MD 27
James baru tersadar dari pingsannya, namun ketika dia membuka matanya, dia melihat dirinya dari pantulan cermin, dia melihat dirinya duduk di lantai dengan tangan yang diikat kebelakang dan tidak lupa juga dengan kakinya yang terikat juga.
James menangis ketika dia melihat pantulan dirinya sendiri di cermin, dia melihat wajahnya yang penuh luka dengan darah yang masih terlihat jelas dan badannya yang penuh dengan darah juga goresan luka.
"Kenapa mama lakuin ini semua sejauh ini." Isak James.
Ya, mama nya Net lah yang melakukan ini semua, mulai dari penculikan James, menyuruh seseorang untuk menghabisi James dan terakhir dirinyalah yang melukai James dengan menggunakan pisau. Entah apa yang ada dipikiran mama nya itu, sampai dia tega melakukan hal se mengerikan itu kepada menantunya.
Tak lama dari James sadar, pintu kembali terbuka dan menampakkan mama mertuanya masuk kedalam ruangan tersebut dengan tangan yang berisikan kayu dengan ujungnya yang terlihat merah karena itu adalah bara kayu yang panas.
Mama mertuanya berjalan mendekat kearah James dengan kayu yang panas ditodongkan kearah James. James yang melihat itu langsung panik, dia takut jika mama mertuanya akan melukainya lagi dengan bara api tersebut.
"Mama mau ngapain, aku mohon ma jangan." Isak James seraya terus memberontak, dia berharap ikatan yang berada di tangan dan juga kakinya bisa terlepas agar dia bisa menghindar.
"Lho, kenapa jangan. Gua belum puas memnerikan kasih sayang ke menantu tersayang gua." Ucap mamanya seraya terus mendekatkan bara api tersebut ke kaki James.
"Ma aku mohon ma, jangan lakukan itu." Isak James panik, karena bara api tersebut terus mendekat ke kaki nya.
"ARGH!." Teriak James kencang ketika merasakan kakinya disundut oleh bara api tersebut.
"Hahah, rasakan itu!." Bentak mamanya.
"Jangan berani beraninya kamu berbahagia dengan anakku!." Bentak nya.
"Aku salah apa ma, aku salah apa sampai mama melakukan hal ini kepada aku!." Isak James.
"BANYAK! BANYAK KESALAHAN YANG LU LAKUIN DAN ITU MEMBUAT GUA MENDERITA!." Teriak mamanya.
James terus terisak, luka yang di wajahnya terasa sangat perih ketika terkena air matanya, bukan hanya luka di wajah, tetapi luka di sekujur tubuhnya kini terasa sangat perih dan juga sakit, ditambah ada luka baru dikakinya dan itu berhasil membuat tubuh mulus James kini berubah seperti zombie.
Tak hanya itu, mama mertunya kini sudah memegang sebuah pecut, James kembali panik karena dia tahu mama mertuanya pasti akan memecut dirinya.
"MASUK!." Teriak mamanya, dan masuklah peria besar tadi.
"Bangunkan dia, ikat tangannya menggantung!." Perintah mamanya.
Pria besar tersebut menghampiri James kemudian menarik James dengan kasar, "BERDIRI!." Bentaknya dengan sangat keras.
James berdiri dengan sekujur tubuhnya yang terasa sangat sakit dan perih. Tangan James ditarik dengan kasar, pria besar tersebut menarik tangan James dan mengingat nya diatas sehingga James berdiri dengan tangannya yang berada diatas.
Tak lama mamanya kembali menghampiri James, James memejamkan matanya ketika melihat mamanya yang berancang ancang akan memecut dirinya.
"ARGH!." Teriak James ketika merasakan punggungnya di pecut oleh mama mertuanya.
"ARGH, SAKIT!." Teriak James.
"JAMES!." Teriak Net.
"SAKIT!." Teriak James lagi.
"JAMES!." Teriak Net.
"ARGH!." Teriak James seraya terbangun dari tidurnya.
Napas James terengah engah dengan keringat yang membasahi tubuhnya, James meraba semua badannya dengan panik.
"Gak ada yang luka kan, gak ada kan?." Tanya James kepada dirinya sendiri dengan panik.
"Kamu kenapa?." Tanya Net dengan khawatir.
James menghela napasnya lega ketika dia tersadar semua itu hanyalah sebuah mimpi, "Syukurlah, ternyata cuma mimpi." Ucap James kemudian membaringkan badannya yang terasa lemas.
"Kamu mimpi buruk?." Tanya Net seraya mengelap keringat yang membasahi wajah James.
"Iya." Jawab James singkat.
"Mimpi apa sampe keringatan seperti ini?." Tanya Net lagi.
"Aku mimpi mama kamu culik aku, terus dia iket aku di gudang, terus dia menyuruh orang besar melukai aku dan dia juga melukai aku pakai pisau, pakai bara api dan pecut. Terus badan aku semuanya berdarah, sakit dan perih semuanya." Jelas James seraya mulai terisak, karena mimpi dan rasa sakitnya begitu sangat nyata.
"Aduh, ngeri banget mimpinya." Ucap Net yang terasa ikut ngilu karena mendengar cerita James.
"Takut deh mama kamu beneran lakuin itu ke aku." Lirih James.
"Gak akan aku biarkan sayang, kamu tenang saja ya." Ucap Net seraya memeluk James.
"Mangkanya kalau sore jangan bobo, biar gak mimpi buruk." Ucap Net dan di angguki oleh James.
James menatap Net, kemudian dia langsung mendorong Net dengan sangat kencang sampai pelukan mereka terlepas. Net merasa bingung dengan tingkah James yang tiba tiba saja berubah.
"Lho, kenapa sayang?." Tanya Net bingung.
"Masalah kita belum selesai, jangan dekat dekat sama gua!." Bentak James.
Net menghela nafasnya berat, tidak terpikirkan oleh Net jika masalah se sepele ini akan terus berlanjut. Jika dia tahu akan seperti ini, akan jauh lebih baik Net tidak menerima permintaan tolong dari anak teman mamanya itu.
"James, akukan sudah bilang ke kamu, kalau dia cuma anak teman mama yang bahkan aku saja gak kenal sama dia." Jelas Net.
"Kalau kamu gak kenal, kenapa kamu mau makan sama dia?." Ketus James.
"Ya akukan niatnya bantuin, kasian kalo dia gak makan karena gak tahu dimana tempat makan." Ucap Net, dia masih berusaha meyakinkan James bahwa tidak ada yang terjadi di antara dirinya dengan anal teman mamanya.
"Kan sudah aku bilang, ada google, ada maps. Ngapain harus gatel ke suami orang, ck." Decak James dengan kesal.
"Bukan gitu James." Ucap Net yang berusaha masih tetap sabar.
"Gini ya Net, kalau emang pinter dan gak tolol, dia gak akan minta kamu buat temani dia cari tempat makan dan kalau kalian gak ada hubungan apapun gak mungkin dia kirim aku pesan dengan bilang cuma ada dia di hati kamu." Omel James dengan kesal.
"Ya tapikan aku gak merasa kaya gitu James, di hati aku cuma ada kamu." Ucap Net.
"Omong kosong, kalo cuma ada aku gak mungkin dia bilang seperti itu dan kamu juga biasanya gak pernah mau di foto sama orang lain senyum, itu kamu difoto sama dia senyum, emang banyak banget alasannya." Kesal James.
"Sumpah James, aku gak seperti yang kamu pikirkan." Ucap Net.
"Sekarang aku mau kerumah ibu aku, aku mau tinggal disana sementara waktu, aku gak mau tinggal sama pembohong." Ucap James kemudian bangkit dari duduknya dan masuk kedalam kamar dengan menutup pintu dengan sangat keras.
Net menghela napasnya berat, dia benar benar bingung sekarang ini. Karena dia membantu mencarikan tempat makan malah berujung malapetaka bagi dirinya sendiri.
"Kalau sudah begini bakal susah banget buat bujuk agar baikan lagi." Lirih Net.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DUDA [END]
RomanceJames seorang office boy disalah satu kantor besar, dan James jatuh hati kepada pemilik perusahaan tersebut yang status nya adalah duda dengan anak dua. Namun kisah cinta James tidak semulus itu, walaupun James dan pemilik perusahaan saling mencinta...