MD 12

1.1K 57 1
                                    

MD 12

Yim berdiri di samping Net yang sedang mengetuk pintu rumah tersebut, tak lama dari Net mengetuk pintu, pintu tersebut terbuka dan menampakan sosok perempuan paru baya yang masi terlihat sangat awet muda dan terlihat sangat cantik.

"Eh, Net. Ayo masuk nak." Ucap nya seraya menarik tangan Net.

"Iya bu." Jawab Net.

"Ayo masuk Yim." Ajak Net.

Yim mengikuti Net masuk kedalam rumah tersebut, Yim mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan, Yim melihat desain rumah tersebut sangat simple tapi mewah dan juga Yim merasa rumah itu sangat nyaman dilihat dan ditempati.

Yim dan Net duduk disofa ruang keluarga, Yim mendekatkan duduknya kearah Net kemudian berbisik kepada Net.

"Sebenarnya kita lagi dirumah siapa si dad?." Bisik Yim.

Belum sempat Net menjawab pertanyaan Yim, perempuan paru baya itu datang bersama seseorang dengan tangan yang memegang nampan berisi munuman dan juga cemilan.
Net tersenyum kepada seseorang yang bersama perempuan tersebut, sedangkan Yim membelalakan matanya ketika melihat siapa seseorang yang berada didepannya sekarang ini.

"Kesini pasti pengen ketemu James kan, jadi ibu langsung bawain nih." Goda ibunya James.

"Buu..." Rengek James kesal.

"Udah, buru taro itu minumannya terus duduk disitu, ibu mau keatas." Ucap Ibunya.

"Disini aja bu, kebetulan ada yang mau Net bicarakan." Ucap Net.

Ibunya James mengerutkan kening nya, dia penasaran apa yang akan Net bicarakan dengannya, dia merasa ini lumayan serius. Ibunya James dan juga James duduk si sofa yang berseberangan dengan Net dan juga Yim.

"Sebelumnya perkenalkan ini anak saya bu, namanya Yim. Dia sekarang kelas tiga sekolah menengah atas, dia orangnya memang dingin dengan orang baru namun aslinya dia sosok anak yang hangat." Jelas Net.

"Hallo Yim, manis banget ya Net anak kamu, ibu suka banget." Puji ibunya James.

"Hallo tante." Ucap Yim canggung.

"Salam sama uncle James juga." Bisik Net.

"Hallo Uncle." Sapa Yim dingin.

"Hallo." Jawab James seraya tersenyum.

"Dia aslinya manis banget, imut juga. Tapi ketikannya kaya dajjal." Batin James.

"Langsung ke intinya saja ya bu, kedatangan Net kesini adalah Net ingin menikahi James. Net tahu ini sangat mendadak dan juga sudah pasti ini tanpa sepengetahuan James, namun Net harap niat Net untuk menikahi James dapat izin restu dari ibu." Ucap Net dengan yakin.

James dan ibunya terkejut ketika mendengar ucapan Net, James benar benar tidak bisa berpikir lagi saat ini, dia benar benar terkejut. Namun ucapan yang Net lontaran selanjutnya semakin membuat James terkejut.

"Dan untuk masalah gedung dan juga baju Net sudah menyiapkan semuanya, untuk tanggalnya juga Net udah menentukan namun jika ibu atau James ingin merubah tanggalnya masih bisa." Jelas Net.

"Duh, gimana ya Net, ibu tidak ada hak untuk menentukannya, semuanya ada ditangan James karena yang akan menjalankan hubungan rumah tangga itu James bukan ibu. Tapi untuk masalah izin restu, ibu sudah merestui kalian berdua sejak lama, jadi untuk masalah pernikahan ini ibu serahkan semuanya kepada James." Jelas ibunya.

"Jadi bagaimana James?." Tanya Net.

James terdiam, otaknya masih berusaha mencerna apa yang terjadi saat ini, sedangkan Net sudah merasakan perasaan yang sulit sekali untuk dijelaskan, dia takut jika James akan menolaknya seperti yang Yim katakan, namun dia juga sangat berharap jika James menerima lamarannya.
Cukup lama James terdiam, samapi kini James membuka suaranya.

MAS DUDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang