BAB 79: ARJUNA GAGAL MARAH

7.1K 814 19
                                    

SELAMAT MEMBACA
***

"Hallo, Runa dimana?"

"Di kampus Bang,"

"Sudah makan siang?"

"Belum."

"Sudah jam berapa ini belum makan siang. Sudah lupa kalau punya asam lambung?" Tanya Arjuna dari seberang sana dengan nada kesalnya pada Aruna.

"Baru selesai kelasnya. Ini mau pergi makan." Jawab Aruna dengan pelan. Dia memang belum makan siang, karena jadwal kuliahnya yang tadi di undur dan baru selesai ketika jam menunjukan pukul setengah dua siang. Jadi mau tidak mau dia harus makan siang dengan sedikit terlambat.

"Mau makan apa?" tanya Arjuna lagi dari seberang sana.

"Kita mau makan apa?" Tanya Aruna pada Salsa dan Reni juga Luna temannya. Mengabaikan sebentar pertanyaan Arjuna.

"Makan mie ayam mau tidak? Dikantin mie ayamnya enak." Usul Salsa yang langsung di angguki oleh Reni.

Arjuna yang mendengar mereka ingin makan mie ayam langsung melarangnya.

"Tidak boleh makan mie. Harus makan nasi. Harus lengkap, nutrisinya. Harus ada karbohidrat dan seratnya. Jangan lupa makan buah juga." Ucap Arjuna dengan tegasnya.

Aruna yang mendengar ucapan Panjang suaminya itu hanya menghela nafas dengan pasrah. Cerewet sekali calon bapak yang satu itu.

"Atau makan seblak," usul Reni langsung membuat semuanya sumringah senang.

"Sampai kamu  berani makan seblak, awas nanti di rumah." Ancam Arjuna.

Aruna yang lupa jika sambungan telpon mereka masih menyala dan tentunya Arjuna bisa mendengar percakapan mereka hanya bisa menghela nafasnya denga lemah. Apa sekarang kebebasan makannya sudah di cabut oleh suaminya atau bagaimana. Kenapa makan semua-semua tidak boleh.

"Tidak mau mie ayam juga tidak mau seblak. Maunya makan nasi, pakai ayam sama sayuran dan buah." Ucap Aruna dengan keras agar Arjuna bisa mendengarnya.

"Yasudah ayo." Ucap Reni langsung.

"Nanti fotokan makanannya. Abang mau pastikan kalau kamu makan-makanan yang sehat. Bukan seblak atau apapun itu yang tidak baik untuk kesehatan."

"Iya. Yasudah, Runa tutup dulu. Dada Abang, Assalamu'alaikum."

Setelah itu Aruna menutup sambungan telponnya. Jika tidak di tutup segera, Aruna yakin jika dia akan terus mendengarkan omelan Arjuna tentang makanan yang boleh dan tidak boleh dia makan. Setelahnya Aruna lalu menoleh kearah teman-temannya.

"Jadi makan apa ini?" Tanya Reni.

"Mie ayam lah, apalagi?" Jawab Aruna dengan santainya dia lalu berjalan duluan kearah kantin di ikuti oleh teman-temannya.

Sampai di kantin, Aruna langsung duduk dan memesan semangkuk mie ayam lengkap dengan es tehnya. Begitupun dengan ketiga teman Aruna yang lain.

Tidak butuh waktu lama, pesanan mereka datang. Tanpa menunggu lagi, Aruna yang sudah hampir pingsan karena lapar langsung melahap mie ayamnya dengan semangat.

"Kamu lapar apa doyan Run?" Tegur Reni saat melihat Aruna yang makan seperti lupa daratan.

"Dua-duanya." Jawab Aruna santai.

Larut dalam makannya, sampai lupa dengan pesan suaminya tadi.

Arjuna kembali menelpon Aruna, dan kali ini dengan panggilan video. Aruna pun langsung mengangkatnya. Dia lupa, jika tadi Arjuna sudah mengatakan jangan makan mie.

CINTA ARJUNA (DELETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang