Chapter 21

553 130 4
                                    

Lalu tiba-tiba seorang pria yang mabuk sambil membawa segelas anggur, mendatangi Ayato. "Tuan Komisaris, mari kita minum bersama~!"

Saat Ayato hendak menerima anggur yang diberikan pria itu, [Name] dengan cepat menahan tangan Ayato dan mengambil gelas yang disodorkan pria itu. Sambil tersenyum dia berkata, "ah, astaga. Sepertinya Anda sangat bersemangat malam ini."

"Oh, Nona pelayan?" Pria itu tertawa dan tersenyum. "Ayo, kita berpesta lagi! Minumanmu sangat enak~!"

[Name] memberikan ekspresi sedih yang dibuat-buat, dia tersenyum kecil. "Saya juga ingin seperti itu, tapi Nyonya di belakang Anda sudah menunggu."

Saat itulah pria itu menoleh ke belakang dengan hati-hati. Lalu di sana berdiri seorang wanita dewasa yang sudah menunggunya dengan wajah serius. Dia terdiam seketika. [Name] menambahkan dengan hati-hati. "Haruskah saya membujuknya?"

"Tidak boleh! Tapi aku ingin minum dengan Komisaris ...!"

"Ah, sayang sekali~!" Sekali lagi [Name] memberikan wajah sedihnya. Ia lalu tersenyum. "Tuan tidak boleh minum karena banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya besok, mohon pengertiannya."

Lalu wanita di belakangnya, bersama dua orang pelayan pria menghampiri. Selagi dua pelayan pria itu memapah pria sebelumnya, wanita itu menundukan kepalanya pada Ayato.

"Maafkan suami saya, Komisaris Kamisato-sama. Saya tidak menyangka dia akan jadi semabuk ini di sini," ucap wanita itu dengan intonasi bersalah.

"Tidak apa-apa, memang seharusnya pesta seperti ini. Aku senang dia menikmatinya."

Lalu wanita itu menundukan kepalanya lagi dan pergi dari hadapan Ayato dan [Name]. Ayato yang masih menatap [Name] saat melihat bagaimana dia menghadapi pemabuk itu, hanya terkekeh melihatnya. Sungguh, dia benar-benar tidak menduga kalau [Name] bisa menjaga dirinya seperti ini dan tetap menjaga suasana pesta pertemuan.

"[Name]," ucap Ayato, dia memanggilnya dengan lembut. Kemudian perlahan menarik sebelah tangan gadis itu untuk ia genggam. "Sepertinya kau terbiasa mengurus hal seperti ini."

"Karena ada banyak orang seperti itu di Angel's Share." Sambil berkata begitu, [Name] memberikan gestur kepada pelayan untuk mengambil gelas di tangannya. "Dan, ada banyak minuman dengan kadar alkohol tinggi di sini. Kau tidak minum, 'kan?"

Ayato tersenyum. "Tidak. Hanya segelas sake."

[Name] sejujurnya sempat panik kalau Ayato sampai benar-benar meminum anggur yang pria itu berikan. Aku tidak tahu batas toleransi alkohol Ayato, kalau sampai terjadi sesuatu padanya di tengah acara seperti ini bisa gawat!

Ayato tidak bisa menunjukan kebiasaannya saat mabuk di tempat seperti ini, itulah yang [Name] khawatirkan. Selain itu, dia tidak tahu bagaimana pria ini saat mabuk tapi yang jelas, Ayato tidak boleh menunjukannya begitu saja di acara sepenting ini.

"Nona Pelayan! Aku mencintaimu~!"

Tepat ketika [Name] menoleh ke arah orang yang memanggilnya, pria itu menerjang ke arah [Name] dengan cepat dan hendak memeluknya. Ayato yang melihat itu segera menarik tangan [Name] dan memeluknya dari belakang, sementara tanganya yang lain ia gunakan untuk menghentikan pria itu.

"Benar. Sepertinya malam ini semua orang tampak bersemangat, ya?" Ucap Ayato seraya tersenyum, suaranya terdengar sangat jauh berbeda dari kesan yang diberikan ekspresinya itu. Dingin dan mendominasi. "Aku juga harus kembali sekarang."

Namun kala itu ketegangan terjadi. Bukan karena Ayato yang—mungkin—sedang marah, melainkan apa yang sedang mereka lihat saat ini. Ayato Kamisato, secara terang-terangan, memeluk pelayannya sendiri. Ini skandal!

✅️ [21+] The Commissioner Who Loved Me | Ayato Kamisato x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang