Chapter 27 🔞🔞🔞

1.6K 146 28
                                    

"Malam Intim minggu ini, aku akan menunggumu."

Itu yang [Name] bisikan pada Ayato hari itu. Saat mendengarnya, dia hanya bisa mematung dan mencoba menelaah artinya dengan kepala dingin. Namun jelas, tidak ada arti yang lain selain hal itu—atau sebetulnya, Ayato yang berharap apa yang dimaksud [Name] tepat seperti yang dipikirkannya.

Padahal selama ini Ayato terlihat begitu tidak sabar, tapi saat [Name] menyatakan dirinya telah siap, justru sekarang dialah yang tidak siap.

Dia tahu seharusnya dia mempersiapkan mental untuk ini, tapi sesungguhnya, dia tidak bisa memfokuskan pikiran untuk menyelesaikan pekerjaannya siang ini ketika benaknya dipenuhi hal-hal yang akan terjadi pada malam harinya. Setiap kali ia menatap [Name], setiap kali ia mencium aroma gadis itu, Ayato merasakan sesuatu menegang dari dalam dirinya, tubuhnya bergetar hanya dengan memikirkan bagaimana rasanya mendekap tubuh [Name] seperti malam itu dan seperti yang ia lakukan di koridor hari itu.

Dan malam ini, dia akan melakukannya... sampai selesai. Segera.

Lalu [Name] datang, kini mereka akhirnya berduaan. Hari ini gadis itu mengenakan yukata tidur berwarna putih yang selaras dengan miliknya, dan Ayato tidak bisa mempercayai betapa memesona [Name] dengan rambut [hair color]nya yang panjang tergerai dan jatuh di punggung berjalan mendekatinya.

"Kau butuh sedikit waktu lagi?" Tanya Ayato memastikan, intonasinya sedikit ragu.

[Name] menggeleng. Dia sudah siap. Ayato mengembuskan napasnya perlahan, tidak menyangka dirinya akan benar-benar setegang ini sekarang.

Lalu Ayato memeluk dan menciumnya, perlahan. Sesekali memberi gadis itu ruang. Perlahan, agar [Name] tidak merasa terlalu kaku dengan hal yang akan terjadi selanjutnya. Dia tidak bisa berhenti. Bahkan jika pikirannya memerintahnya harus berhenti, Ayato tidak akan berhenti.

Dia akui bahwa dirinya sangat bodoh jika dia masih bisa mempertahankan kewarasannya di depan [Name], istrinya, yang sudah seperti mangsa yang sangat menggiurkan. Ayato pasti akan langsung meragukan dirinya jika dia masih menolak godaan dihadapannya kala melihat [Name] di hari ia tidak sengaja berendam bersamanya dalam Onsen.

"[Name]." Ayato memanggilnya, berbisik, suaranya begitu dalam. Ia menyentuh rambut gadis itu, membelainya, lalu mengangkat ke wajahnya dan mencium aromanya. "Aku akan membunuh siapa pun yang melihatmu dalam keadaan seperti ini."

"Ayato ...!?" [Name] menegurnya, tapi nada suaranya terdengar lebih halus daripada yang biasa ia lakukan—takut mungkin seseorang akan mendengarnya. Sebaliknya, ia justru senang mendengar pernyataan Ayato itu dan kini pipinya terasa panas.

"Kau ingat saat pertemuan resmi pertama kita?" Kata Ayato, ia melilitkan rambut gadis itu di antara jemarinya. "Semua orang tidak akan mampu menolak pesonamu. Aku tahu itu."

"Aku tidak yakin itu," bantah [Name]. Dia mendongak ke arah Ayato. "Karena selama ini, mereka hanya mengalihkan pandangannya dariku."

"Kau sadar kalau kau mempunyai dua kakak laki-laki, 'kan?" Tukas Ayato. "Aku yakin kau tidak tahu kalau kakakmu hampir membunuhku saat pertarungan waktu itu."

"Oh, astaga...."

"Tapi aku senang, mereka sudah menjagamu sebaik ini." Ayato menarik [Name] ke arahnya lebih dekat, lembut dan menuntut. "Karena dengan begitu aku tahu kalau aku adalah orang pertama untukmu."

Wajah [Name] semakin merona, terlebih ketika Ayato menatapnya begitu lekat dan dalam sambil mencium pilinan rambut di jarinya itu, perut [Name] langsung terasa panas. Ada sebuah gejolak yang menggelitik keluar dari dalam dirinya.

"Begitu...." suara [Name] terdengar bergetar.

"Dan aku tidak akan pernah merasa seperti ini," ucap Ayato lagi. "Rasanya aku tidak akan bisa puas selain denganmu. Hanya dirimu, [Name]."

✅️ [21+] The Commissioner Who Loved Me | Ayato Kamisato x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang