Extra Story : Chapter 8

296 53 4
                                    

Malam itu, [Name] pergi tanpa mengatakan apa pun padanya.

Tidak ada yang tahu kemana dia pergi dan apa alasannya, wanita itu seolah menghilang begitu saja dari hadapannya bagai ditelan bumi.

[Name] itu kuat, dialah yang paling tahu kemampuannya. Dia telah menjadi partner latihannya selama bertahun-tahun bahkan menjadi muridnya. [Name] tidak mungkin mati semudah itu karena diserang monster—sampai tiba-tiba sepucuk surat datang ke Dawn Winery.

"Ini dari Nona [Name], suratnya datang dari Inazuma."

"Inazuma?" Alis Diluc bertaut bingung, kendati demikian ia tetap menerima surat yang diserahkan Elzer kepadanya. "Terima kasih, Elzer."

"Bukan masalah, Tuan Diluc."

Sambil melepas mantel yang dikenakannya dan pergi menuju kantornya, Diluc membolak balik surat yang ada di tangannya. Tidak salah lagi, itu tulisan [Name]—tapi kenapa tiba-tiba datang dari Inazuma?

Begitu Diluc duduk di balik mejanya dan membuka surat itu, dia membacanya sekilas dengan cepat.


Untuk Tuan Diluc Ragnvindr.


Diluc meringis membacanya. Kerutan di dahinya bertambah.


Maafkan aku karena pergi secara tiba-tiba seperti ini tanpa mengatakan apa pun pada semua orang di Dawn Winery. Ada sesuatu yang terjadi di Inazuma dan ini berhubungan dengan Ayah dan Ibuku, kuharap Tuan Diluc dapat memaafkanku.

Aku baik-baik saja jika kau mempertanyakan hal itu, tolong jangan cemaskan aku. Tapi aku akan kirim surat lainnya jika kau begitu khawatir, dan tolong sampaikan hal ini pada Tuan Kaeya.

Salam, [Name]. 」


Hanya itu. Diluc tidak masalah dengan panggilan "Tuan" kepadanya meski ia sudah meminta [Name] untuk tidak memanggilnya seperti itu, tapi itu sangat mengganggunya karena [Name] tidak menjelaskan lebih detail tentang kondisinya saat ini dan alasan dia berkata itu berhubungan dengan orang tuanya.

Diluc memang tahu bagaimana masalah tentang orang tua wanita itu, tapi dia tidak menyangka jika [Name] akan mengurusnya seorang diri bahkan tanpa mengatakan apa pun kepadanya.

Sebenarnya apa yang sudah dipikirkannya?


「 Untuk Tuan Diluc Ragnvindr

Apa kabarmu dan Tuan Kaeya? Aku baik-baik saja di Inazuma. Aku diperlakukan dengan baik oleh keluarga dari Ayahku dan diberi kamar yang besar seperti kamarku di Dawn Winery, rasanya cukup nyaman meskipun udara di sini sedikit berbeda tapi aku akan baik-baik saja.

.... 」


Minggu berikutnya, surat lainnya pun datang.


「 ....

Mungkin karena orang-orang di Inazuma terbiasa dengan makanan yang mentah, tanpa sadar mereka menghidangkan makanan yang sama untukku tetapi aku tetap tidak bisa memakannya.

Tuan Diluc, tiba-tiba aku ingin makan tiga tumpuk steak berlapis keju dan kentang di Mondstadt. Apa mungkin mereka akan mengizinkanku untuk membuatnya di sini, ya?

.... 」


Lalu minggu lainnya.


✅️ [21+] The Commissioner Who Loved Me | Ayato Kamisato x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang