MD 40

842 43 4
                                    

MD 40

Net menggendong James sampai kedalam mobil, James di dudukan di kursi depan lalu setelah itu disusul oleh Net yang naik kedalam mobil, Net langsung menjalankan mobilnya tanpa berbicara apapun.

Net menepikan mobilnya didepan salah satu minimarket, "Kamu tunggu disini sebentar ya, aku masuk kesana sebentar oke." Ucap Net lembut seraya mengelus pipi James lalu setelah itu dia masuk kedalam minimarket.

James melihat Net berlari masuk kedalam supermarket, James menundukkan kepalanya dan menatap badannya yang mendapatkan tanda merah hampir di sekujur badannya.

James tidak memakai baju, dia kini hanya dibaluti oleh jas milik Net untuk menutupi organ intim miliknya. James menghela napasnya berat, "Gua sudah kotor banget, tapi dia masih memperlakukan gua dengan baik dan lembut." Lirih James.

James mendongakkan kepalanya dan melihat Net yang kini tengah berlari keluar dari dalam minimarket, Net masuk kedalam mobil dengan jinjingan berisi celana dalam dan obat obatan.

Net membuka kardus berisi celana dalam kemudian memakaikannya kepada James dengan lembut, "Aku cuma nemu ini doang, mereka gak jual celana pendek maupun panjang." Ucap Net seraya merapihkan kembali kardus tersebut.

Setelah itu Net mengeluarkan alkohol dan kapas, dia membersihkan luka yang berada di pergelangan tangan dan kaki James. James terus menatap Net yang sangat telaten mengobati luka yang berada di tubuhnya, James tersenyum tipis, "Terimakasih Tuhan sudah mengirimkan dia menjadi suamiku." Batin James.

Tak lama Net sudah selesai mengobati luka James, Net kembali merapihkan obat obatan tersebut dan dia kini merogoh rogoh isi kantong plastik tersebut kemudian dia mengeluarkan roti dan susu dari dalam kantong plastik tersebut.

"Makan dulu, buka mulut nya." Ucap Net lembut seraya menyodorkan sepotong roti kepada James, James membuka mulutnya kemudian memakannya.

"Gak apa apa, jangan dulu dibahas, fokus saja dulu sama kesehatan kamu sekarang okay sayang." Ucap Net lembut dan di angguki oleh James.

Setelah menguapi James, Net kembali menjalankan mobilnya, Net memutuskan untuk pergi ke apartemen miliknya dulu karena dia tidak mau membawa James kerumah ibu nya dengan kondisi James yang sekarang, apalagi banyak sekali tanda merah di badan James, Net tidak mau membuat ibunya khawatir.
Net juga tidak membawanya kerumah mereka, karena dia takut jika mamahnya akan datang kesana.

Net melirik sekilas kearah sampingnya, dia melihat James tertidur. Net menurunkan kursinya agar James bisa tidur dengan nyaman.

"Setelah dia menikah sama gua, gua merasa dia terus menerus mendapatkan masalah yang membahayakan dirinya." Batin Net.

Net mengelus elus tangan James dengan lembut, "Maafkan aku James, karena aku kamu menjadi tertimpa banyak masalah." Batin Net.

Sekitar hampir tiga puluh menit akhirnya Net tiba di apartemen miliknya, dia menggendong James yang tengah tertidur, setelah sampai dikamar, Net membaringkan James dengan sangat perlahan agar James tidak terbangun.

Net memandangi James, Net menatap James dari atas kepala hingga ujung kaki, dia melihat James benar benar sangat kacau, bukan tidak sakit hatinya, hatinya benar benar sakit ketika melihat James disetubuhi oleh para pria besar itu, tetapi Net juga sadar jika bukan karna dirinya hal ini tidak mungkin terjadi.

Net mengelus rambut James dengan lembut, "Pasti sakit banget ya sayang badan kamu?" Lirih Net.

Net bangkit dari duduknya kemudian dia masuk kedalam ruang kerjanya lalu dia menelpon seseorang dan mengatakan jika dia ingin Jake merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan oleh James.

Setelah itu baru saja Net akan menemani James, ponselnya kini bergetar ada pesan masuk dari Jake, Net mengepalkan tangannya, dia benar benar marah hanya karena melihat kontaknya.

"Masih punya muka ni anak bangsat ya." Geram Net.

Namun karena Net ingin meluruskan, jadi dia terus membalas pesan dari Jake. Cukup lala Net bertukar pesan dengan Jake, isi pesan mereka benar benar seperti dipenuhi oleh api, Net yang sudah sangat marah dan Jake yang terus menaburkan bensin.

"Gak akan gua biarkan lu hidup tenang Jake." Geram Net

Kini waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, James terbangun dari tidurnya, dia merasa tenggorokannya sangat kering. James melihat kearah sampingnya, dia melihat Net tertidur seraya memeluknya, James menggoyangkan tangan Net untuk membangunkannya karena James tidak kuat untuk bangun, badannya terlalu sakit untuk digerakkan.

"Sayang." Panggil James.

Net langsung membuka matanya ketika mendengar Jame memanggilnya dengan suara yang sangat serak.

"Kenapa sayang?." Tanya Net khawatir.

"Aku mau minum." Lirih James.

Net langsung mengambil botol berisi air yang berada dinakas kemudian memberikannya kepada James, Net juga membantu James untuk meminumkannya.

"Sudah?." atanya Net lembut dan di angguki oleh James.

"Yasudah sekarang tidur lagi ya." Ucap Net seraya memeluk James.

Kini waktu menunjukkan pukul tujuh pagi, Net sangat tergesa gesa untuk berangkat ke kantor karena Tutor mengatakan ada beberapa masalah karena Net memutuskan kerja dengan Jake.

Net menaruh ponsel disamping bantal James kemudian dia langsung berangkat tanpa membangunkan James lebih dulu, karena dia ingin James berisitirahat.

Sekitar pukul delapan James bangun dari tidurnya, dia melihat sekeliling tetapi tidak mendapatkan sosok Net disana. James mendudukkan tubuhnya yang terasa sangat ngilu dan sakit, kemudian matanya tertuju kepada ponsel yang berada di bantal, James meraih ponsel tersebut dan melihat ada pesan masuk dari Net.

James tersenyum ketikan melihat nama yang dibuat oleh Net, "Dia tahu kalau gua nyamain kontak dia seperti itu." Lirih James.

James membuka ponsel tersebut dan membalas pesan dari Net. Cukup lama mereka bertukar pesan sampai Net sepertinya tak sempat membalas pesan James lagi.

James tersenyum ketika melihat wallpaper yang terpasang dilayar ponselnya, yang menampakkan dirinya dengan Net dan juga Yim.

"Ya Tuhan, aku benar benar berterimakasih kepadamu, kamu sudah memberikan mereka yang membuat diriku menjadi sosok yang paling dicintai di dunia ini." Ucap James seraya kembali menitikkan air matanya, tetapi kali ini air mata haru, bukan air mata sedih.

LINK POV THOR TARO DI KOMEN, DIBACAAA!!!! AWAS AJA KALO NGGA!.

MAS DUDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang