Yang chat lu kasar begini siapa dah?." Tanya Nunew seraya menepuk pundak James.

"Hah?." Jawab James yang baru saja fokusnya terbayarkan.

"Ini chat dari siapa?." Tanya Nunew lagi seraya menunjukkan ponselnya James.

"Gua juga ga tahu, tadi dia udah chat juga." Jawab James seadanya.

"Ini teror gasih James."

"Mungkin."

"Lu wajib selidiki si, ini mencurigakan banget."

"Buang buang waktu, ga penting juga." Jawab James tak mau ambil pusing.

"Emangnya lu lagi deket sama duda?." Tanya Nunew ketika dia telah membaca isi pesan tersebut.

"Bahkan gua lagi ga deket sama siapapun Nu." Jelas James dengan malas.

"Lah, terus kenapa ni anak minta lu buat jauhin bapak nya." Tanya Nunew kebingungan.

"Gua aja bingung, lu malah nanya ama gua." Kesal James.

"Lu inget inget lagi deh James, lu lagi deket sama siapa."

"Dan yang pasti, dia uda punya anak apa belom." Lanjut Nunew

"Kaga ada Nu, gua ga ada waktu buat deketin orang, kerjaan gua setiap hari moles lantai ama kaca mulu, gimana mau deket sama orang." Kesal James.

"Pikir pikir lagi, gua mau tidur bye!." Ucap Nunew kemudian pergi dari kamar James.

"Siapa ya?." Gumam James.

MAS DUDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang