MD 52

375 17 2
                                    

MD 52

Setelah banyaknya perdebatan akhirnya mereka berangat ke kediaman kedua orang tua Net dan kini mereka berempat tengah berada di dalam mobil dengan Tutor yang mengendarai mobil nya, karena sebelum berangkat ada perdebatan di antara James dan Net, jadi Tutor  tidak ingin jika ayah mertua nya harus berkendara dengan keadaan emosi.

Sekitar lima belas menit Tutor menyetir, kini Tutor mematikan mesin mobilnya di pekarangan rumah yang begitu mewah dan juga luas. Setelah Tutor mematikan mesin mobilnya, James jauh lebih dulu turun dari dalam mobil, kemudian di susul oleh Tutor dan Yim.

James menghela napas nya dengan berat ketika dia melihat Net tak kunjung keluar dari dalam mobil, James membuka pintu mobil nya kemudian dia melihat Net yang tengah memaninkan ponsel nya.

James yang sudah tidak tahan lagi dengan tingkah Net, dia langsung merebut ponsel yang berada di tangan Net. "Cukup aku sabar selama seminggu ini Net, kamu benar benar keterlaluan kali ini." Ucap James pelan namun terdengar mengerikan di telinga yang mendengarn nya.

Net langsung turun dari dalam mobil tanpa melirik ke arah James, dia langsung melenggang pergi meninggalkan James, Tutor dan juga Yim yang masih berada di pekarangan rumah.

"Gak apa apa pah, memang di kantor sekarang ini lagi banyak masalah juga." Ucap Tutor menenangkan James.

James tidak menjawab, dia hanya tersenyum ke arah Tutor kemudian dia berjalan masuk kedalam rumah menyusul Net yang belum terlalu jauh.

"Menurut kamu papah lagi ada masalah apa ya sama daddy." Gumam Yim, "Dan aku juga tahu, padahal kantor lagi baik baik aja kan." Ucap Yim lagi seraya menatap Tutor.

Tutor menghela napasnya,"Kita gak perlu ikut campur urusan papah sama daddy, mereka sudah dewasa dan pasti mereka bisa menyelesaikan masalah mereka." Ucap Tutor.

"Sudah ayo masuk, jangan membiarkan orang yang leih dewasa menunggu orang yang lebih muda." Lanjut Tutor seraya menarik Yim masuk.

Kini mereka semua telah berkumpul di ruang keluarga, tetapi suasana sangat hening. Tidak ada yang membuka suara satupun, papah nya Net menghela napasnya kemudian dia mulai membuka suara, "Tujuan papah mengundang kalian semua kemari adalah untuk membicarakan perihal masalah yang terjadi di antara keluarga kita." Jelas papah nya.

"Papah bukan cuma mengundang kalian saja, papah juga mengundang ibu dan adik nya James. Mereka akan sampai sebentar lagi." Lanjut papa nya.

"Sebelum ibu nya James datang, ada yang mau papah dan mamah katakan padamu Net." Ucap papah nya menatap Net.

Net menghela napasnya dengan berat, dia belum siap dengan apa yang keluar dari mulut kedua orang tuanya. "Katakan lah, tak perlu basa basi lagi." Ucap Net.

James yang mendengar jawaban ketus dari Net, dia menepuk punggung tangan Net pelan sebagai tanda teguran, karena respon Net benar benar tidak sopan.

"Mah, ayo bicara lah." Bisik papah nya.

Mamah nya Net menghela napasnya dengan berat, dia merasa begiu malu saat ini. Dia malu dengan dirinya sendiri yang sudah tega melukai perasaan banyak orang termasuk anaknya sendiri. Mamah nya bangkit dari duduk nya kemudian dia duduk di samping Net, dia menatap Net dengan tatapan begitu sendu.

Mamah nya Net kini meraih kedua tangan Net dengan lembut, di genggamnya tangan Net seraya mengelusnya dengan lembut, "Net, maaf kan mamah ya nak. Mamah tahu mamah begitu salah besar kepada kamu, bahkan mamah menyakiti perasaan kamu dan anak istri kamu. Mamah tahu kesalahan mamah pasti sulit untuk di maafkan, tetapi mamah benar benar tulus meminta maaf kepada kamu." Isak mamah nya.

MAS DUDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang