KEPIKIRAN
🐻🐻🐻
Hari menunjukan pukul 10 malam, saat ini, Brian belum bisa tidur karena masih banyak pekerjaan. Dari pada mengganggu Noah yang sedang tidur karena suara ketikan dari keybord macbooknya, ia melakukan pekerjaannya di ruang tamu.
"Dari kita pulang tadi, lo belum selesai sama pekerjaan lo?" Suara itu membuat Brian menoleh, ia menemukan Alana sedang berjalan ke arahnya membawa satu cangkir kopi. Brian, enggan mengalihkan pandangannya dari Alana, sebab, cewek itu mengenakan baju tidur yang lumayan ketat, membuat lekukan tubuh langsingnya terlihat dengan sempurna. "Buat lo." Alana meletakan kopi yang ia bawa tepat di samping macbook Brian lalu duduk bersampingan dengan Brian.
"Terima kasih." Pandangan Brian beralih menatap paha Alana yang putih dan mulus.
"Lo liat apa?" Tegur Alana, membuat Brian mengalihkan pandangannya menatap wajah Alana.
"G-gak, gak liat apa-apa." Alana hanya memutar matanya malas.
"BTW, makasih ya parfume diornya, padahal, kemarin gue baru beli satu. Jadi tiga parfume gue karena lo beliin gue dua."
"Santai aja, jangan lupa lo pake terus. Kalau habis tinggal bilang ke gue, entar gue beliin lagi." Brian kembali menatap layar macbooknya, jari-jarinya kembali menari di atas keybord.
"Gak perlu, gue bisa beli sendiri."
"Lo unik banget, macam hewan yang mau punah. Lo gak seperti cewek-cewek lain kalau dibeliin barang sama cowoknya pasti seneng. Sedangkan lo? Lo malah mau beli sendiri." Brian menggeleng heran.
"Hewan punah? Lu kata gue paus beluga?"
"Mirip sih."
"Fak! Fak! Fak!"
"Canda."
"Gue harus beda dari cewek yang lain. Gue mau jadi cewek yang mandiri, yang bisa beli ini itu pake duit gue sendiri dan melakukan banyak hal tanpa ada campur tangan dari siapapun, termasuk cowok. Gue gak mau, jadi cewek yang dinilai lembek! Macam nenennya sapi!"
"Ya, ya ya... serah kau lah." Brian hanya mengangguk-ngangguk pelan membalas perkataan Alana. "Sekarang, parfumenya lo pake gak?"
"Pake donk... sebelum tidur, gue wajib make parfume, biar wangi."
"Kok baunya gak kecium sama gue?"
"Hidung lo banyak tainya."
"Gigi lo, gue orangnya pembersih!" Protes Brian, ia tidak terima dikatain Alana.
"Nyenyenyenye!" Alana menangkup wajah Brian, mengalihkan wajah Brian dari layar macbook untuk menatap wajahnya. Dengan matanya yang indah, Alana menatap sendu wajah Brian penuh dengan ketenangan, membuat Brian menjadi gugup dan dadanya berdegub dengan kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONNECT ( On Going )
Teen FictionPELAKU PLAGIAT TOLONG PERGI! 🐻🐻🐻 Mencari seorang wanita untuk dijadikan ibu sambung dari sang anak merupakan tugas yang sangat sulit untuk dilakukan oleh seorang pria bernama Brian Gundawan. Tapi, siapa sangka, sang anak yang bernama Noah Angkas...