BAB 77: REAKSI ARJUNA

6.5K 870 27
                                    

SELAMAT MEMBACA

***
Arjuna dan Abi pulang dengan wajah lelahnya. Rapat tahunan memang selalu memakan waktu, tenaga dan fikiran.

Mereka baru pulang saat waktu hampir menunjukkan pukul 9 malam. Sangat larut jika dibandingkan hari sebelumnya.

"Kalian sudah pulang?" Tanya Utari saat menyambut kedatngan Abi dan Arjuna.

Arjuna yang mendengar panggilan bundanya pun akhirnya ikut duduk sekalian istirahat sebelum pergi kekamarnya.

"Kalian sudah makan?" Tanya Utari lagi.

"Sudah Bun," jawab Arjuna.

"Kok disini sendirian Bun, Runa kemana?" Tanya Abi lagi.

"Dikamar, katanya mau tidur. Habis makan ngantuk," ucap Utari lagi.

Arjuna yang mendengar Aruna sudah tidur setelah makan langsung mendengus kesal. Sudah berkali-kali dia ingatkan pada istrinya itu. Setelah makan jangan langsung tidur, tidak baik untuk kesehatan. Tapi berkali-kali Arjuna ingatkan, berkali-kali pula di langgar oleh Aruna.

"Abang kekamar dulu Bun, mau lihat Runa." Pamit Arjuna saat hendak pergi. Namun, Utari langsung mencegahnya.

"Ada yang ingin bunda katakan Bang. Mau mandi dulu atau dengar dulu?"  Ucap Utari langsung.

Abi dan Arjuna saling pandang, apa yang ingin di katakan. Kenapa serius sekali.

"Bunda mau bicara apa? Sekarang saja." Ucap Arjuna lagi.

Karena setelah mandi dia berencana langsung tidur. Tidak ingin turun lagi.

"Bunda dan Runa tadi kerumah sakit."

"Siapa yang sakit?" Tanya Abi langsung.

"Tidak ada yang sakit."

"Lalu?" Sahut Arjuna langsung. Kalau tidak ada yang sakit lantas mereka ngapain kerumah sakit.

"Runa hamil Bang. Usia kandungannya 7 minggu." Ucap Utari langsung.

Abi yang mendengar hal tersbut langsung tersenyum cerah. Namun, berbeda dengan Arjuna.

Arjuna hanya diam mendengarkan kabar yang di sampaikan bundanya. Tidak mengatakan apapun, hanya diam.

Abi dan Utari masih menunggu reaksi Arjuna. 

Setelah terdiam beberapa saat, Arjuna akhirnya bersuara.

"Abang mengerti Bun." Ucap Arjuna pada akhirnya. Setelah sepenuhnya menguasai diri dari keterkejutan, Akhirnya hanya tiga kata itu yang berhasil dia keluarkan.

"Runa masih muda. Ini kehamilan pertamanya. Dokter bilang, kemungkinan bayi kalian kembar. Ada dua kantung janin yang berkembang. Tapi untuk lebih jelasnya, kita tunggu perkembangannya satu bulan kedepan." Ucap Utari lagi.

Arjuna hanya mengangguk. Belum mengatakan apapun.

"Kita bicara lagi besok Bun, Abang lelah. Mau istirahat dulu." Setelah itu Arjuna meninggalkan kedua orang tuanya. Berjalan kearah kamarnya. Dia butuh istirahat dan mencerna semuanya.

Arjuna membuka pintu kamarnya dengan pelan. Tidak mau menggangu tidur istrinya. Arjuna langsung membuka lemari mangambil baju ganti dan masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri. Tak butuh waktu lama, sekitar 15 menit Arjuna sudah keluar dengan wajar yang lebih segar. Pakaiannya juga sudah ganti.

Dia mengeringkan rambutnya sebentar, lalu melempar handuk ke keranjang pakaian kotor. Arjuna langsung naik keranjang merebahkan tubuhnya yang terasa lelah itu.

CINTA ARJUNA (DELETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang