Chapter 12

157 16 0
                                    

MATI LAMPU

🐻🐻🐻

Waktu menunjukan pukul 23.30 malam, Brian belum bisa tidur karena masih sibuk berbalasan pesan dengan sekretarisnya. Sedangkan Noah? Anak kecil itu sudah tertidur lelap di sampingnya.

Tenggorokan Brian terasa kering dan ia butuh minum. Brian turun dari kasur dan berjalan keluar dari kamar menuju dapur. Saat ia melewati ruang televisi, ia melihat Alana sedang menonton serial horor di Netflix. Alana hanya ditemani satu boneka dan selimut yang menyelimuti kaki mulusnya agar tidak merasa dingin.

 Alana hanya ditemani satu boneka dan selimut yang menyelimuti kaki mulusnya agar tidak merasa dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Begadang? Lo kan besok sekolah." Alana menoleh ke belakang, ia menemukan Brian yang sedang menunggu jawaban darinya dengan tangan terlipat di depan dada dan satu alis yang terangkat.

"Libur." Alana membalas dengan jutek sambil kembali menoleh ke televisi.

"Gak yakin gue." Brian tidak percaya sama jawaban Alana.

"Ya udah kalau gak yakin! Lo nanya, ya gue jawab lah! Bodak!"

"Masa, sih? Iya kah? Masa?"

"Serah!" Brian tidak ingin berdebat dengan Alana karena hari sudah malam. Ia lanjut melangkahkan kakinya menuju dapur untuk minum segelas air.

Saat Brian hendak mengambil gelas, seseorang mengetuk pundaknya dengan jari telunjuk sebanyak tiga kali. Seperti di filem-filem horor. Dengan pelan, Brian menoleh dan mendapati Alana yang sedang menggaruk tengkuk. Brian menatap wajah Alana dengan tatapan bertanya.

"Ada apa kuntilanak?"

"Enak aja lo!"

"Kelakuan lo kek hantu di filem horor! Suka megangin pundak pemain filemnya."

"Hehe..." Alana menyengir kuda. "BTW, besok, lo kerja di rumah?"

"Iya, memangnya kenapa?"

"Hummm..." Alana mengusap lengan sebelah kirinya. "Gue takut nonton sendirian, apalagi, episode yang gue tonton banyak banget nampilin sosok hantu. Alhasil, Gue jadi sedikit takut dengan ruangan gelap, apalagi, ruang TV berhadapan langsng dengan gudang."

"Baguslah kalau berhadapan langsung dengan gudang. Kalau ada hantu yang muncul dari gudang, biar bisa langsung nyekik lo!"

"Ish!" Alana menabok lengan berorot Brian. "Jangan begitu! Gue nambah takut!"

Brian tekekeh. "Jadi, mau lo sekarang apa?"

"Temeni gue nonton."

"Udah tau takut, kenapa nontonnya malam-malam? Kan bisa siang." Brian menggeleng heran.

"Duh, vibesnya gak dapat kalau nontonnya siang!"

"Lebay, vibes-vibesan!"

"Duh bacod! Jadi, lo mau gak nemenin gue nonton?!" Alana menatap wajah Brian dengan wajah yang cemberut tapi terlihat menggemaskan di mata Brian.

CONNECT ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang