BAB 54: ARUNA KENAPA?

7.2K 950 52
                                    

SELAMAT MEMBACA
***
Aruna sampai di rumah sakit tempat Arjuna bekerja. Dia menunggu di depan sambil menunggu suaminya itu datang. Tidak tau mau apa, tiba-tiba saja dia di minta untuk datang kerumah sakit.

Aruna langsung melambaikan tangannya saat melihat Arjuna datang.

"Belum pulang tadi?" Tanya Arjuna saat melihat pakaian istrinya masih pakaian yang sama dengan yang dia kenakan pagi tadi.

"Belum, ini baru dari kampus."

"Kesini naik apa tadi?"

"Ojek online."

Arjuna hanya mengangguk. Dia lalu menuntun Aruna untuk ikut dengannya kedalam.

"Kita mau apa sih kesini Bang?" Tanya Aruna saat mereka tengah berjakan. Tidak tau mau di bawa kemana.

"Sudah ikut saja, nanti juga tau." Jawab Arjuna.

Akhirnya Aruna hanya diam. Terus berjalan mengikuti suaminya. Entah kemana.

Tidak lama kemudian mereka sampai di depan ruang dokter.

dr. Rita A, Sp. OG. Tulisan yang terpampang di pintu.

"Kita mau apa Bang, Runa tidak sedang hamil." Ucap Aruna lirih.

Untuk apa mereka datang ke dokter spesialis kandungan.

"Kita mau periksa. Tidak papa, cuma cek up sedikit. Ayo masuk," ucap Arjuna menenangkan. Dia melihat wajah Aruna yang sepertinya takut. Tapi dengan bujukannya, istrinya luluh juga.

"Habis ini abang belikan bakso," ucap Arjuna lagi sebelum membuka pintu ruangan dokter Rita.

***
Sejak tadi Aruna hanya mengaduk-aduk baksonya tanpa selera. Arjuna yang melihat itupun merasa bingung. Tumben sekali Aruna tidak semangat melihat makanan. Seperti bukan Aruna nya saja.

"Kenapa tidak di makan?" Pertanyaan Arjuna langsung membuat refleks Aruna untuk memasukkan sepotong bakso kemulutnya.

"Dimakan kok," jawab Aruna singkat.

Arjuna jelas tidak puas dengan jawaban Aruna. Sejak keluar dari ruang dokter tadi istrinya itu berubah jadi pendiam. Padahal sebelumnya baik-baik saja.

"Baksonya tidak enak?" Tanya Arjuna lagi.

"Enak kok," jawab Aruna singkat.

"Atau mau beli yang lain?" Arjuna terus bertanya.

"Tidak usah Bang. Ini cukup, Runa cuma kenyang."

Tentu saja Arjuna tidak percaya. Kapan sejarahnya Aruna kenyang. Ada apa sebenarnya dengan istrinya itu. Bahkan bakso yang biasannya menjadi makanan kesukaannya terlihat tidak menarik kali ini.

"Kalau kenyang makan baksonya saja, mie nya tinggal." Arjuna memilahkan bakso di mangkok Aruna dan menyingkirkan mie nya.

Membiarkan istrinya makan dengan tenang.

***
"Abang tidak mau datang jengukin anaknya Jani?"

Suara Rinjani terdengar dari ponsel yang tengah di pegang Arjuna. Laki-laki itu sedang menghubungi kembarannya dengan panggilan video. 

"Coba Abang lihat bayi-bayi lucunya Abang." Ucap Arjuna pada Rinjani. Meminta saudarinya itu mengarahkan ponselnya kearah kedua anak kembarnya.

"Di cari Pakde Le," suara Rinjani terdengar mengajak kedua putranya bicara.

"Kok Pakde Jani. Kan sudah Abang bahasakan Papi Juna. Tidak mau Pakde,"
Arjuna langsung protes. Dia sudah meminta izin pada Rama agar kedua putranya kelak memanggilnya Papi Juna. Enak saja sekarang pakde. Siapa yang mau jadi pakde.

CINTA ARJUNA (DELETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang