Extra Story : Chapter 9

300 53 11
                                    

Diluc segera menyadari bahwa yang dilakukannya sia-sia.

Elzer tidak melaporkan perkembangan yang dilakukan [Name] lebih dari yang terakhir kali dilakukannya, sementara Adelinde memutuskan untuk tetap bungkam sampai memohon padanya.

Walaupun Adelinde sering kali melakukan hal yang tak penging baik untuknya atau Kaeya, tapi semuanya dilakukan atas kebaikannya, karena ia benar-benar tulus dan setia padanya. Untuk alasan itulah ia tidak memberhentikan Adelinde meski ia menolak perintahnya.

"Tuan, ada surat yang datang lagi hari ini," ucap Elzer padanya.

"Apa sudah semuanya?"

"Benar, Tuan. Semua hadiah dan surat dari keluarga Kamisato di Inazuma," jelasnya. "Saya langsung meletakannya di kantor Anda dan memisahkannya seperti yang Anda minta."

"Baiklah. Aku akan pergi untuk melihatnya sekarang."

"Baik."

Baru beberapa langkah, Diluc berhenti dan bertanya, "apa [Name] sudah kembali dari kota?"

"Maaf, saya belum belum melihatnya."

"Begitu." Diluc berpikir serius. "Baiklah, itu saja. Terima kasih, Elzer."

Diluc mengembuskan napasnya panjang. Lagi-lagi, hari yang lain dimana Dawn Winery mendapatkan surat yang datang dari Inazuma.

Urusan orang-orang Inazuma dengan [Name] sudah selesai, lantas apa lagi yang mereka inginkan darinya? Tidak hanya surat, mereka bahkan mengirimkan banyak hadiah untuknya walaupun [Name] tidak pernah membalasnya sama sekali—lebih tepatnya, Diluc tidak mengizinkan [Name] mengetahui bahwa dirinya mendapatkan semua hadiah dan surat itu.

Alasannya sederhana, itu sudah tidak ada hubungannya dengan [Name] lagi. Wanita itu tidak perlu tahu apa pun lagi dan tidak perlu terlibat dengan masalah mereka.

Ini untuk melindungimu, [Name]....

Hanya itu yang Diluc pikirkan ketika sebuah surat dari keluarga Kamisato sampai di Dawn Winery.

Awalnya Adelinde hendak memberi surat itu secara langsung kepada [Name], tapi pada akhirnya Diluc meminta Adelinde untuk memberikan itu kepadanya dan meletakannya di kantornya tanpa sekali pun ia membuka isinya. Dia bahkan meminta Adelinde agar tidak mengatakannya pada [Name]. Lagi pula, itu semua sudah tidak penting lagi, bukan?

[Name] sudah kembali. Dia sudah ada di Mondstadt, dan Diluc tidak berencana untuk membiarkan wanita itu pergi lagi tanpa mengatakan apa pun padanya. Oleh karena itulah Diluc mempersempit jarak serangan-serangannya terhadap Abyss Order agar ia bisa kembali ke Dawn Winery lebih awal jika terjadi sesuatu lagi pada [Name]. Diluc bahkan tidak lagi mengizinkan [Name] untuk melakukan jaga malam ketika para pencuri dan penyerang datang ke Dawn Winery.

Setelah beberapa langkah, akhirnya Diluc sampai di depan kantornya dan masuk ke sana, dia langsung disambut [Name] yang berdiri mematung membelakanginya.

"[Name]—!?" Suara Diluc terhenti di kerongkongan kala ia menyadari keberadaan sepucuk surat di tangan [Name].

"Dia memberikanku surat," gumam wanita itu. Suaranya bergetar. "... selama ini Ayato mengirimkan surat kepadaku."

"[Name]...."

"Sejak kapan?" Tanya [Name] lebih, dia tidak menoleh ke arahnya. Tapi terlihat cukup jelas bahwa [Name] sedang menahan dirinya.

"Kenapa kau—"

"Sejak kapan kau menyembunyikan semua surat ini dariku, Diluc!?" Potong [Name], dia berbalik untuk melihatnya, berteriak dan... menangis.

✅️ [21+] The Commissioner Who Loved Me | Ayato Kamisato x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang