Chapter 2

1K 173 18
                                    

Setelah waktu pertemuan resminya ditentukan, [Name] mengambil keputusan.

Ini adalah sifat khasnya dimana dia akan langsung bertindak begitu ada kesempatan datang, dengan cepat dan gigih. Diluc bahkan mengakuinya dan Kaeya, jika [Name] sudah berkata begitu maka dia juga tidak akan bisa menghentikannya.

Pernah ada satu waktu ketika Kaeya dan Diluc memintanya untuk ikut bergabung dengan Knight of Favonius, [Name] menolaknya dengan berkata, "aku akan tetap menjaga rumah, memastikan kalau tempat ini tetap aman dan utuh ketika kalian kembali."

Keduanya mungkin terenyuh mendengarnya, tapi mereka tetap tidak berhenti untuk terus meminta gadis itu bergabung sampai akhirnya setelah sekian penolakan, mereka pun menyerah.

Begitu satu ide muncul dalam benak [Name], dia pun langsung mempersiapkan diri untuk pertemuan resminya dengan calon suaminya itu—atau ya, dia bisa menyebutnya seperti itu.

Sejak pagi ini dia sudah dipersiapkan oleh para pelayan di Kanjou Commission. Mulai dari membantu menggosokkan punggungnya, memberikan pijatan ringan, membalurinya dengan minyak beraroma, sampai rambutnya dibersihkan beberapa kali. Jujur saja, ini pertama kalinya [Name] mandi selama itu.

Para pelayan berkata kalau ini akan jadi pertemuan resmi yang amat penting mengingat ini akan jadi pernikahan antar Klan Tri-Commission yang pertama.

Saat [Name] bertanya mengenai Chisato—karena dia pernah mendengar gosip dia akan menikahi Kujou Kamaji beberapa tahun silam—mereka berkata kalau itu lebih sulit dilakukan lantaran keduanya adalah kepala keluarga, dan pernikahannya diundur sampai waktu yang tidak ditentukan.

Dari situlah [Name] paham kenapa Chisato berkata kalau ini sangat penting untuknya. Dengan kata lain, dia hanya ingin menjadikan [Name] bahan percobaannya yang pertama. Sungguh mengejutkan ketika ia mendapatkan jawabannya ini.

Setelah mandi, [Name] dibawa kembali ke kamarnya dimana sudah berjejer berbagai jenis kimono dihadapannya. Gadis itu mematung sejenak menatap pakaian mewah dihadapannya.

Dulu sekali, ia selalu merasa terpukau melihat kimono yang dikenakan orang-orang saat pesta. Begitu cantik dan elegan. Dia pernah membayangkan mengenakan pakaian itu disertai hiasan-hiasan dan jepit cantik di rambutnya, tapi tentu itu hanya angan dan bayangannya saja.

Saat ia menceritakan itu pada Ibunya, beberapa hari kemudian, Ibunya datang membawakan kimono sederhana—yang bahkan hampir sobek—dan beberapa jepit kecil lalu memasangkannya di rambutnya. Dia sangat bahagia kala itu, lalu berlenggak-lenggok kecil dihadapan Ibunya sementara wanita itu hanya bertepuk tangan dengan riang lalu memeluknya. [Name] mendengus hanya dengan memikirkannya saja.

"Nona, silakan ke sebelah sini."

Sementara [Name] hanya berdiam diri, para pelayan dengan cekatan dan teliti mulai merias dirinya. Mereka bahkan menyanggul rambutnya yang panjang dengan telaten.

Lalu dengan terampil, para pelayan itu memakaikan tabi¹, hadagi², dan nagajuban³, kemudian membalutkan furisode⁴ di tubuhnya. Para pelayan sempat berseteru tentang bagaimana mereka harus mengikat tali obi-nya⁵. Mengingat ini adalah pertemuan resmi untuk kedua mempelai, mereka berpikir untuk mengikatnya dengan cara yang mencolok.

Fukuro-suzume⁶, mungkin lebih mudah dan bisa menggunakan dua layer sehingga hasilnya memikat. Tapi Taikou-musbi⁷ juga tidak kalah cantik dan biasa digunakan untuk acara formal. Lalu pada akhirnya para pelayan memutuskan menggunakan Hana-mai⁸ karena cocok dengan suasana musim semi di Inazuma.

Pekerjaan pelayan-pelayan itu sangat bagus, sampai membuat [Name] merasa bukan dirinya begitu ia bercermin pada cermin yang berjejer tiga dihadapannya. Gadis itu menarik napas dan mengempiskan perutnya, lalu mematut dirinya di cermin dan sedikit memutar tubuhnya untuk melihat hasilnya di belakang sana, kemudian ia mengembuskannya pelan. Sudah, cukup. Dia tidak akan sanggup lagi jika harus menambah aksesorisnya lebih dari ini. Sekarang dia sedang berpikir apa dia sanggup memakan kudapan yang disedikan nantinya mengingat dirinya belum makan apa pun sejak pagi ini.

✅️ [21+] The Commissioner Who Loved Me | Ayato Kamisato x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang