Gue terbangun disambut cahaya matahari yang menembus lewat lubang di jendela. Gue mendengar desisan dan aroma yang membuat sengatan rasa lapar.
Perlahan berguling membuat beberapa bantal di sebelah berantakan. Seketika kenangan malam sebelumnya berderu masuk. Rhys sang penyelamat.
Hari itu sudah berlalu. Namun, entah kenapa kebaikan Rhys selalu teringat di kepala. Mungkin saja memang selama hidup ini gue jarang dibantu, terlalu biasa mandiri hingga membuat Rhys nampak bersinar.
Gue berdehem mencoba bersikap biasa menuju dapur sambil membawa hape. Ada roti isi sosis. Gue menggigit roti dan menguyah sambil merenung.
Ting
Bunyi pesan dari WA membuat gue tersadar. Ada chat dari Bintang.
"Mau lanjut kuliah kemana?"
Bintang mengirim stiker emoji bingung lalu kembali mengetik.
"Mau kerja apa?"
Belakangan ini topik perbincangan tersebut memang lagi panas-panasnya. Setelah lulus SMA kami semua tentunya akan dilema, melanjutkan pendidikan atau bekerja. Rasa beban dan tanggungan yang cukup besar, terutama terkait keputusan dalam melanjutkan kehidupan. Gue memutuskan untuk melanjutkan pendidikan, namun entah jurusan apa yang harus gue pilih.
"Gak tahu, bingung" gue balas chat tersebut dengan malas.
"Pilih yang sesuai passion kamu aja"
Gue tersenyum masam. Gue bingung karena belum tahu gairahnya apa. Wajar untuk merasa bingung. Gue percaya bahwa bekerja itu bukan cuma tentang gimana caranya biar bisa dapet upah, tapi juga tentang apa yang dikerjakan. Jangan buru-buru mengambil keputusan.
"Masih mempertimbangkan."
"Iya, pikirin aja dengan matang. Gue juga masih bingung."
"Mau main gak?" Gue mengajak Bintang main. Alih-alih membahas masa depan.
"Main apa?"
"ML"
"Mode?"
"Apa yang diharap dengan kita berdua yang beban ini, tentu saja brawl hehe."
"Gas wkwk"
Kami memasuki lobi permainan dan membuka mic agar bisa saling bicara. Brawl merupakan salah satu mode di Mobile Legends yang cukup seru untuk dimainkan. Pada mode ini hanya ada 1 lane dan kita harus bertempur dengan tim lawan untuk menghancurkan base turret. Cukup mudah dan cepat untuk dimainkan.
"Gas gas!" Kata Bintang semangat.
Hari Minggu kami diawali dengan bermain Brawl. Cukup menyenangkan dengan semangat pagi.
"Eh itu akun Reza tadi on malah off."
"Biarin aja, duo aja kita dulu."
"Ngomong-ngomong soal Reza, gue punya feeling si Reza rada-rada sama lo," kata gue iseng.
"Hah? Wkwk. Apaan sih?"
"Ya liat aja sikapnya, kayak naksir."
"Lo berpikir gitu?"
"Ya selama ini dia suka godain elu doang, apalagi kalau main ML."
"Lo juga digodain kan?"
"Lah beda, gue lebih ke arah pembullyan. Lo yang ke arah ehem ehem."
Kami tertawa terbahak-bahak.
"Apasih Sy."
"Emang bener kok,"
KAMU SEDANG MEMBACA
IPA 1
Документальная проза[TRUE STORY] Cerita nyata mengenai anak MAN terutama anak IPA 1. Anak IPA? Mungkin dipikiran kalian anak IPA adalah anak kutu buku, serius, pintar, unggulan dan hal positif sebagainya. Disini gue yang bernama Sisy awalnya ngira begitu juga, pikiran...