MD 34

803 41 0
                                    

MD 34

Sekitar hampir tiga puluh menit James menunggu dan akhirnya dia mendengar Net memanggilnya dari arah luar kamarnya dan dengan cepat James membuka pintu kamarnya dan menarik Net untuk masuk kedalam kamar kemudian dia mengunci pintu kamarnya kembali.

Net membolak balikan badan James untuk memastikan apakah James baik baik saja, "Kamu gak apa apakan James?, gak ada yang terluka kan?." Tanya Net khawatir.

"Aku gak apa apa kok, tapi ayo kita cepat pergi dari sini, aku takut." Isak James, dia benar benar masih sangat terkejut dengan apa yang terjadi.

"Iya, ayo kita pulang." Ucap Net seraya menggandeng tangan James dan mengajaknya keluar.

Net dan James berjalan sangat cepat untuk keluar dari rumah orang tuanya, namun disaat mereka akan keluar dari rumah tersebut mamah nya memanggil mereka dari lantai atas.

"Mau pergi kemana kalian?." Tanya mamanya.

Net menatap kearah mamahnya dengan tatapan yang begitu tajam, dia benar benar muak dengan sikap mamahnya yang sekarang. Net melepaskan genggaman tangannya dari tangan James, "Kamu tunggu disini!." Tegas Net, kemudian dia berjalan menghampiri mamahnya.

Net menatap mamahnya yang berada diahadapannya sekarang, Net mengepalkan tangannya, dia mencoba untuk mengontrol emosinya saat ini.

"Mah, kali ini aku benar benar kecewa sama mamah." Lirih Net.

"Lho, kenapa kecewa. Memangnya mamag melakukan apa?."

"Gak perlu pura pura bodoh mah, aku tahu semenjak aku menikah dengan James, mamah selalu berusaha untuk menyakiti James, mamah itu maunya apa sih sampai melakukan hal sejahat itu!." Ucap Net dengan emosinya yang masih bisa dia kontrol.

"Mamah gak ngapa ngapain James kok." Ucap mamahnya.

"Mamah gak perlu pura pura gak tahu apa apa mah, aku tahu semuanya. Hari ini mamah berusaha buat meracuni James kan!." Bentak Net yang sudah tidak bisa lagi menahan emosinya.

"Jangan asal nuduh kamu Net!." Bentak mamahnya.

"Dan kamu, bisa bisanya kamu nuduh saya yang tidak tidak!." Bentak mamahnya seraya menunjuk kearah James.

"GAK USAH TUNJUK TUNJUK JAMES!." Bentak Net dengan keras karena emosinya semakin meledak ketika James di tunjuk tunjuk oleh mamahnya.

"OH GITU KAMU YA!, SEMENJAK ADA SI SIALAN ITU KAMU JADI GA MENGHARGAI MAMAH!." Bentak mamahnya balik.

"AKU GAK AKAN MENGHARGAI SESEORANG YANG GAK BISA MENGHARGAI PASANGAN AKU!." Bentak Net lagi.

James yang melihat suasana semakin panas, James langsung berlari kelantai atas dan menarik Net agar pergi dari sana.

"Ayo pergi, jangan bertindak terlalu jauh." Lirih James .

"Aku gak bisa diam saja James, mamah sudah mau meracuni kamu!."

"Iya aku tahu, tapi bisa dibicarakan baik baik kan."

"HAHA, MAU JADI PAHLAWAN KESIANGAN KAMU SIALAN!." Teriak mamahnya seraya kembali menunjuk James.

Net mengepalkan tangannya mencoba untuk menahan emosinya yang akan meledak. James yang melihat tangan Net mengepal dan menampakkan urat urat tangannya, James langsung menggenggam tangan Net kemudian menarik Net untuk segera keluar dari rumah mamahnya.

"Sudah, ayo kita pulang kerumah kita." Ajak James seraya terus kenarik Net sampai masuk kedalam mobil.

Setibanya dirumah Net langsung masuk kedalam rumah dan meninggalkan James yang masih berada didalam mobil. James menghela napasnya berat ketika melihat Net yang masih dalam emosi yang tidak stabil.

MAS DUDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang